Alzier Dianis Thabranie
JAKARTA, REPORTER.ID – Politisi senior asal Lampung, Alzier Dianis Thabranie meminta anggota DPR dari Fraksi PDIP Deddy Yevri Sitorus tidak berburuk sangka dan cemburu buta terhadap Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, sehingga apa yang dikerjakan Luhut selalu salah. Alzier menilai, kritikan Deddy terkait pengendalian harga minyak goreng yang dilakukan Luhut terkesan norak, tidak fair, dan tendensius karena tidak disertai argumen yang jelas.
Alzier mengingatkan, apa sih kesalahan Luhut sehingga langsung diserang? Dia kan cuma menjalankan tugas presiden mengurus masalah minyak goreng. Kenapa mesti dihajar lewat statemen yang tidak karuan? ‘’Mestinya kan dibantu dengan menyampaikan solusi yang positif. Kalau belum apa-apa, sikapnya sudah apriori, ya nggak eloklah,’’ kata Alzier, kemarin.
Seperti diberitakan, anggota Fraksi PDIP DPR, Deddy Yevri Sitorus bersuara lantang meminta Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan fokus saja mengurus pengendalian harga minyak goring, tidak perlu melebar ke berbagai bidang yang lain, termasuk melakukan audit terhadap lahan dan perusahaan sawit.
“Ini kok jadi aneh, merembet ke mana-mana, seharusnya urus dulu bahan baku minyak goreng dan distribusinya,” tegas Deddy di sela-sela Pameran Festival Kopi Nusantara, Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (28/5) lalu.
Alzier meminta Deddy bersikap arif dan bijaksana dalam menyikapi persoalan. Kalau Luhut diberi tugas oleh Presiden Jokowi untuk mengurus masalah minyak goreng tentu dengan pertimbangan yang matang. Mungkin presiden yakin Luhut mampu mengerjakan tugas itu. ‘’Soal kenapa bukan menteri lain yang mendapat tugas itu, ya yang tahu soal itu ya presiden. Jadi, jangan berburuk sangka sama Bang Luhut, itu tidak fair. Ngono yo ngono, ning ojo ngono,’’ ujarnya.
“Lha wong sudah terbukti, Menteri Perdagangan tak mampu mengendalikan kelangkaan minyak goreng. Akibatnya kan rakyat jadi susah dan tambah menderita. Itu sebabnya Presiden Jokowi lagi-lagi memerintahkan Bang Luhut turun tangan dan alhamdulillah berhasil. Minyak goring tidak langka, harga pun jadi turun,” tambah Alzier yang Koordinator Lembaga Pemantau Pembangunan Provinsi Lampung (LPPPL) itu.
Alzier menuturkan, urusan minyak goreng ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Semua pihak harus ngerti soal ini, jangan main-main. Emak-emak menjerit jika minyak goreng langka dan harganya naik.
Mantan Ketua DPD Golkar Propinsi Lampung yang cukup disegani ini mendukung sepenuhnya langkah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjalankan perintah Presiden Jokowi mengendalikan distribusi minyak goreng.
Alzier berharap semua pihak tidak merecoki langkah Luhut. Menurut dia, rencana Luhut lakukan audit terhadap lahan HGU yang ditanami kelapa sawit merupakan langkah yang tepat, karena itu ia mendukungnya. Bahkan, Alzier mendorog agar dilakukan audit untuk sektor hulu, yakni terkait produksi.
Sebelum mengakhiri statemennya, Alzier mengatakan, Deddy Yevri Sitorus itu yuniornya. ‘’Dulu saat di PDIP, Deddy itu yunior saya. Kalau dia belum tahu saya, tanyakan saja sama Aria Bima dan Tjahjo Kumolo. Dia itu teman-teman saya,’’ kata Alzier lagi. (HPS)