HOT ISU PAGI INI, BANYAK ORANG PINTAR TAPI SUKA JUAL NEGARA

oleh
oleh

Megawati Soekarnoputri

 

Isu menarik pagi ini adalah soal orang pinter yang suka jual negara. Di hadapan para rektor, putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri menyebut banyak orang pintar tapi sayang suka menjual negara. Oleh karenanya, Mega berpesan agar sistem pendidikan di Tanah Air tidak boleh hanya sekadar membuat masyarakat jadi cerdas, tapi juga mencintai Indonesia. Mega merasa khawatir terhadap masa depan bangsa Indonesia setelah dirinya wafat. Ia juga menyinggung soal adanya pihak-pihak yang mencoba mengenalkan ideologi selain Pancasila di Indonesia. Menurut Mega,  orang-orang seperti itu lebih baik pindah saja ke negara lain.

Isu kedua, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan kriteria yang tepat untuk calon presiden 2024. Yakni, selain seorang WNI yang sehat jasmani dan rohani, sosok tersebut haruslah yang punya komitmen, setia pada Indonesia, dan berpengalaman. Saat ditanya  soal peluangnya mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024, Prabowo menuturkan,  “Ya nggak harus Prabowo, siapa saja bisa.”

Isu ketiga, lautan manusia tumpah ruah di Simpang Lima Ende, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/6) siang, mereka melepas kepergian Presiden Jokowi yang akan berkunjung ke Kabupaten Ngada. Salah seorang warga Ende mengatakan, kunjungan 2 hari Presiden Jokowi ke NTT telah mengobati kerinduan warga. Yang menarik, dalam lawatannya ke NTT, Jokowi bikin kejutan. Ia mengantar sembako ke warga Lorong Winirai, Gang Kaget, Kabupatan Ende, NTT pada malam hari. Saat warga akan bersiap untuk istirahat, Presiden Jokowi tiba-tiba hadir di depan pintu rumah mereka untuk memberikan bantuan.

Isu keempat, Ketum Partai NasDem Surya Paloh menepis isu yang menyebut dirinya menyodorkan nama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke Presiden Jokowi terkait Pilpres 2024. Namun fungsionaris DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto mengatakan, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh mengusulkan skenario duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres mendatang. “Duet pasangan ini adalah dari salah satu skenario memasangkan Ganjar dan Anies. Skenario ini yang menurut hemat kami dan menurut Pak Surya juga termasuk skenario terbaik,” kata Sugeng

Isu kelima, anggota Fraksi PDIP di DPR Trimedya Panjaitan menyebut sikap Ganjar Pranowo belakangan ini mulai kemlinti, tidak menghargai karakter partai dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Ketua Relawan Ganjarist, Eko Kuntadhi menyemprot balik Trimedya yang menyebut Ganjar Pranowo kemlinti. “Lho, kayaknya sampai sekarang Mas Ganjar belum pernah statement dia mau nyapres, deh. Kok, dituding begitu,” kata Eko, Rabu (1/6). Berikut isu selengkapnya.

 

1. Di hadapan para rektor, putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri menyebut banyak orang pintar tapi sayang suka menjual negara. Oleh karenanya, Mega berpesan agar sistem pendidikan di Tanah Air tidak boleh hanya sekadar membuat masyarakat jadi cerdas, tapi juga mencintai Indonesia.

“Yang namanya mencerdaskan bangsa itu bukan hanya mencerdaskan pikiran saja, tetapi juga memasukkan semangat juang yang namanya cinta Indonesia. Itu banyak orang pintar tapi akhirnya menjual negaranya, gimana coba?” kata Megawati saat menjadi pembicara kunci di Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) bertajuk “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta” dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022, Rabu, (1/6).

Dalam seminar yang dihadiri para rektor berbagai perguruan tinggi itu, Megawati meminta agar masalah pendidikan di Indonesia benar-benar diperhatikan. Dia lantas mencontohkan sistem pendidikan di China yang sejak dini menanamkan identitas diri sebagai rakyat Tiongkok. Megawati juga menyinggung semangat Bushido yang ditanamkan sebagai nilai moral masyarakat Jepang. “Di Tiongkok itu sistem pendidikannya benar-benar ala Tiongkok. Sejak awal diperkenalkan who are you, siapa kamu. Lalu Jepang dengan semangat Bushido-nya,” ungkap Megawati.

 

Mega merasa khawatir terhadap masa depan bangsa Indonesia. Pasalnya, ia menilai saat ini Indonesia terlalu menikmati berada di zona nyaman. Kekhawatiran itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci di Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) bertema Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta, Rabu, (1/6). Mula-mula Mega mengungkapkan kebiasaan dirinya yang sering berdiskusi dengan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto soal kondisi bangsa. “Saya suka baca, ngobrol sama sekjen saya. ini kok bangsaku kayaknya sudah terlalu nikmat dengan zona nyaman lho, To (kepada Hasto),” ujar Megawati.

Megawati lalu mengungkapkan rasa khawatirnya jika suatu hari dirinya sudah wafat dan tidak bisa lagi memberikan sumbangan pemikiran untuk Indonesia. “Aku sudah khawatir ae lho nanti suatu saat aku kalau sudah enggak ada terus piye yo? (saya sudah khawatir saja nanti kalau saya sudah tidak ada, lalu bagaimana ya?),” kata Mega mengutip obrolannya bersama Hasto.

 

2. Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri merasa heran dengan orang-orang yang mencoba mengenalkan ideologi selain Pancasila di Indonesia. Megawati meminta orang-orang itu lebih baik pindah saja ke negara lain. “Kan sekarang aneh-aneh menurut saya. Ada yang coba-coba mengintrodusir ideologi lain begitu, yang menurut saya, gimana ya. Daripada gitu, pindah saja kamu ke tempat yang ideologinya itu mirip, seperti masalah intoleran dan lain sebagainya,” ujar Megawati dalam seminar nasional bertajuk ‘Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta’, Rabu (1/6).

Megawati berbicara betapa pentingnya sebuah negara memiliki dan mempertahankan ideologinya. Mega memberi contoh bagaimana ayahnya, Presiden Soekarno, menekankan ideologi bangsa dalam Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok. “Mengapa ada non blok? Karena banyak yang berkeinginan kita ini berdaulat dan bebas aktif, tidak menjadi bagian timur atau bagian barat,” tuturnya. Megawati mengatakan, dirinya tidak bisa membayangkan ada orang yang masih saja mencoba menerapkan ideologi lain di Indonesia.

 

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri meminta masyarakat Indonesia tidak melupakan Pancasila hanya karena dibuat oleh Bung Karno, Presiden RI Pertama Soekarno. Menurutnya, Pancasila harus terus diajarkan kepada generasi penerus muda. “Jangan kita melupakan Pancasila hanya gara-gara dibuat Bung Karno,” saat menjadi pembicara kunci di Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) bertema “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta” yang disiarkan secara daring dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022, Rabu, (1/6).

Menurut Mega yang putri kedua Bung Karno itu, setelah peristiwa 1965 ada kondisi yang mereduksi rasa kebangsaan Indonesia. Pancasila hanya dijadikan simbol yang tidak merasuk ke dalam sanubari kehidupan bangsa. “Hari lahirnya (Pancasila) saja tidak ada. Sangat jelas Pancasila dikaburkan. Membicarakan Pancasila sepertinya seperti menjadi rasa takutnya ada,” katanya seraya mengingatkan jangan sampai Indonesia terseret arus dunia.

 

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri heran dengan pemerintah Indonesia yang masih sering memutuskan untuk impor barang ketimbang ekspor. Salah satu yang disorot Megawati adalah kedelai. Dia mempertanyakan kenapa hingga saat ini masih impor kedelai dari luar negeri.

“Saya banyak bicara pada beliau (Presiden Jokowi). ‘Pak, kita ini segala ada, Pak. Tapi research kita itu maunya… Orang Indonesia ini terlalu pragmatis’. Saya bilang, ‘maunya gampang doang, impor, impor.’ Kenapa enggak ‘ekspor, ekspor’, gitu. Kedelai kenapa kita impor hayo?” ujar Megawati dalam seminar nasional bertajuk ‘Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta’, Rabu (1/6).

Megawati yang pernah bersinggungan dengan petani menegaskan Indonesia bisa berdiri dengan kaki sendiri. Namun, Megawati menduga Indonesia tidak punya niat untuk itu. Menurutnya, Indonesia lebih suka mengambil cara yang mudah, yakni impor. “Kapan kita mau maju? Pak Jokowi bilang 2045 Indonesia Emas,” ucapnya.

 

3. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan kriteria yang tepat untuk calon presiden 2024. Yakni, selain seorang WNI yang sehat jasmani dan rohani, sosok tersebut haruslah yang punya komitmen dan setia kepada Indonesia. “Sosok yang sungguh-sungguh komit dan setia kepada Pancasila, UUD 1945 seutuhnya. Tidak sebagai mantra, tapi seutuhnya. Saya kira itu kriteria yang paling penting dan kalau bisa yang berpengalaman,” kata Prabowo usai bertemu Ketum Partai NasDem Surya Paloh di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6). Saat ditanya soal peluangnya mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024, Prabowo mengatakan. “Ya nggak harus Prabowo, siapa saja.”

 

4. Lautan manusia tumpah ruah di Simpang Lima Ende, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (1/6) siang untuk melepas kepergian Presiden Jokowi yang akan berkunjung ke Kabupaten Ngada. Seorang warga Ende, Irma Rose (29), mengatakan, kunjungan Presiden Jokowi selama lebih kurang dua hari itu telah mengobati kerinduan warga. “Kunjungan kali ini merupakan momen yang tak terlupakan. Bagi kami ini sebuah penghargaan yang luar biasa yang diberikan negara untuk Ende,” ucapnya. “Sebenarnya antusiasme warga itu mulai dari kemarin. Ribuan warga penuh di sini. Tetapi hari ini tambah banyak. Ini sangat luar biasa,” katanya.

Dalam lawatannya ke NTT, Jokowi bikin kejutan. Ia mengantar sembako ke warga Lorong Winirai, Gang Kaget, Kabupatan Ende, NTT pada malam hari. Saat warga akan bersiap untuk istirahat, Presiden Jokowi tiba-tiba hadir di depan pintu rumah mereka untuk memberikan bantuan. Dengan mengenakan jaket merah berlambang G20, kepala negara menyapa langsung para warga dan memberikan bantuan berupa sembako. Mereka tidak menyangka akan kehadiran Presiden Jokowi ke rumah mereka.

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi Kampus Bambu Turetogo, di tengah hutan bambu, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (1/6). Kedatangan Presiden dan rombongan disambut Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan Direktur Eksekutif Yayasan Bambu Lestari Monica Tanuhandaru. Di lokasi tersebut, Jokowi dan Iriana meninjau rumah bambu lestari, beragam produk bambu, termasuk sepeda bambu yang disebut Spedagi.

Jokowi sempat berbincang-bincang dengan Mama-mama pelopor bambu. “Berapa bibit bisa dihasilkan dalam sebulan?,” tanya Jokowi. “Bisa sampai 8.000 bibit Pak Presiden,” jawab seorang Mama Pelopor Bambu. Mama-mama Bambu adalah ibu-ibu yang belajar pembibitan bambu dari tunas selama tujuh hari di Kampus Bambu ini. Mereka merupakan perwakilan dari desa-desa yang ada di tujuh kabupaten di Flores, termasuk Kabupaten Ngada.

 

5. Ketum Partai NasDem Surya Paloh menepis isu yang menyebut dirinya menyodorkan nama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke Presiden Jokowi terkait Pilpres 2024. Surya Paloh mengatakan pertemuan dengan Jokowi membicarakan banyak hal. “Ya ketemu dengan Pak Presiden benar tapi tidak spesifik membicarakan hal itu banyak hal lain seperti apa yang tadi kita diskusikan dengan Pak Prabowo,” kata Surya Paloh usai bertemu Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di NasDem Tower, Rabu (1/6).
Surya Paloh menjelaskan, konsentrasi para tokoh adalah proses akselerasi pembangunan terus berlanjut. Surya Paloh memahami untuk mencapai kemajuan diperlukan situasi stabilitas nasional. “Nah concern kita pada itu betapa mahalnya, betapa strategic-nya, arti keberadaan kita sebagai suatu bangsa di mana memiliki suasana stabilitas nasional yang mumpuni,” ujarnya.

Namun fungsionaris DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto mengatakan, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh mengusulkan skenario duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
“Duet pasangan ini adalah dari salah satu skenario memasangkan Ganjar dan Anies. Skenario ini yang menurut hemat kami dan menurut Pak Surya juga termasuk skenario terbaik,” kata Sugeng,  Kamis (2/6). Namun demikian, Sugeng mengatakan duet ini sebagai salah satu opsi yang ditawarkan. Bila tak berhasil, pihaknya memiliki skenario lain untuk diajukan demi kepentingan negara dan bangsa.

 

6. Anggota Kompolnas Poengky Indarti meminta oknum Brimob yang diduga menembak warga di perkebunan kelapa sawit PT Arrtu Estate Kemuning, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Sabtu (28/5) lalu diperiksa. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat melakukan penembakan itu sudah seusai prosedur atau tidak.

“Harus diperiksa Propam untuk menentukan apakah langkah petugas dalam melepaskan tembakan sudah sesuai prosedur atau malah melanggar prosedur,” kata Poengky, kemarin. Poengky juga meminta atasannya untuk melakukan evaluasi. Bukan itu saja, Propam juga harus melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang ditugaskan di lokasi tersebut.

 

7. Politisi PDIP di DPR Trimedya Panjaitan menyebut sikap Ganjar Pranowo belakangan ini tidak menghargai karakter partai dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Ia menilai langkah Ganjar terlalu kentara menampilkan ambisi politiknya. Hal itu tampak dari safari politik ke berbagai wilayah di Indonesia belakangan ini.

“Bagi saya sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar tidak menghargai Ibu Megawati.  Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kabupaten/kota, itu baru,” ujar Trimedya dalam keterangan tertulis, (1/6).

 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya angkat bicara juga menanggapi pernyataan Trimedya Panjaitan yang menyebut dirinya kemlinthi alias sok banyak tingkah. Sebagai kader PDIP, Ganjar menyatakan keputusan terkait pencalonan presiden adalah hak istimewa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Soal capres itu hak prerogatif ketua umum,” kata Ganjar melalui pesan WhatsApp, Rabu (1/6).

Ketua Relawan Ganjarist, Eko Kuntadhi menyemprot balik anggota Fraksi PDIP DPR Trimedya Panjaitan menyebut Ganjar Pranowo kemlinti. “Lho, kayaknya sampai sekarang Mas Ganjar belum pernah statement dia mau nyapres, deh. Kok, dituding begitu,” kata Eko, Rabu (1/6).

Eko mengklaim tingkat elektabilitas Ganjar selama ini cukup tinggi. Menurutnya, capaian elektabilitas itu lantaran publik melihat kinerja Ganjar bagus dan kepemimpinannya luwes. “Soal elektabilitas yang tinggi itu kan karena suara publik. Justru karena publik melihat kinerjanya yang bagus, komunikasinya yang merakyat dan kepemimpinannya yang luwes makanya elektabilitasnya bagus,” kata Eko lagi.

Ketua Relawan Ganjar Pranowo Menuju Indonesia Satu (Ganjarist) Eko Kuntadhi bicara soal sosok yang tepat melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi. Ia menyebut,  pemimpin yang baik bukan memulai segala sesuatu dari nol. Hal ini disampaikannya dalam orasi politik pada perayaan HUT Ganjarist yang pertama di Gedung Pertemuan Pertamina, Jakarta Timur, Rabu (1/6). Eko tak ingin pemimpin layaknya kendaraan yang sedang mengisi bensin di Pom bensin, dimulai dari nol.

“Pak Jokowi misalnya, sudah membangun infrastruktur, mengundang para investor masuk ke Indonesia. Kita tidak mau mengulang sejarah setiap kali ganti pemimpin kita kayak masuk Pom bensin, mulai dari nol ya pak,” kata Eko.

 

8. Penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung mendalami dugaan pengiriman kardus minyak goreng kepada tersangka Indrasari Wisnu Wardhana, selaku Dirjen Perdagangan Luar Negeri (Daglu), Kementerian Perdagangan. Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah mengatakan timnya tengah mendalami bentuk penerimaan (suap) oleh tersangka perkara dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya.

“Ini mereka (jaksa penyidik) lagi mendalami (bentuk penerimaan), termasuk mendalami satu per satu yang seperti disampaikan (pengiriman kardus minyak goreng),” kata Febrie saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (1/6).

 

9. Pakar hukum pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar mengatakan, aturan tentang pemberhentian anggota Polri adalah pangkal masalah yang memicu polemik tentang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Raden Brotoseno yang merupakan mantan narapidana korupsi tetapi kembali berdinas sebagai polisi. Aturan pemecatan seorang polisi diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. “Yang membuat ambigu (tidak jelas dan tidak tegas) itu ketentuan PP no. 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian,” kata Abdul, Rabu (1/6).

 

10. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta istri, Atalia Praratya, terjun langsung mencari keberadaan anaknya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril yang hilang terseret arus saat berenang di Sungai Aere, Bern, Swiss.  Keduanya mencari di beberapa titik potensial di Sungai Aare, Bern, Swiss. “Orang tua saudara Eril, Bapak Ridwan Kamil beserta Ibu Atalia, juga terus melakukan usaha mandiri untuk memeriksa langsung beberapa titik-titik potensial di sepanjang bantaran sungai Aare,” tulis keterangan resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern seperti dilihat di situs Kemlu, Rabu (1/6).

KBRI Bern melaporkan ada rute perairan yang ditempuh Ridwan Kamil dan istri. Namun, wilayah perairan yang dilalui itu masih dalam batas aman untuk ditempuh manusia. Selain itu, keduanya juga memantau secara dekat pencarian yang dilakukan oleh polisi maritim setempat.

 

11. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan, dinamika politik masih sangat cair. Belum ada koalisi yang sangat matang dan kuat sehingga semuanya masih bisa berubah. Karena itu, menurut Cak Imin, bukan hal yang mustahil bagi PKB untuk menggagas poros koalisi baru. ”Kita berpeluang membuat koalisi baru, kan belum ada yang matang. Jadi semuanya masih mungkin,” ujarnya, Rabu (1/6).

Cak Imin bilang, partainya membuka diri untuk menjalin koalisi dengan parpol manapun. Namun, ada catatan bahwa dalam koalisi yang dibangun nanti, PKB mematok posisi tawar tinggi yakni proposal calon presiden (capres). ”Ya saya capresnya. Kalau capresnya bukan saya, ya tentu saya tidak mau gabung,” tegasnya.

 

12. Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mengatakan, pasangan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta mengajarkan rakyat Indonesia mengenai semangat dan nilai nasionalisme saat berjuang meraih kemerdekaan. Nadiem menyebut pemikiran Soekarno dan Hatta perlu diteruskan ke generasi penerus. “Oleh karena itu, upaya untuk membumikan pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta perlu dilakukan. Bukan untuk mengurangi esensi dari ide beliau, tapi untuk mewariskannya kepada generasi penerus Indonesia,” ujar Nadiem dalam seminar nasional bertajuk ‘Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta’, Rabu (1/6).

 

13. Ketua DPR Puan Maharani merefleksikan Hari Lahir Pancasila 1 Juni sebagai perjuangan untuk memuliakan manusia dan mewujudkan perdamaian dunia. Pemuliaan manusia dan upaya merealisasikan perdamaian dunia dirasa perlu di tengah pandemi yang belum hilang sepenuhnya dan konflik geopolitik yang sedang melanda. “Pandemi dan perang sama-sama memakan korban bernama manusia. Karenanya, refleksi atas ‘Kemanusiaan Yang Adil Beradab’ pada Hari Lahir Pancasila ini menjadi sangat relevan,” kata Puan di Jakarta, Rabu (1/6).

Puan mengenang bagaimana prinsip filosofis “internasionalisme” atau “perikemanusiaan” yang menjadi ruh dalam Sila Kedua Pancasila itu diformulasikan dengan jelas oleh Bung Karno pada Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945. (HPS)

Tentang Penulis: hps

Gambar Gravatar
Wartawan senior tinggal di Jakarta. hps@reporter.id