Imron Hamid: Cak Imin Panik, Gagal Pahami PKB Gus Dur

oleh

JAKARTA,  REPORTER.ID – Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar akhir-akhir ini terus melakukan gerakan politik untuk maju sebagai calon presiden (Capres) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Alhasil, Cak Imin – sapaan akrabnya terus bermanuver berhadapan dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hasil Muktamar Lampung, Desember 2021, dan kini saat dikritik putri alm. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid agar tokoh partai politik yang surveinya tidak ngangkat-ngangkat elektabilitasnya tidak usah ngotot maju capres.

Kritik Yenny Wahid tersebut langsung direspon Cak Imin dengan meminta Yenny Wahid tidak ikut-ikutan karena bukan pengurus PKB. Cak Imin menegaskan Yenny Wahid bukan bagian dari PKB namun kerap menyerang partainya. “Yenny itu bukan PKB, bikin partai sendiri saja gagal lolos, beberapa kali pemilu nyerang PKB enggak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya,” tulis Cak Imin yang telah disesuaikan, di akun resmi twitternya pada, Kamis (23/6/2022).

Karena itu Cak Imin meminta Yenny tidak ikut campur pada urusan PKB dan fokus pad partai yang dibentuk oleh Yenny sendiri. “Jadi ngapain ikut-ikut ngatur PKB, hidupin aja partaimu yang gagal itu, PKB sudah aman nyaman kok,” kata Cak Imin.

Hanya saja kata Sekjen DPP PKB Gus Dur, Imron Rosyadi Hamid, respon Cak Imin itu sebagai bentuk kepanikan politik dan gagal memaham soal Mbak Yenny. Twit Cak Imin yang menyatakan bahwa Mbak Yenny nggak usah ikut campur urusan PKB itu menunjukkan kegagalan Cak Imin memahami pernyataan Mbak Yenny, juga PKB GUs Dur.

Mengapa? Kata Imron Hamid, selama ini PKB Muhaimin Iskandar tetap dan terus mengeksploitasi nama ataupun foto Gus Dur meskipun Gus Dur telah melarangnya dan malah dilawan secara hukum di pengadilan.

“PKB pernah mengalami penurunan suara yang sangat signifikan dalam pemilu 2009 (tinggal 4,95% suara sah nasional). Jadi, kalau Muhaimin bilang PKB nggak terpengaruh Gerakan Mbak Yenny itu tidak punya dasar,” jelas Wakil Sekjen PBNU itu, Kamis (23/6/2022).

Suara PKB saat ini (9,69 % suara sah nasional) tidak melebihi prosentase perolehan PKB saat mengikuti Pemilu pertama 1999 (12,62 % suara sah nasional). “Membandingkan angka perolehan 13,57 juta suara di Tahun 2019 dengan 13,2 juta suara di dua dekade sebelumnya (1999) menjadi tidak relevan dan manipulatif karena variabel kenaikan jumlah penduduk Indonesia seolah2 tidak diperhitungkan,” jelas Imron Hamid.

Sementara itu, kegagalan Partai PKB Gus Dur yang didirikan Mbak Yenny Wahid bukanlah semata-mata urusan teknis verifikasi parpol, tetapi juga ada upaya penggagalan dari beberapa pihak. “Saya Yakin Cak Imin tidak akan mampu buat partai karena PKB saat ini berhasil didirikan Tahun 1998 dengan menggunakan jaringan NU di bawah Kepemimpinan Gus Dur,” ungkapnya.

Karena itu kata Imron Hamid, pernyataan Mbak Yenny tentang PKB Muhaimin dan PKB Gus Dur merupakan upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama terkait pilpres 2024 bahwa Keluarga Gus Dur hingga saat ini tidak dalam gerbong Muhaimin.

Bahkan dalam rekeman yang masih ada sampai saat ini, Gus Dur menyebutkan,”PKB itu telah dicuri oleh Muhaimin dengan dibantu pemerintah.” “Itulah yang mesti diingat oleh Cak Imin,” katanya.