Lebih 300 Mahasiwa UNJ Lakukan Bakti Masyarakat di Rumah Si Pitung

oleh
oleh
Sukma Wijaya mewakili Kepala Museum Kebaharian Jakarta menerima penghargaan dari mahasiswa UNJ.

JAKARTA, REPORTER.ID- Lebih dari 300 mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan kegiatan pengabdian atau bakti masyarakat di Rumah Si Pitung dan sekitarnya, RW 07 Marunda, Cilincing, Jakarta Utara selama 3 hari.

Berbagai kegiatan telah mereka lakukan bersama sama warga RT 01 dan RT 02/RW 07 sejak Jumat sampai dengan Ahad (17/7/2022).

Acara tersebut telah diawali Jumat (15/7) dengan sambutan Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta, Mis Ari dari Museum Bahari di Pasar Ikan 1, Jakarta Utara.

Ketua panitia dari UNJ. Khan’ Nur Syafaq, mengungkapkan hal itu menjelang penutupan Ahad (17/7) sore.

“Bu Mis Ari waktu pertama kali menyambut kami dengan antusias sekali,” kata Nur Safaq.

Hadir Sukma Wijaya, pemandu wisata Rumah Si Pitung dan tokoh warga RW 07 Marunda.

Lebih lanjut Nur Safaq menjelaskan, kegiatan bakti masyarakat itu diikuti 308 mahasiswa UNJ dari 8 Fakultas selaku penerima KJMU atau Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul.

Hari pertama dilakukan kerja bakti di wilayah RT 0/07 dan 02/07 Marunda serta di lingkungan Situs Marunda, khususnya Rumah Si Pitung.
Hari kedua memberikan pembelajaran kepada ibu ibu dan anak anak usia TK/PAUD dan SD melalui kuis dan dongeng.

Hari ketiga senam bersama dan penutupan acara dengan membagikan hadiah maupun penghargaan bagi pemenang kuis dan permainan.

Nuraini , mahasiswi Fakultas Bahasa dan Seni UNJ dan Rizki , mahasiswa Fakultas Teknik UNJ semester 5 sama sama mengakui pelayanan pihak pengelola Rumah Si Pitung sangat memuaskan.
“Kami sebagian panitia menginap di sini,” kata Nuraini yang dibenarkan Rizki.

Beberapa mahasiswa tertarik bentuk bangunan Si Pitung berupa rumah panggung terbuat dari kayu jati.

“Apa betul ini rumah Si Pitung?” , tanya seorang dari mereka.

Menurut catatan sejarah, kata Sukma, rumah itu dibangun oleh saudagar kaya suku Bugis tahun 1880. Sekitar tahun 1890 an Si Pitung yang dikenal jagoan dari Rawa Belong (Jakarta Barat) datang ke rumah itu bersembunyi dari kejaran polisi Hindia Belanda.

Rumah Betawi pesisir ini beberapa kali dipugar. Tahun 2019 diperbaiki dan dikonservasi. Kini lingkungan rumah antik itu sudah hijau dengan pohon pohon tahun namun masih relatif baru. (PRI).