JAKARTA, REPORTER.ID- Dari tiga destinasi wisata sejarah kebaharian di Jakarta selama tahun 2022 ini, Taman Arkeologi Onrust paling banyak pengunjungnya. Tercatat tahun 2022 selama 7 bulan sampai akhir Juli jumlahnya mencapai 17.237 orang.
Sedang pengunjung Rumah Si Pitung di Situs Marunda Jakarta Utara 13. 931 orang dan Museum Bahari di Jl Pasar Ikan, Penjaringan juga Jakarta Utara 10.871 orang.
Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta, Mis Ari mengungkapkan hal itu di kantornya, Jumat (12/8/2022). Apa penyebabnya, menurut Mis Ari karena masalah daya tarik.
“Taman Arkeologi Onrust merupakan pesona wisata Kepulauan Seribu di mana turis merasakan pengalaman asyik menyeberang dari daratan ke pulau,” katanya.
“Juga mereka dapat menikmati udara segarnya dan bisa mengabadikan moment kebersamaan mereka bersama orang orang tercinta di bangunan bangunan peninggalan sejarah,” imbuh Mis Ari.
Ditambah lagi ada nilai nilai rekreatif dengan bumbu tantangan di dalamnya.
Kepala Satuan Pelayanan Taman Arkeologi Onrust Agung Priosusanto mengakui hal itu.
Menurut Agung , ketiga pulau di Taman Arkeologi tersebut masing masing memiliki daya tarik sendiri. Namun pada hari hari libur Pulau Cipir paling banyak pengunjungnya.
Ini disebabkan di pula u tersebut terdapat fasilitas untuk berenang dan bermain banana boat serta bilas air tawar. “Seperti Sabtu 6 Agustus yang lalu, pengunjung Pulau Cipir 150 orang. Itu paling banyak hari itu,” kata Agung.
Sedang Pulau Kelor dengan Benteng Martello-nya hari itu dikunjungi 136 orang dan Pulau Onrust dikunjungi 105 orang.
Pada hari Kamis (11/8/2022) kemarin 43 siswa Madrasah Ibtidaiyah Yusufiyah (Setingkat SD) di Lubangbuaya, Jakarta Timur dikawal 4 guru dan 6 kordinator kelas berwisata ke Pulau Onrust.
Guru kelas 5 A, Nuryanti Dewi Handayani, S.Pd.I mengungkapkan, Kepala Sekolah Hj Siti Muawwanah, S.Sos.I, Ratna juga ikut mengawal bersama Bu Ratna, S.Pd.I, wali kelas 5 B dan Bu Mulyanti guru PJOK.
“Kesan kami, sungguh luar biasa. Baru kali ini kami berkesempatan berkunjung ke sana.” kata Nuryanti. Naik kapal Polisi Airud lagi dengan dikawal polisi polisi muda yang ramah.
Dikawal pemandu wisata Onrust, Rosadi, puluhan siswa dan para guru itu melihat berbagai koleksi cagar budaya di Museum Onrust. Termasuk foto foto besar yang memperlihatkan ratusan jamaah haji dikarantinakan di Pulau Onrust maupun Pulau Cipir. Itu periode tahun 1911 -1933.
“Setua ini baru tahu kalau di sana tempat berkumpulnya kakek nenek kami sepulang ibadah haji,” kata Bu Nur.
Rosadi menjelaskan, selain ke museum Onrust, rombongan guru dan para siswanya itu diajak melihat pemakaman Belanda abad 17, bekas barak haji awal abad 20 dan ruang bawah tanah. “Mereka hanya mengintip saja ke bawah dari lubang yang ada,” kata Rosadi.
Ruang bawah tanah itu diperkirakan dibangun pada abad ke-17. Ada kamar kamarnya dan terisi air jernih.Menurut Arkeolog Candrian Attahiyat keberadaan ruang bawah tanah tersebut diperkirakan berfungsi sebagai tempat cadangan air bersih. (PRI).