JAKARTA, REPORTER.ID- Jumlah pengunjung yang datang ke Museum Penyusunan Naskah Proklamasi (Munasprok) di Jl. Imam Bonjol no.1, Jakarta Pusat bulan Agustus ini meningkat lebih 100% dari Juli yang lalu. Tercatat dalam Agustus sampai tanggal 19 kemarin ada 1.593 orang pengunjung. Sementara bulan sebelumnya hanya 755 orang pengunjung.
Peningkatan tersebut akibat ada pameran temporer dan berbagai acara berkaitan peringatan HUT ke 77 Proklamasi RI.
Pimpinan Museum Penyusunan Naskah Proklamasi, Harry Trisatya Wahyu mengungkapkan hal itu Sabtu (20/8/2022).
“Hari ini ada workshop batik. Setiap pengunjung boleh menjadi peserta,” kata Harry.
Workshop tersebut hasil bekerjasama dengan Museum Batik dan Direktorat Pelindungan Budaya, Ditjen Kebudayaan.
“Namun banyak juga pengunjung yang tertarik pada ruang bawah tanah atau bunker di halaman belakang museum,” kata Harry sambil mengirimkan foto anak anak sekolah mengerumuni lubang bunker.
Dikatakan Harry, bila dihitung keseluruhan berikut kunjungan melalui virtual tour, zoom meeting dan live youtube, selama tahun 2022 sampai akhir Juli mencapai 95.141 orang.
“Berarti jumlah pengunjung Munasprok telah mencapai 268% dari target tahun 2022 sebanyak 35.500 orang,” tambah Harry.
Banyaknya pengunjung yang sesungguhmya dalam bulan Agustus ini karena ada berbagai acara Agustusan.
“Seperti waktu acara Napak Tilas 16 Agustus yang lalu banyak komunitas budaya yang datang disamping para wakil keluarga pelaku sejarah,” kata Harry.
Perwakilan keluarga Bung Karno diakuinya memang tidak ada yang hadir. Namun perwakilan keluarga pelaku sejarah yang lain banyak yang datang seperti perwakilan keluarga Mohammad Hatta, Ahmad Soebardjo, Latuharharry, Suwiryo, BM Diah dan Samaun Bakry.
Waktu acara napak tilas hadir pula belasan anggota komunitas Sketsa Kami Galeri Nasional dengan ketuanya Zamrud Setyanegara yang mengabadikan peristiwa Sosio Drama di halaman museum Munasprok tersebut.
Namun diakui hasil karya para pelukis sketsa tersebut belum diserahterimakan kepada Munasprok.
Anggota Sketsa Kami Galnas, Ario Bimo secara terpisah juga mengakui kehadiran komunitasnya ke Munasprok merupakan bagian dari acara napak tilas. “Kemungkinan besar karya karya sketsa kami akan dipamerkan di museum itu,” ujarnya.
Mengenai bangunan bersejarah Munasprok ini baru diresmikan menjadi museum sejak November 1992 .
Rumah tersebut pada tahun 1945 menjadi tempat tinggal Laksamana Maeda dari Jepang. Pada 16 Agustus 1945 menjadi tempat perumusan naskah proklamasi oleh Bung Karno, Bung Hatta, Achmad Soebardjo, ditambah Sayuti Melik yang nantinya bertugas mengetik dan wartawan Adam Malik.
Isi museum ini yang merupakan benda cagar budaya dan sekaligus benda memorabilia adalah master poster Bung Karno, Bung Hatta dan Jenderal Sudirman.
Di lantai dasar terdapat adegan penandatanganan naskah proklamasi.
Ada pula meja bundar kecil dengan disoroti informasi.
Dari lantai dasar ada tangga landai dengan diselingi bordes ke lantai atas. Di sinilah ada 5 ruang pamer dengan informasi kesejarahan dari zaman penjajahan Belanda, kedatangan bangsa Jepang sendiri sendiri sampai penjajahannya oleh pemerintahnya. Kemudian disusul zaman kemerdekaan dengan perjuangannya.
Wahyuni dari bagian edukasi Munasprok menambahkan banyaknya pengunjung dalam bulan Agustus ini karena ada pameran dan peringatan kemerdekaan RI.
“Tiap hari ada 5 rombongan sekolah yang datang. Bila satu sekolah ada 30 siswa sudah 150 sendiri,” kata Wahyuni.
Seperti Sabtu 20 Agustus kemarin pengunjungnya lebih dari 200 orang. Di antaranya para siswa SMKN 23 Jakarta Utara.(PRI).