JAKARTA,REPORTER.ID – Kasus gangguan ginjal akut misterius yang menyebabkan meninggalnya puluhan anak di Gambia Afrika, merebak hingga ke Indonesia. Sehingga menimbulkan pro kontra di masyarakat dalan penggunaan parasetamol, karena kematian yang terjadi di Gambia, diduga akibat penggunaan parasetamol.
“Pemerintah harus tegas mengambil sikap, jangan di satu sisi menghimbau, tapi di sisi lain ada pernyataan dari Wamenkes bahwa parasetamol aman. Pilihannya hanya boleh atau tidak boleh. Jika dianggap tidak boleh, maka cepat buat larangan bukan himbauan lagi. Jadi tidak abu-abu,” tegas Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Kamis (20/10/2022)..
Setelah ada larangan tegas lanjut Ketua Harian DPP Gerindra itu, maka harus memberikan alternatif obat, karena semua tahu bahwa parasetamol sudah menjadi kebutuhan pokok terhadap berbagai penyakit dalam keluarga. Tentu ketika parasetamol tidak diperjualbelikan sementara, lalu ada kebutuhan akan parasetamol, maka langsung ada opsi obat yang lain.
“Tidak seperti sekarang, dimana masyarakat diberikan pernyataan sana-sini, ada dari kementerian, ada dari pejabat, ada dari organisasi dokter dan belum lagi analisa-analisa dari berbagai pihak. Jadi, dibutuhkan sebuah keputusan tegas, sambil menunggu penelitian dalam memberikan alternatif obat, agar tidak simpang siur,” ujarnya.
Ketidaktegasan sikap itu menurut Dasco, justru akan menimbulkan berbagai reaksi negatif dan fitnah. “Maka putuskan segera, ya atau tidak? Bukan himbauan apalagi perdebatan yang tidak perlu,” pungkasnya.