HOT ISU PAGI INI, JOKOWI INGIN HAPPY ENDING, GANJAR SULAP RAMBUTNYA JADI HITAM

oleh
oleh

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (net)

Isu menarik pagi ini adalah prediksi pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno yang menyebut Presiden Jokowi ingin mengakhiri kepemimpinannya dengan bahagia atau happy ending. Isu lain yang menjadi perbincangan publik hari ini adalah pernyataan Presiden Jokowi soal ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat dan harus didukung pada Pilpres 2024, rambutnya putih semua dan wajahnya banyak kerutan. Ganjar  Pranowo menyulap rambut jadi hitam. Selain itu, Hasil survei SMRC menyebut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi, disusul Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Hal menarik lainnya, pakar hukum pidana Universitas Muhammadiyah Chairul Huda mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo perlu menindak lanjuti laporan hasil penyelidikan soal suap penambangan ilegal yang diduga menyeret sejumlah jenderal polisi. Juga soal, ICW yang meminta Kejagung periksa Menkominfo Johnny G. Plate terkait dugaan korupsi proyek pembangunan ribuan Base Transceiver Station (BTS) 4G. Berikut isu selengkapnya.

 

1. Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menyebut Presiden Jokowi ingin mengakhiri kepemimpinannya dengan bahagia atau happy ending. Selain itu, kata Adi, Jokowi juga ingin menjaga agar pemerintahannya tidak menghadapi gejolak politik hingga 2024. Hal inilah yang membuat Jokowi ingin memastikan bahwa sosok yang menjadi presiden pada Pemilu 2024 adalah ‘orangnya’. “Jokowi tentu ingin happy ending, bukan hanya dinamika dan gejolak politik sampai 2024,” kata Adi melalui sambungan telepon, Minggu (27/11).

Adi Prayitno menuturkan, dalam masa peristirahatannya setelah tidak lagi menjadi presiden, Jokowi ingin melihat apa yang telah ia bangun dan upayakan selama 10 tahun menjabat berguna bagi masyarakat. Sebab, ia khawatir, apa yang dengan susah payah dibangun selama dua periode menjabat tidak diteruskan oleh presiden selanjutnya. “Itu kan adalah salah satu bentuk kemewahan tersendiri yang dimiliki oleh seolah presiden,” ujarnya. Adi mencontohkan, salah satu legasi atau mercusuar yang ingin dipastikan berlanjut adalah proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta proyek infrastruktur lain yang telah dibangun selama ini. “Kalau itu dilanjutkan oleh presiden-presiden setelahnya tentu Jokowi merasa happy,” tutur Adi. Nah, untuk mencapai tujuan tersebut, Jokowi perlu memastikan bahwa presiden selanjutnya berasal dari kelompoknya.

Hal itu menjadi alasan Jokowi dalam beberapa kesempatan terkesan mencolek hingga mempromosikan sejumlah sosok yang berpotensi maju pada pilpres mendatang. Ia mencontohkan, ketika Jokowi menyebut pemimpin yang betul-betul memikirkan rakyat berambut putih, hal itu tertuju kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. “Rambut putih itu pasti orang mengasosiasikan dengan Ganjar,” kata Adi. Pada kesempatan lain, Jokowi juga menyebut periode politik selanjutnya merupakan jatah bagi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Adapun Prabowo diketahui kalah dua kali berturut-turut dalam pertarungan Pilpres melawan Jokowi.

 

2. Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin melihat, gelagat Presiden Jokowi ingin menjadi king maker pada Pilpres 2024. Tanda-tandanya adalah Jokowi beberapa kali menyebutkan kriteria capres maupun pemimpin. Menurut Ujang, Jokowi ingin main di Pilpres 2024 mendatang, tentunya sebagai penentu. Ujang melihat, Jokowi mau belajar dari pengalaman SBY yang tidak memihak pada salah satu pasangan capres dan cawapres tetapi setelah tidak menjabat presiden, SBY kera dikerjain dan dimusuhi. Jokowi tak mau seperti itu, karenanya Jokosi ingin menjadi king maker pada Pilpres 2024 dan ikut menentukan siapa capres yang dimenangkan. Tindakan itu dilakukan semasa Jokowi masih memiliki posisi dan kekuasaan yang besar sebagai presiden.

 

3. Presiden Jokowi kembali melemparkan sinyal soal Capres 2024 yang akan didukungnya saat bertemu dengan ribuan relawan pendukungnya yang tergabung dalam Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11). Ia mengatakan, ciri pemimpin yang memikirkan rakyat berambut putih dan wajahnya banyak kerutan. Menurut Jokowi, pemimpin yang memikirkan rakyat terlihat dari penampilannya seperti rambutnya putih semua dan wajahnya banyak kerutan. “Perlu saya sampaikan. Perlu saya sampaikan, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya,” ujar Jokowi. Pertama, kata Jokowi, seorang pemimpin yang memikirkan rakyatnya akan terlihat dari rambutnya. Jokowi menilai, pemimpin berambut putih sebagai pemimpin yang memikirkan rakyat. “Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada. Ada itu,” ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan riuh para relawannya.

Kedua, jangan memilih pemimpin yang berwajah ‘cling’. Jika pemimpin tak ada kerutan di wajah, Jokowi meminta relawannya berhati-hati. “Saya ulangi. Jadi, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat rambutnya kalau putih semua, ‘wah mikir rakyat ini’,” sebut Jokowi.

Jokowi mengingatkan rakyat agar tidak salah pilih. Menurut Jokowi, pemimpin yang harus dipilih di Pilpres 2024, orangnya merakyat. Jangan pilih pemimpin yang hanya duduk manis di Istana Negara. ‘’Pilih pemimpin yang tahu apa yang diinginkan rakyat, dibutuhkan rakyat, setuju? Jangan sampai kita pilih pemimpin yang hanya senang duduk Istana yang AC-nya dingin. Saya ulangi, jangan sampai kita pilih pemimpin yang duduk di Istana, yang AC-nya dingin, ini negara besar, jangan hanya duduk manis,” ujar Jokowi.

 

4. Presiden Jokowi mengatakan sudah membangun pondasi infrastruktur dalam 8 tahun masa kepemimpinannya.Hal itu disampaikannya di depan para relawan pada acara silaturahmi di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (26/11). “Setelah 8 tahun kita kerja keras membangun negara kita, membangun jalan nasional baik di Jawa dan luar Jawa, tol di Jawa dan luar, jalan kecil dan jembatan kecil di desa lewat dana desa. Ini lah yang namanya pondasi infrastruktur,” kata Jokowi.  Dalam kesempatan itu, Jokowi menjelaskan pentingnya pembangunan infrastruktur seperti, bandara, jalan dan tol agar bisa bersaing dengan negara lain. “Tidak mungkin kita bersaing dengan negara lain kalau jalannya becek, tidak mungkin bersaing jika tidak ada airport,” imbuhnya.

 

5. Yang menarik, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sehari-harinya dikenal berambut putih tiba-tiba menyulap rambutnya jadi hitam. Ganjar mengunggah foto dirinya dengan model rambut barunya itu dalam Instagram pribadinya @ganjar_pranowo, Minggu (27/11). Ganjar menepis unggahan foto dirinya tersebut terkait dengan ucapan Presiden Jokowi soal ‘pemimpin rambut putih’. Ganjar memberi narasi pada foto tersebut dengan kalimat singkat. . Narasinya terkait soal perawatan wajah dan rambut. “Cukur.. Kamu punya tips merawat wajah & rambut?” tulis Ganjar dalam unggahannya. Unggahan Ganjar ini mendapat banyak tanggapan dari netizen. Beberapa di antaranya mengaitkannya dengan sinyal atau kode Jokowi.

 

6. Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, bukan tanpa alasan Presiden Jokowi menyinggung soal “pemimpin berambut putih” saat hadir dalam acara temu relawannya, Sabtu (26/11). Menurut Umam, orang nomor satu di Indonesia itu lagi-lagi hendak melempar sinyal dukungan buat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk maju capres 2024. “Konsolidasi relawan Jokowi kemarin bisa dimaknai sebagai manuver politik untuk mengokohkan framing narasi pentingnya mengusung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024,” kata Umam, Minggu (27/11). Umam menduga, ada campur tangan orang-orang lingkaran Jokowi dalam acara temu relawan tersebut. Sebab, Jokowi tak hanya hadir dalam kegiatan itu, tetapi juga menyampaikan “kode keras” soal kriteria pemimpin yang memikirkan rakyat, yang mana itu mengarah ke sosok Ganjar. Menurut Umam, pernyataan Jokowi soal kriteria pemimpin tersebut bisa jadi bertujuan untuk memunculkan gelombang dukungan rakyat.

 

Analis Indostrategi Arif Nurul Imam mengatakan, Presiden Jokowi memberikan kode-kode dukungan untuk Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Kode ini dinilai sebagai sinyal adanya keinginan Jokowi untuk menduetkan Prabowo-Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang. Sebelumnya Jokowi mengatakan, Pilpres 224 jatah Prabowo Subianto, Sabtu (26/11) kemarin, Jokowi melempar sinyal dukungan, pemimpin yang memikirkan rakyat berambut putih. Meskipun Jokowi tidak menyebut nama, tapi publik menilai, pemimpin rambut putih itu Ganjar Pranowo.

Imam menyebut dukungan Jokowi pada Pilpres 2024 mengarah kepada Prabowo dan Ganjar. Menurut Arif, dukungan diberikan lantaran Prabowo dan Ganjar dianggap loyal dan komit terhadap program Jokowi. “Dukungan Jokowi pada Pilpres ke depan, setidaknya mengarah dua tokoh yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Arah dukungan tersebut lantaran kedua tokoh ini yang dianggap loyal dan komitmen terhadap program Jokowi selanjutnya,” kata Arif saat dihubungi, Sabtu (26/11).

 

7. Wakil Sekjen Partai Demokrat, Irwan, menganggap dukungan Presiden Jokowi ke capres penggantinya tak etis meski disampaikan secara tersirat. Menurut Irwan, tindakan Jokowi yang mendukung calon tertentu telah menjatuhkan wibawanya sebagai kepala negara. Dia menyebut Jokowi telah mempertontonkan demokrasi yang tidak sehat. “Ibarat peribahasa, ‘menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri’. Tingkah Presiden Jokowi menjatuhkan wibawa dan martabat seorang kepala negara,” kata Irwan, Minggu (24/11).

 

Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyoroti acara relawan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK) yang dihadiri Presiden Jokowi. Andi Arief menyebut pengerahan massa seperti itu pertanda posisi Jokowi melemah di mata partai politik.”Ya, pengerahan massa oleh Pak Jokowi itu menunjukkan Jokowi sebetulnya sedang dalam posisi melemah di mata para parpol,” kata Andi, Minggu (27/11). Andi menyebut Jokowi tengah berupaya menguatkan posisinya kembali dengan menggelar pengerahan relawan. Andi menganggap cara-cara tersebut biasa dalam berpolitik. Dia memandang Jokowi tengah memasuki fase bebek lumpuh. Dijelaskan, dalam istilah politik, lame duck atau bebek lumpuh biasanya fase yang terjadi pada pemimpin yang berada di pengujung masa kepemimpinannya.

Jubir PKS Muhammad Kholid memandang, penampilan fisik seorang Capres tidak ada kaitannya dengan kemampuannya untuk memimpin bangsa dan negara. Hal itu disampaikannya menanggapi ciri-ciri pemimpin yang disampaikan Presiden Jokowi bahwa calon pemimpin yang harus didukung pada Pilpres 2024 adalah yang rambutnya putih semua dan wajahnya banyak kerutan. Kholid menilai, bentuk fisik merupakan kekhasan masing-masing orang yang tidak berkaitan sama sekali dengan kemampuan kepemimpinan. “Melihat pemimpin bagus atau tidak itu bukan dari tampilan fisik tapi dari rekam jejaknya. Lihat dari kebijakan-kebijakannya, lihat dari sikap politiknya. Tampilan fisik itu tidak ada kaitannya dengan kemampuan dia memimpin bangsa. Rambut hitam, putih, cokelat, keriting, lurus, ikal, itu kan kekhasan setiap orang,” tuturnya, Minggu (27/11).

Namun, Ketua Umum Ganjar Pranowo Mania (GP Mania), Immanuel Ebenezer tak yakin pernyataan Jokowi soal pemimpin rambut putih itu mengarah ke Ganjar. Karena wajah Ganjar Prabowo mulus, tidak banyak kerutan. “Jadi menurut pandangan saya sebagai pendukung Mas Ganjar, saya tidak yakin itu arahnya ke Mas Ganjar. Saya yakin itu arahnya ke siapapun pemimpin bangsa ini, kader bangsa ini. Apalagi orang yang mukanya keriput, itu kan bukan Mas Ganjar, apalagi Mas Ganjar mukanya kinclong gitu. Jadi sekali lagi itu arahnya bukan ke Mas Ganjar,” kata Immanuel kepada wartawan, Sabtu (26/11).

Immanuel tak menampik memang Ganjar selama ini identik dengan gaya rambut putih beruban. Tapi, ia juga menyandingkan dengan sosok lain berambut putih seperti Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono. “Bisa juga Pak Prabowo, bisa juga Bu Mega, Bu Mega kan beruban sebetulnya, beliau aja rambutnya diitemin terus. Soal rambut putih banyak sekali, Pak Basuki juga Menteri PU juga rambutnya putih, itu mukanya kusut terus itu,” ucapnya.

 

8. Mensesneg Pratikno dijadwalkan akan mengirim Surat Presiden (Surpres) tentang calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa ke DPR, pada Senin (28/11) sore ini. Sekjen DPR, Indra Iskandar menyebut Surpres akan dikirim sekitar pukul 16.00 WIB dan diterima langsung Ketua DPR, Puan Maharani. “Untuk penyampaian Surpres Calon Panglima TNI oleh Mensesneg dijadwalkan hari ini jam 16.00 WIB, yang akan diterima langusung oleh Ketua dan pimpinan DPR lainnya,” kata Indra. Seperti diketahui, penyampaian Surpres Panglima TNI sempat batal dikirim pada Rabu (23/11) pekan lalu lantaran Puan sedang dalam kunjungan ke sidang parlemen ASEAN di Kamboja. Kini, Puan sudah kembali dan rencananya akan menerima langsung Surpres tersebut. Setelah diterima Pimpinan DPR, akan dilakukan fit and proper test oleh Komisi I DPR.

 

9. Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi apabila pemilihan presiden (Pilpres) dilakukan hari ini. Ada tiga nama yang mendapat dukungan teratas. Ganjar Pranowo di posisi paling atas (26,7 persen), disusul Menhan Prabowo Subianto (19,6 persen), dan Capres Nasdem Anies Baswedan (17 persen). Ketiga nama tersebut juga memiliki tingkat kepopuleran tertinggi dari survei semi terbuka dengan 45 nama. “Antara Anies dengan Prabowo ini tidak beda signifikan, artinya tidak bisa disimpulkan mana yang lebih kuat dalam simulasi 45 nama semi terbuka ini,” kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis surveinya, Minggu (27/11). Di bawah nama Anies, ada juga nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas 3,7 persen dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan elektabilitas 2,1 persen.

 

10. Pakar Hukum Pidana Universitas Muhammadiyah Chairul Huda mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo perlu menindak lanjuti laporan hasil penyelidikan soal suap penambangan ilegal yang diduga menyeret sejumlah jenderal polisi. “Harus ditindaklanjuti karena taruhannya adalah kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” kata Huda, Sabtu (26/11). Huda menilai Kapolri bisa membentuk tim khusus atau inspektorat khusus untuk menindaklanjuti informasi tersebut. “Kapolri berbekal pada LHP Propam sebaiknya membentuk Timsus dan Itsus,” imbuhnya. Penasihat Ahli Kapolri Bidang Hukum Pidana ini meminta Jenderal Listyo tidak sungkan menindaklanjuti informasi beredar yang disinyalir turut menyeret Kabareskrim Komjen Agus Andrianto tersebut.

 

11. Peneliti Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto meminta Presiden Jokowi turun tangan menangani permasalahan yang ada di tubuh Polri. Yakni, terkait dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Kapolda Kalsel Irjen Andi Rian Djajadi yang masih mengeluarkan surat Surat Pemberhentian Proses Penyidikan (SP3) atas nama Dirtipidum Bareskrim Polri. Sesuai aturan, kata Bambang, sudah semestinya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan itu.

Sesuai aturan, kata Bambang, sudah semestinya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan itu. Namun, ia mempertanyakan apakah Listyo mampu atau tidak menjalankan tanggung jawab tersebut. Jika tidak, kata Bambang Rkminto, maka Jokowi harus turun tangan untuk menyelesaikannya. “Problemnya lagi-lagi apakah Kapolri yang ditunjuk mau dan mampu? Kalau itu yang terjadi, Presiden yang harus mengambil alih untuk melakukan penyelamatan institusi Polri,” ujarnya.

Sebelumnya Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Polri untuk mengaudit seluruh penerbitan Surat Pemberhentian Proses Penyidikan (SP3) di bawah kepemimpinan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto. Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menilai hal itu perlu dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyusul adanya dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Kapolda Kalsel Irjen Andi Rian Djajadi. Hal itu dikarenakan Andi Rian terbukti masih mengeluarkan surat SP3 sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri ketika sudah dilantik sebagai Kapolda Kalsel dengan pangkat Irjen.

 

12. ICW meminta Kejagung periksa Menkominfo Johnny G. Plate terkait dugaan korupsi proyek pembangunan ribuan Base Transceiver Station (BTS) 4G. Sebagaimana diketahui, dugaan korupsi pembangunan BTS ini tengah diusut Kejagung. Proyek Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo ini diduga mengakibatkan kerugian Rp 1 triliun. Koordinator ICW, Agus Sunaryanto meminta, Kejagung lebih aktif menggali informasi termasuk dari sejumlah saksi yang tepat. “Kejaksaan Agung harus lebih aktif dalam melakukan penggalian informasi, termasuk dengan memanggil saksi yang relevan untuk dimintakan keterangan, termasuk Menteri Kominfo,” kata Agus, Minggu (27/11).

ICW mengungkap sejumlah perusahaan yang menjadi pelaksana proyek pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G di Kemkominfo. Seperti diketahui, Kejagung mengendus adanya dugaan pengaturan tender dalam pengadaan proyek bernilai triliunan tersebut. Koordinator ICW Agus Sunaryanto mengatakan, proyek tersebut dibagi menjadi dua tahap dengan jumlah keseluruhan tower yang dibangun sebanyak 7.904 titik. “Fase pertama yang saat ini bermasalah itu rencananya di 4.200 titik dibagi menjadi 5 paket pekerjaan yang dikerjakan oleh beberapa konsorsium,” kata Agus lagi. (HPS)

Tentang Penulis: hps

Gambar Gravatar
Wartawan senior tinggal di Jakarta. hps@reporter.id