Idrus Marham (net)
JAKARTA, REPORTER.ID – Ketua Dewan Penasihat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Idrus Marham mengapresiasi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia yang serius menjaga kondusifitas bangsa. Salah satunya bersama BKPRMI menggelar Pendidikan Latihan Nasional (Diklatnas) Latihan Manajemen Dakwah (LMD) 3 BKPRMI di Gedung Lemhanas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, sejak 29 Januari, hingga 5 Februari 2023 mendatang.
“Jadi pertama saya kemukakan bahwa saya memberikan apresiasi kepada Lemhanas dan BKPRMI yang mengadakan Diklatnas bersama. Di mana peserta-pesertanya adalah Ketua DPW BKPRMI se-Indonesia yang jumlahnya ratusan orang, sangat luar biasa,” kata Idrus dalam ceramahnya di Gedung Lemhannas, kemarin..
Sebab menurutnya, Diklatnas ini diadakan pada momentum yang sangat tepat. Karena saat ini, katanya, kehidupan kebangsaan kurang kondusif. Hal ini ditandai dengan mengemukanya berbagai intrik politik dan fitnah politik antar elite-anak bangsa, bahkan juga munculnya caci makian yang ditujukan kepada pemerintah, tidak terkecuali kepada Presiden Jokowi.
“Jadi bagaimana cacian yang disampaikan kepada Presiden misalkan dengan berbagai lebel yang macam-macamnya yang tidak usah saya sebutkan satu persatu. Ini kan ibaratkan terlepas dari nilai-nilai yang ada, kayak hutan rimba,” sesalnya.
Sementara, tambahnya, prestasi Presiden Jokowi justru dipuji-puji oleh dunia internasional. “G20 Presiden dielu-elukan oleh pemimpin bangsa lain, tapi di dalam negeri malah dihina dengan berbagai sebutan seperti firaun, dajjal, Thogut, dan berbagai sebutan lainnya yg cenderung menghina, sesalnya.
“Saya kira untung presiden kita masih bersabar dalam menyikapi berbagai cacian makian ini, dan kita sudah tau apa yang disampaikan itu, tetapi Pemerintah tetap berjalan. Bagaimana pemerintahan ini berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Padahal, katanya, kebebasan berekspresi, dan berpendapat dalam demokrasi harusnya tetap dibarengi dengan tanggung jawab. “Apa salahnya kalau ada masalah kita bicarakan dengan baik kita komunikasikan dengan baik, ada salurannya masing-masing. Apakah itu politik ada salurannya di DPR, ataukah itu hukum adalah salurannya lembaga-lembaga hukum yang siap,” ujarnya.
Maka dari itu, Idrus berharap Lemhanas terus mengadakan kegiatan seperti Diklatnas LMD BKPRMI. “Lemhanas dengan mulai bersama BKPRMI ini betul-betul konsen menjadikan lembaga ini mampu memberikan legitimasi akademik – konseptual terhadap masalah-masalah kebangsaan. Agar Lembaga ini mampu menginspirasi terciptanya sebuah tradisi politik yg demokratis. Tradisi demokratis itu memberi ruang kepada semua anak bangsa bersaing secara kualitatif, dengan menjadikan ide dan gagasan sebagai instrumen politik, jelasnya.
Karena, lanjutnya, produktivitas politik hanya dapat dicapai apabila semua pihak konsisten menjadikan ide, dan gagasan sebagai instrumen utama. “Tidak ada produktivitas dalam dunia politik apabila itu dikembangkan melalui fitnah, melalui hoax, intrik-intrik politik. Saya kira tidak,” tegasnya. (HPS)