CIAMIS, REPORTER.ID – Anggota MPR/DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Ardhya Pratiwi Setiowati menyebut kalau bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan yang ditunggu-tunggu kehadirannya oleh umat muslim. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan juga kebaikan, sehingga tak heran jika seluruh umat muslim di dunia saling berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan.
“Alhamdulillah, Ramadhan yang kita tunggu-tunggu kehadirannya telah tiba. Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan kebaikan. Ramadhan adalah bulan yang harus kita jadikan sebagai lahan untuk menanam kebaikan,” ujar Ardhya Pratiwi saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan ratusan pemuda dan tokoh agama, di Desa Mekarjadi, Ciamis, Jawa Barat, Rabu (29/3/2023).
Adapun Empat Pilar MPR yang dimaksud adalah Pancasila sebagai dasar dan ideolagi negara. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Melanjutkan pemapamarannya, wanita yang akrab disapa Teh Ardhya ini mengatakan bahwa dengan ibadah puasa manusia banyak mendapatkan pelajaran, diantaranya adalah bersama-sama menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, meningkatkan kepekaan sosial, lebih empati terhadap pelbagai persoalan yang menimpa orang lain.
“Sederhananya, ibadah puasa mengajarkan kita untuk mentransformasikan nilai-nilai moral ilahi menuju nilai-nilai insani dalam realitas sosial. Dengan transformasi nilai-nilai ilahi ke dalam ranah realitas sosial inilah, akan terbentuk masyarakat yang saleh, baik secara ritual maupun sosial. Pelajaran dari ibadah Puasa adalah bersama-sama kita menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, kepekaan sosial meningkat, lebih empati pada kesusahan dan kesulitan orang lain. mengajarkan pada kita untuk peduli terhadap orang lain. Kesejahteraan harus dirasakan oleh semua pihak,” tuturnya lagi.
Menurut Teh Ardhya, saat yang tepat bagi umat manusia untuk mendapatkan berkah di bulan yang penuh berkah ini dengan berbagai ibadah, amalan ataupun kegiatan yang mengandung nilai-nilai kebaikan dengan menjalankan ibadah puasa, melakukan amalan-amalan seperti tadarus Al-Quran, berdoa, ataupun lainnya. Selain itu, ketika berpuasa umat manusia juga harus melakukan perbuatan baik kepada sesama.
“Jadi, makna puasa relevan dengan nilai-nilai Pancasila. Puasa merupakan bentuk ketaatan hamba pada Tuhan. Puasa mengajarkan peduli dan empati terhadap orang lain. Puasa juga mengajarkan persatuan umat,” tanbahnya.
Di akhir paparannya, Ardhya mengajak masyarakat untuk tetap berpegang teguh pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Karena, hanya dengan berpegang teguh pada Empat Pilar Kebangsaan, maka persatuan Indonesia tetap terjaga. ***