Fahri Hamzah Bilang, Dulu Dirinya Garang Bak ‘Singa;. Karena Digaji Pakai Uang Rakyat

oleh
oleh
Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah.

JAKARTA, REPORTER.ID – Sudah sejak lama Fahri Hamzah yang bersuara lantang mengkritik pemerintah, sampai-sampai mendapat julukan ‘Singa Senayan’ ini, mulai saat dirinya menjadi aktivis pada 1998, hingga akhirnya pada periode 2009-2014 dirinya terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2014-2019 dan berhasil menjadi Wakil Ketua DPR RI.

Bahkan dirinya dianugerahi gelar Bintang Jasa oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjelang akhir masa bhakrinya sebagai Anggota DPR RI. Namun kini, entah mengapa tabiatnya berbeda 180 derajat, dan suaranya melemah dari sebelumnya yang selalu sinis saat melontarkan kritikan ke pemerintah.

Terkait perubahan sikapnya tersebut, Fahri Hamzah menjelaskannya kalau dirinya kini hanya tengah menjalankan fungsinya sebagai rakyat biasa, yang tengah membangun Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.

“Intinya sekarang, saya enggak mau ambil alih pekerjaannya anggota Dewan, mereka kan yang terima gaji kan? Biar mereka saja yang kerja. Kita cari makan sendiri saja susah,” kata Fahri Hamzah yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, saat menjadi narasumber diskusi di Saluran Q and A, yang dikutip wartawan, Senin (22/5/2023).

Soal mengapa dahulu dirinya garang bak ‘Singa’ dan getol menyerang pemerintah, Fahri mengaku dulu ia digaji oleh rakyat untuk mengkritik pemerintah. Sementara sekarang, sudah tak diberikan gaji lagi, dan lepas dari ikatan sumpah anggota Dewan.

“Kenapa dulu getol kritik, ya karena digaji oleh rakyat, untuk mengkritik pemerintah. Ya sekarang sudah enggak ada gajinya, masa kritik terus,” ujar Fahri seraya menjelaskan, andaipun kini lebih banyak diam, itu karena benar-benar pilihannya sendiri.

Dulu, kata Fahri, ia diberi tugas sebagai anggota Dewan yang disumpah oleh negara, dikasih gaji, dikasih hak imunitas, dikasih hak protokol, dipakai untuk melawan kekuatan eksekutif karena eksekutif kuat sekali.

“Begitu Anda diberikan imunitas misalnya, karena Anda diberikan imunitas Anda bisa menghajar siapa saja ini pemerintah. Dan Anda tidak perlu khawatir besok Anda akan diadukan dan akan masuk penjara,” katanya lagi.

Maka itu, masih menurut Fahri, setiap anggota Dewan yang diberi tugas untuk awasi jalannya pemerintahan, harus melakukannya dengan benar. Dan ketika tidak lagi bertugas, jangan lagi seolah-olah memiliki kewenangan untuk itu.

“Nah, karena sekarang saya sudah tidak menjadi anggota Dewan alias sebagai rakyat biasa, maka cara saya bertindak, mengkritik, tidak boleh sembarangan. Sekarang ini, saya sedang menikmati menjadi rakyat biasa yang tengah membangun partai dan membuka usaha tambak udang di daerah,” tutup Fahri yang kini dipercaya sebagai calon anggota legislatif (Caleg) Partai Gelora dari daerah pemilihan atau Dapil NTB 1 tersebut. ***