Presiden Jokowi dan Mantan residen SBY (net)
JAKARTA, REPORTER.ID – Mimpi politik mantan Presiden SBY soal naik kereta bersama Presiden Jokowi dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri masih jadi isu menarik. Presiden Jokowi menganggap, mimpi SBY soal kebersamaan para presiden dan mantan presiden adalah hal yang baik. ‘’Ya bagus,” ujar Jokowi di Gresik, Selasa (20/6). Jokowi pun mengaku, dirinya bermimpi agar presiden dan mantan presiden dapat bekerja sama membangun negara Indonesia. “Kalau presiden-presiden, mantan presiden, itu bekerja sama, bersama-sama membangun negara ini, ya itu mimpi kita. Mimpi kita semuanya,” kata Jokowi.
Dari Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menganggap mimpi SBY tentang naik kereta bersama Presiden Jokowi dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang disampaikan melalu cuitan di akun Twitter SBY harus menjadi perhatian semua pihak. Menurutnya, ketiga figur tersebut ingin situasi bangsa tetap ayem tentrem menjelang Pilpres 2024. “Itu menjadi satu pertanda, bagaimana membangun bangsa dan negara itu harus dilakukan bersama-sama, guyub, adem ayem, tanpa kemudian merasa yang satu tidak diperhatikan atau yang satu diperhatikan,” tuturnya, kemarin.
Puan Maharani menyatakan, masih ada peluang terjalinnya pertemuan antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY. Puan mengatakan, PDI-P juga berharap dua mantan presiden itu bisa kembali berkomunikasi. “Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan, jadi jangan putus asa. Kita ya tentu saja berharap, pada waktunya nanti, semuanya berkumpul, guyub ya,” kata Puan lagi.
Sah-Sah Saja
Di sisi lain, Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga mengatakan, sah-sah saja apabila SBY bermimpi seperti itu. Dia menyebut setiap orang pasti memiliki keinginannya masing-masing. Eriko menegaskan, yang bisa menafsirkan mimpi tersebut hanya SBY sendiri.
Dia mengatakan Presiden Jokowi selaku salah satu sosok yang ada dalam mimpi SBY pasti juga kesulitan menafsirkan mimpi tersebut. “Pak SBY ini kan seorang seniman, biasanya menciptakan lagu, biasanya bermain gitar, bahkan kemarin kalau saya tidak salah ada lukisan ‘no peace no justice’,” imbuh Eriko di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
Eriko lantas menepis pertemuan antara Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dengan Ketum Partai Demokrat AHY untuk membubarkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Menurut Eriko, perbedaan posisi adalah suatu hal yang wajar dalam dunia politik. Eriko mengatakan keluarga SBY dan Megawati memiliki hubungan yang baik. (HPS)