JAKARTA,REPORTER.ID – Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengapresiasi dan mendukung kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke sejumlah negara di benua Afrika. Kunjungan ini meneguhkan komitmen Indonesia akan persatuan dan konektivitas Asia-Afrika dengan semangat Konferensi Asia-Afrika (KAA), Gerakan Non-Blok (GNB), dan Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS).
Meutya Hafid yang juga politisi dari Partai Golkar itu menilai kunjungan kenegaraan ini menandakan prioritas Politik Luar Negeri RI di bawah Presiden Joko Widodo untuk membuka hubungan ekonomi yang lebih erat dengan negara-negara Afrika.
“Saya berpendapat dengan visi kewirausahaannya, Presiden Jokowi dapat membuka jalan Indonesia untuk dapat menjadi kekuatan besar dengan menggalang kerja sama yang setara dengan negara-negara di Afrika,” kata Meutya Hafid, Minggu (20/8/2023).
Di samping itu, Semangat Bandung 1955, lanjut Meutya Hafid, adalah seruan KAA akan hubungan ekonomi Asia-Afrika yang kuat. “Kunjungan ini sangat terasa ajakan historis Presiden Jokowi yang memanfaatkan Semangat Bandung untuk keuntungan ekonomi dan membawa kemakmuran bersama di negara-negara Asia dan Afrika,” ujarnya.
Ia juga mendorong Kemlu beserta perwakilan RI di luar negeri sebagai mitra Komisi I DPR untuk menyusun pemetaan prioritas perdagangan dan investasi di kawasan Afrika, bekerja sama dengan para pemangku kepentingan di dalam negeri, termasuk BUMN, pemerintah daerah, pelaku usaha nasional dan diaspora Indonesia.
Menurut Meutya Hafid, prioritas Politik Luar Negeri (Polugri) RI di Afrika adalah langkah yang Panjang. Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh pemangku kepentingan, pemerintah, swasta, kampus, masyarakat sipil, termasuk DPR RI untuk menciptakan infrastruktur diplomasi yang kuat dengan cara mengerahkan secara total seluruh sumber daya, sarana dan prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan diplomasi dan hubungan luar negeri.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo pada Minggu (20/8) bertolak ke Benua Afrika untuk melakukan kunjungan kerja. Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke empat negara, yakni Kenya, Tanzania, Mozambik dan Afrika Selatan. Kunjungan ini juga merupakan kunjungan pertama Joko Widodo sebagai presiden ke kawasan Afrika.