Nyaleg DPR RI dari PKS untuk Dapil NTB II di Pemilu 2024, Karman Rela Lepas Jabatan Komisaris BUMN

oleh
oleh

MATARAM, REPORTER.ID – Aktivis muda asal Nusa Tenggara Barat yang juga mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII) Periode 2013-2017 ini, Karman BM atau akrab disapa Bang Karman, mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) daerah pemilihan atau Dapil NTB II pada Pemilu 2024.

Terkait pencalonannya, Karma  saat dihubungi, Selasa (22/8/2023) mengaku sudah waktunya untuk mengabdi pada masyarakat, dan bahkan dirinya rela melepaskan komisaris risalah satu Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang belum lama didudukinya.

Karman mengatakan kalau dirinya maju sebagai Caleg DPR RI dari PKS, karena percaya partai tersebut punya visi dan misi yang berpihak pada kepentingan umat. Ia juga meyakini kalau PKS punya masa depan yang cerah.

“Track record partai (PKS) ini juga bagus, dan sangat concern dalam artikulasi isue-isue kerakyatan,” kata pria kelahiran Pagutan, Kota Mataram, tahun 1982 ini, seraya menilai kalau menjadi wakil rakyat memiliki nilai kebermanfaatan lebih luas, ketimbang memperjuangkan sesuatu yang hanya bermanfaat untuk pribadi sendiri.

Kehidupan Karman di politik dibentuk dari pengalamannya mengurusi kepentingan publik. Maka, setelah kenyang dengan pengalaman di organisasi mahasiwa maupun perusahaan, Karman maju menjadi Caleg dari PKS untuk Dapil NTB II. Politik menurut dia adalah passion, khususnya dalam memperjuangkan aspirasi publik.

“Mau nggak mau harus turun ke jalan politik praktis. Dan salurannya adalah partai politik, dalam hal ini PKS. Bismillah DPR RI,” pungkas Karman.

Sekedar diketahui, Karman BM di kalangan aktivis merupakan sosok tidak asing, khususnya dengan urusan bersama masyarakat sejak mahasiswa hingga merintis karir di Ibu Kota Jakarta, melalui berbagai organisasi yang digelutinya. Dia pernah menjadi Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Keluarga Alumni Ponpes Nurul Hakim (IKAPPNH) hingga Ketua Umum PP Himpunan Masyarakat Lombok-Jakarta (HIMALO).

Selain jadi aktivis, Karman juga membangun perusahaan patungan di Jakarta, bersama teman-teman sesama aktivis kepemudaan sebagai tempat merefleksikan keilmuan dan skill untuk kemaslahatan.

Karman merupakan anak ke-4 dari 8 bersaudara. Pendidikan dasarnya ditempuh dengan menjadi santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hakim Kediri. Setelah lulus dari SMU 2 Mataram, Karman melanjutkan studi di Jakarta. ***