Habib Aboe: Alhamdulilla Capaian Suara PKS di Pemilu 2024 ini, Cukup Bagus

oleh
oleh
Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi. (Foto: Humas PKS)

JAKARTA, REPORTER.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional Pemilu Legislatif (Pileg) DPR RI 2024, pada Rabu (20/3/2024) malam, PDIP meraih suara sebanyak 25.387.279, disusul Partai Golkar 23.208.654 suara dan Partai Gerindra 20.071.708 suara. Kemudian, PKB sebanyak 16.115.655, Partai NasDem 14.660.516 suara, PKS 12.781.353 suara, Partai Demokrat 11.283.160 suara, dan PAN 10.984.003 suara.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Al Habsyi saat ditanya suara partainya, usai mengikuti rapat pleno terbuka KPU, merasa bersyukur capaian di pemilu tahun ini cukup bagus.

“Alhamdulillah, capaian PKS di pemilu tahun ini cukup bagus, jika dibandingkan dengan Pemilu 2019. Pada Pemilu kemarin, perolehan PKS sebanyak 11,49 juta suara, tahun ini naik menjadi 12,73 juta suara,” ujarnya.

Atau kalau pada Pemilu 2019 kemarin, lanjut pria yang akrab disapa Habib Aboe itu, PKS mendapatkan 8,21%, tahun ini mendapat 8.34% dari total suara sah nasional. Dari sisi kursi di DPR RI pun, diproyeksikan naik.

“Tadi kalau diotak atik, kemungkinan kita dapat 53 kursi, naik 3 kursi dari periode kemarin. Oleh karenanya, kami sampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mempercayai dan memilih PKS. Tentunya kenaikan suara dan kursi PKS ini memberikan tambahan semangat kepada kami untuk terus melayani rakyat dan berjuang bersama rakyat,” katanya.

Namun, lanjut Habib Aboe, atas penyelenggaraan pemilu tahun ini PKS punya beberapa catatan penting, mulai dari persoalan siRekap yang banyak menimbulkan problematika. Sehingga PKS perlu kembali menegaskan agar perhitungan pemilu menggunakan pola manual berjenjang.

“Selain itu, penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil harus dikedepankan. Tidak boleh lagi ada penyelenggara pemilu yang terintimidasi. Apa yang terjadi di PPK Tapos, Depok, tidak boleh terulang. Petugas PPK yang membuat pernyataan tidak mampu melanjutkan tugas lantaran merasa diintimidasi, hal ini adalah persoalan serius,” sebut dia lagi.

Adalagi soal lonjakan suara pada partai tertentu, misalkan di daerah pemilihan atau Dapil Kalimantan Selatan, kata Habib Aboe, ada partai yang suaranya hanya dua ribu, namun pas di pleno jadi tujuh belas ribu, bahkan saksinya sendiri sampai bingung. Hal seperti ini tidak boleh terulang pada pemilu mendatang.

“Jadi kita berharap berbagai kekurangan yang terjadi di pemilu kali ini akan bisa diperbaiki pada pemilu yang akan datang,” tutup Habib Aboe. ***