Fahri Hamzah Kasih Alasan Dukung NU dan Muhammadiyah Kelola Tambang

oleh
oleh
Waketum DPN Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, REPORTER.ID – Politikus Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mendukung keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan Izin Usaha Pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Alasan Fahri, karena dua ormas tersebut telah menjadi pondasi penting bagi negara bangsa Indonesia.

“NU dan Muhammadiyah adalah orang tua negara. Kita semua harus menyadari bahwa ada banyak institusi dan organisasi modern yang lahir sebelum negara bangsa kita hadir pada 17 Agustus 1945,” kata Fahri dalam keterangan resminya, Rabu (31/7/2024).

Fahri menegaskan kalau kedua ormas dimaksud, yakni NU dan Muhammadiyah, telah berjuang dan menjadi peletak dasar bagi negara modern Indonesia.

“Berabad-abad mereka berjuang sendiri dan secara mandiri menjadi yang meletakkan dasar bagi negara bangsa modern, juga menjadi Kawah Candradimuka bagi pemimpin-pemimpin negara ini,” jelas mantan Wakil Ketua DPR RI itu seraya menegaskan keyakinannya bahwa NU dan Muhammadiyah tidak berkepentingan dengan belas kasihan siapapun sejak mereka berdiri sebelum Republik Indonesia ada.

*Tetapi apabila kita mau serius untuk berterima kasih dan memikirkan bagaimana kelanjutan dari modernisasi bangsa kita dan pendidikan ke depan bangsa ini, maka mendukung perjuangan NU dan Muhammadiyah dengan sumber keuangan yang mandiri dan kuat adalah salah satu kunci,” tutur Fahri menambahkan.

Lebih lanjut Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora itu menekankan bahwa dukungan ini tidak hanya terbatas pada NU dan Muhammadiyah, tetapi juga seluruh institusi sosial dan keagamaan yang telah menunjukkan dedikasi bagi pembangunan bangsa. Dukungan itu juga tidak harus bersumber dari pengelolaan sumber daya alam seperti tambang, tetapi juga dari sumber-sumber lain yang menunjukkan partisipasi negara kepada mereka.

“Jadi keputusan pemerintah untuk menyerahkan IUP kepada ormas, adalah upaya mulia negara untuk berterima kasih dan memenuhi janjinya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Apalagi ormas-ormas ini, khususnya NU dan Muhammadiyah adalah orang tua bangsa Indonesia dan negara ini berdiri sebagai keberlanjutan dari perjuangan mereka yang lama,” tegasnya.

Bahkan Fahri meyakini, baik NU maupun Muhammadiyah akan mengikuti s emua prosedur dan aturan pemerintahan yang ada, dalam hal pengelolaan IUP ini. Karenanya ia melihat tidak ada keistimewaan dari pemberian IUP dari pemerintah tersebut.

“Tetapi jika kita mengajukan pertanyaan, mana yang lebih layak mendapatkan IUP, adalah mereka yang berjuang untuk pendidikan, kesehatan, anak yatim, dan usaha mulia, atau mereka yang menginvestasikan hasil sumber daya alam di tempat-tempat yang tidak positif bagi pendewasaan dan kemajuan bangsa,” pungkasnya. ***