Didiet Haryadi Priyohutomo. *net)
JAKARTA, REPORTER.ID — Rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto mengangkat menteri-menteri Jokowi dalam kabinetnya mendatang mendapat kurang positif dari pengamat kebijakan publik Didiet Haryadi Priyohutomo. Pasalnya, orang-orang tersebut tidak punya prestasi gemilang selama menjadi pembantunya Jokowi. Apalagi di antara mereka, pernyataannya sering menunjukkan kurang adab, tak punya prestasi gemilang, dan banyak gaya sehingga akan menjadi beban Prabowo dalam menjalankan pemerintahan ke depan.
‘’Tanpa mengurangi penghormatan saya kepada Pak Prabowo dalam memilih pembantu di kabinet, tapi kalau wajah-wajah lama itu diangkat lagi, apalagi ada yang berurusan dengan penegak hukum, maka ya sami mawon, mungkin malah lebih jeblok sehingga harapan ke depan akan lebih baik, jadi sirna. Dalam memilih menteri, pertimbangannya tidak cuma kepandaian saja. Sepandai-pandainya orang, tapi kalau congornya kotor, ya tidak baik juga,’’ ujar Didiet kepada wartawan, Rabu (17/10).
Waketum FKPPI ini mengingatkan, sebaiknya wajah-wajah lama yang tak punya prestasi signifikan, tidak usah dipakai. Angkatlah sosok-sosok yang kredibel, bersih, dan tidak banyak gaya. Sehingga tidak ada yang memplesetkan kabinet zaken menjadi kabinet seken, kabinet kerja menjadi kabinet banyak gaya.
‘’Jadi, angkatlah orang-orang yang mengutamakan karya, punya [restasi, tutur katanya juga santun. Jangan angkat orang yang mulutnya clometan, tidak punya adab, suka petentang-petenteng, dan penjilat. Jangan yang seperti itu. Coba simak, prestasi mereka untuk pertumbuhan 6 persen apa? Tidak tampak kan, mereka cuman banyak gaya, bukan karya. Itu yang bikin orang prihatin,’’ ujar Didiet serius.
Mantan anggota Komisi I DPR ini menambahkan, menteri-menteri mendatang harus fokus, jangan ada yang rangkap jabatan. Menteri harus fokus pada pekerjaannya, jangan sibuk urusan lain. Jangan seperti yang lalu, urus sepak bola mau, jadi menteri mau, jadi panitia kawinan juga mau. ‘’Mosok semua mau, satu saja biar bisa fokus,’’ kata Didiet lagi.
Saat ditanya, profil kabinet mendatang yang gemuk banget karena calon menteri dan calon wakil menteri yang dipanggil melebihi 100 orang, Didiet langsung menukas, ‘’Ya, itu perlu dipikirkan juga, masak jumlahnya melebihi 100. 49 ditambah 59 kan 108. Masak Kabinet 100 menteri. Uang rakyat habis untuk bayar gaji dan tunjangan mereka. Jadi, jangan sebanyak itu apalagi negara lagi paceklik, uang seret, daya beli masyarakat juga belum membaik. Pikirkan kepentingan rakyatlah. Tapi saya yakin Pak Prabowo akan memikirkan yang terbaik, karena beliau itu telah mewakafkan dirinya untuk bangsa dan rakyat kok.’’
Seperti diberitakan, Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 108 tokoh sebagai calon menteri, calon wakil menteri, dan kepala badan ke kediaman Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jaksel pada 14-15 Oktober 2024. Rinciannya 49 calon menteri dan 59 calon wamen dan kepala badan.
Pada Rabu (17/10) hari ini, Prabowo memberkan pembekalan kepada para calon menteri di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Adapun materi pembekalannya meliputi soal-soal anti korupsi hingga masalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence.
Tokoh-tokoh yang datang, di antaranya mantan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, politisi Golkar Nusron Wahid, Sekretaris Kementerian Perdagangan Budi Santoso, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kemudian, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, Mensos Saifullah Yusuf dan Menkeu Sri Mulyani.
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka juga datang ke Hambalang untuk menghadiri acara pembekalan Presiden terpilih Prabowo Subianto kepada para calon menteri dan calon wakil menteri Kabinet Prabowo-Gibran. Ia tiba pukul 07.24 WIB dengan mengendarai Toyota Land Cruiser warna putih, berpelat AD 1523 HU. (HPS)