PAVILIUN INDONESIA HADIR DALAM WORLD ECONOMIC FORUM DAVOS 2025

oleh
oleh

Menlu RI, Sugiono dan Wasekjen Pariwisata DPP REI, Rita Noor Rusli (Ist)

 

JAKARTA, REPORTER.ID — Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani memantapka diri membuka Pavilion Indonesia di ajang tahunan World Economic Forum Davos 2025 (WEF-Davos 2025) yang di gelar mulai tanggal 20 sampai 24 Januari 2025 di Switzerland, sebagai komitmen Indonesia dibawah Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terhadap tantangan Global yang dihadapi bersama, tak terkecuali di Indonesia saat ini.

WEF-Davos 2025 yang dihadiri tak kurang dari 50 kepala negara kali ini mengusung Thema “Bridging Sustainability and Prosperity Indonesia’s New Leadership in Global Inclusive Growth” atau “ Menjembatani Keberlanjutan dan Kesejahteraan Kepemimpinan Baru Indonesia dalam pertumbuhan inklusif Global.

Paviliun Indonesia memanfaatkan kesempatan ini dengan memadatkan berbagai agenda. Momentum ini betul-betul dimanfaatkan oleh Rosan sebagai kesempatan besar untuk mempromosikan peluang-peluang investasi kepada para investor global yang selalu hadir memenuhi Paviliun Indonesia di setiap sesi diskusi panel.

Setiap hari Paviliun Indonesia menggelar tak kurang dari 3 kali Diskusi Panel membahas berbagai proyek strategis pemerintah yang berkelanjutan. Sebagai Pembicara Utama dalam Diskusi Panel, Rosan membawakan materi dalam diskusi bertajuk Industrial Cluster as Energy Pioneers, membahas soal pentingnya Klaster Industri sebagai motor penggerak dalam pengembangan infrastruktur energi bersih. Selain itu Ketum Kadin, CEO Pertamina, Freeport, Grabcar, Lippo dan beberapa pengusahaan-pengusaha besar di Indonesia juga ikut ambil bagian memaparkan materinya di setiap sesi pada diskusi tersebut.

Wasekjend Pariwisata DPP REI, Rita Noor Rusli merasakan event ini berbeda dari event-event Pariwisata Internasional yang selama ini dihadirinya. Pasalnya, event ini diikuti lebih dari 3000 peserta dari 130 negara di dunia. WEF Davos ini scopenya mendunia dan Global, artinya peluang investasi yang ditawarkan Indonesia kepada calon investor tidak hanya di sektor pariwisata saja, tetapi hampir di semua sektor, misalnya sektor pertambangan, pertanian, dan komunikasi.

‘’Saya melihat partisipasi aktif Indonesia di WEF Davos 2025 ini sebagai perjuangan dan usaha gigih dari Pak menteri yang diyakini berdampak positif terhadap iklim investasi jangka panjang dan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara,’’ ujar Rita Noor Rusli.

Dijelaskan, semua peserta tak terkecuali Indonesia berrharap, WEF Davos 2025 ini akan menjadi platfom utama sekaligus membentuk sebuah kerjasama Global. Para pemimpin dunia, pemimpin perusahaan besar maupun kecil, paraktisi dan para ahli berbagai macam bidang sepakat untuk berkolaborasi demi mencapai ebuah solusi terhadap tangan Global yg sedang dihadapi bersama saat ini.

Keramahtamahan rombongan peserta dari Indonesia yang dipimpin Rosan Perkasa Roeslani menuai banyak pujian dari para undangan Indonesia Night (22/1) yang berlangsung di Hotel Morosani Schweizerhof-Davos, Switzerland. Malam itu, para tamu dimanjakan oleh suguhan berbagai kuliner khas Indonesia, mulai dari sate marangi, es cendol hingga rendang padang yang terkenal lezat dari Sumatera Bara.

Selain itu juga alunan musik tradisional Sasando dari NTT, demo membatik, musik keroncong, dan diakhiri dengan penampilan penyanyi top Indonesia, Dhea Simanjuntak yang langsung turun panggung mengajak para tamu bergoyang dan berjoget bersama menteri selaku host dari Indonesia Night tersebut.

Salah satu kebangaan Rita pada malam itu adalah ketika bisa bertemu dan berkomunikasi langsung dengan pendiri dan Presiden Direktur WEF yang berkebangsaan German, Prof. Klaus Martin Schwab yang mengatakan saat ini Indonesia telah menjadi salah satu bintang yang sedang bersinar di panggung ekonomi dunia, banyak potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain. (HPS)