Tren Tabungan Digital AI, Pakar Keuangan: Waspadai 5 Risiko Ini!

oleh
oleh
Bank digital AI. (Ilustrasi)

JAKARTA, REPORTER.ID – Produk tabungan digital berbasis Artificial Intelligence (AI), kini menjadi primadona di dunia perbankan. Salah satu inovasi terbaru, Finetiks VIP Save yang menawarkan kemudahan pengelolaan keuangan dan imbal hasil menarik.

Namun, pakar keuangan juga pendiri Dahlan Consultant, Asep Dahlan dalam keterangannya, Minggu (2/3/2025) mengingatkan bahwa di balik kecanggihan AI, terdapat ancaman serius yang perlu diwaspadai nasabah.

“Memang (AI), mempermudah pengelolaan keuangan, tetapi ada beberapa dampak negatif yang harus diperhatikan pengguna. Termasuk risiko yang akan ditanggung nasabah bila bank dilikuidasi,” katanya seraya menambahkan bahwa bank digital telah diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Peraturan OJK Nomor 12 tahun 2021, Pasal 23 hingga Pasal 31.

Meskipun sudah ada aturan jelasnya, Asep Dahlan mengingatkan, alangkah baiknya pahami plus minusnya dari bank digital berbasis AI tersebut. Ia pun menyampaikan lima risiko utama yang bisa muncul dari penggunaan tabungan digital berbasis AI.

Pertama, dari segi keamanan dan privasi data, karena AI mengumpulkan dan menganalisis data pengguna untuk memberikan rekomendasi keuangan.

“Tetapi ini juga meningkatkan risiko pencurian data atau kebocoran informasi pribadi jika sistem keamanannya tidak cukup kuat,” katanya.

Kedua, ketergantungan dengan teknologi, dimana pengguna bisa terlalu mengandalkan AI dalam mengambil keputusan keuangan, tanpa benar-benar memahami kondisi finansial mereka sendiri.

“Ini berisiko jika AI membuat kesalahan atau memberikan saran yang kurang tepat,” ujarnya lagi.

Ketiga, bias algoritma.
AI bekerja berdasarkan data historis yang mungkin mengandung bias, sehingga dapat menghasilkan keputusan diskriminatif, misalnya dalam penilaian risiko kredit atau rekomendasi investasi.

Keempat, risiko gangguan bug atau gangguan teknis pada sistem AI, bisa menyebabkan pengguna kehilangan akses ke tabungan mereka atau mengalami kesalahan transaksi yang sulit diperbaiki dalam waktu singkat. Kelima, kurangnya sentuhan manusia karena AI menggantikan peran manusia dalam layanan pelanggan, pengguna bisa kesulitan mendapatkan solusi saat menghadapi masalah kompleks yang membutuhkan interaksi langsung dengan petugas bank.

Asep Dahlan juga mengingatkan potensi penyalahgunaan AI oleh pihak ketiga jika sistem keamanannya tidak cukup kuat. Pasalnya, peretas atau hacker bisa memanipulasi algoritma untuk keuntungan mereka, misalnya menyalahgunakan data keuangan pengguna.

Meski begitu, ia tidak menampik bahwa AI membawa banyak manfaat dalam dunia keuangan digital.

“Yang terpenting adalah memastikan platform yang digunakan memiliki keamanan dan transparansi tinggi,” pungkasnya.

Produk Tabungan Digital

Diketahui, sebuah perusahaan manajemen keuangan digital, PT Finetiks Inovasi Indonesia berkolaborasi dengan PT Bank Victoria International untuk menghadirkan Finetiks VIP Save, sebuah produk tabungan digital berbasis Artificial Intelligence (AI), yang diklaim mampu mempermudah pengelolaan keuangan sekaligus menawarkan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan tabungan konvensional.

Finetiks percaya bahwa menabung adalah langkah dasar menuju kebebasan finansial. Dengan memperkenalkan produk tabungan yang fleksibel, mudah diakses, dan berimbal hasil tinggi, Finetiks VIP Save menjadi solusi ideal bagi masyarakat yang ingin membangun kebiasaan finansial berkelanjutan.

“Misi kami di Finetiks adalah membantu masyarakat Indonesia membangun kebiasaan keuangan yang baik agar mereka dapat mencapai kesejahteraan finansial,” ujar CEO & Founder Finetiks, Cameron Goh, melalui keterangan tertulis, Sabtu kemarin (1/3/2025).

Goh mengungkapkan, saat ini banyak produk keuangan yang justru mendorong masyarakat untuk lebih banyak berbelanja dan mengonsumsi. Oleh karenanya, Finetiks VIP SAVE hadir untuk membantu masyarakat Indonesia agar menabung dengan lebih cerdas dan membangun masa depan finansial yang lebih sehat. ***