JAKARTA, REPORTER.ID – Tragedi ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus menuai perhatian publik dan kalangan parlemen. Insiden yang terjadi pada Sabtu kemarin (11/5/2025) itu menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk sembilan warga sipil, serta melukai belasan lainnya.
Menanggapi peristiwa tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (Sekjen PKS), Aboe Bakar Alhabsyi melalui keterangan tertulisnya, Rabu (14/5/2025), turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Ia menyebut peristiwa tersebut sebagai tragedi kemanusiaan yang seharusnya tidak perlu terjadi.
“Saya pribadi dan atas nama keluarga besar PKS menyampaikan duka mendalam kepada keluarga para korban. Ini tragedi yang sangat menyedihkan,” ujarnya.
Ia menilai insiden tersebut mencerminkan adanya kelemahan dalam penerapan prosedur tetap (SOP) di lingkungan militer. Menurutnya, pemusnahan amunisi adalah aktivitas berisiko tinggi yang harus dilakukan secara profesional, ketat, dan diawasi oleh personel berkompeten.
Habib Aboe, demikian sapaan akra anggota Komisi III DPR RI itu juga mendesak Markas Besar TNI untuk segera melakukan audit internal dan investigasi menyeluruh. Ia menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas demi mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Saya mendorong evaluasi SOP dan identifikasi terhadap kemungkinan kelalaian prosedural. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi militer,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu meminta negara hadir memberikan perlindungan dan bantuan kepada keluarga korban, termasuk dukungan psikologis dan santunan yang layak.
“Mari jadikan insiden ini sebagai momentum perbaikan manajemen risiko dalam aktivitas militer, khususnya di wilayah yang berdekatan dengan masyarakat sipil,” pungkasnya. (Ery)