JAKARTA,REPORTER.ID – -Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) menggandeng Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bhakti) Komdigi
terkait peningkatan keterampilan vokasi masyarakat dalam pemanfatan teknologi digital untuk aktivitas belajar dan bekerja.
Karena itu, kedua lembaga tersebut sepakat merancang sejumlah program agar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) digunakan produktif. “Dengan akses internet yang lebih baik, masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup, berpartisipasi dalam ekonomi digital, dan mengakses layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan,” tegas Direktur Utama Bhakti Komdigi, Fadhilah Mathar saat menerima Sekjen DNIKS, Sudarto di kantornya, Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Hadir dalam pertemuan itu, Wakil Ketua umum DNIKS Rudi Andries, Ketua DNIKS Loretta Kartikasari (Dyah), Ihsanudin, Agus Eko Cahyono, Wakil Sekjen Sentot Janinto. “Untuk sementara ini, program fokus pada penyediaan akses dan keterampilan digital bagi penyandang disabilitas, agar mereka bisa lebih mandiri dan produktif,” ujarnya.
Menurut Indah-sapaan akrab Fadhilah Mathar, BAKTI secara rutin mengadakan pelatihan untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan TIK bagi berbagai kelompok masyarakat, seperti penyandang disabilitas, guru, siswa, dan UMKM. “Pelatihan bisa meluas ke bidang digital marketing, content creation, dan public relation berbasis digital,” terangnya.
Sementara itu, Sekjen DNIKS Sudarto merespon positif ajakan Bhakti Komdigi untuk berkolaborasi dalam pembangunan kesejahteraan sosial, khususnya program pemberdayaan masyarakat, termasuk pelatihan dan kompetisi keterampilan digital. “Hal ini untuk meningkatkan literasi dan daya saing bangsa, terutama bagi penyandang disabilitas dan masyarakat di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal),” katanya.
Sudarto menjelaskan bahwa DNIKS menaungi sekitar 35 Organisasi sosial nasional termasuk orsos disabilitas. Bahkan DNIKS terlibat dalam pelaksanaan South East Asia Deaf Games 2025 (Ajang Olahraga Tunarungu Asia Tenggara 2025) yang berlangsung 20 Agustus 2025 hingga 26 Agustus 2025 di Jakarta. “Potensi para atlet penyandang disabilitas untuk beberapa cabang olahraga cukup tinggi,” jekasnya.
Karena itu, lanjut Sudarto, kerjasama Bhakti Komdigi tidak hanya terkait dengan disabilitas, namun bisa berkembang ke sektor lainnya. Bahkan diharapkan bisa mendorong tumbuhnya UMKM yang melek digital. “Serta terjadi peningkatan lapangan kerja baru, yang secara langsung berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” tambahnya.
Ketua DNIKS Bidang Peningkatan skills dan pengembangan profesi, Loretta Kartikasari menambahkan bahwa saat ini pelatihan konten kreator untuk penyandang disabilitas telah bekerjasama dengan Bhakti dan berjalan sesuai dengan jadwal. “Para penyandang disabilitas itu bisa mengoptimalkan kemampuan untuk menggapai cita-cita dan harapannya di masa depan,” ungkapnya.
Dya Loretta-sapaan akrabnya menjelaskan program pelatihan menjadi konten kreator tersebut diikuti oleh anak-anak dengan down syndrome. “Anak-anak disabilitas ini dilatih bersama ibunya. Pasalnya, anak-anak difable ini kondisinya berbeda-beda. Ada yang secara lisan atau berkomunikasi ada kendala, namun penglihatannya baik. “Jadi, pelan-pelan, mereka bisa menjadi konten kreator dengan cara mereka masing-masing,” tuturnya.
Dikatakan Dya, DNIKS tentu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh Bhakti Komidigi. Karena DNIKS telah dipercaya menjadi mitra untuk meningkatkan literasi digital.