JAKARTA, REPORTER.ID – Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya akan fokus untuk membangun permintaan dalam negeri guna mengantisipasi perekonomian global yang terdampak virus corona atau Covid-19. Salah satunya, menerapkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) guna memastikan belanja kementerian, lembaga, termasuk BUMN, agar bisa memprioritaskan pada produk nasional.
Di samping itu, kata Menperin AGus Gumiwang dalam kepada media, baru-baru ini, pemerintah mengimplementasikan instrumen pengendalian impor, antara lain melalui pembuatan dashboard supply-demand domestik untuk produksi industri dalam negeri, yakni dengan menerapkan safeguard, penguatan Standar Nasional Indonesia (SNI), dan implementasi larangan terbatas.
“Sangat penting untuk melindungi pasar dalam negeri dari serbuan produk impor. Selain itu, pada 2022, kami berupaya untuk mewujudkan substitusi impor sebesar 35% untuk mendorong kemandirian industri nasional,” ungkap politisi Partai Golkar itu.
Melalui upaya-upaya tersebut, dirinya optimistis Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia dapat kembali bangkit, seperti capaian pada Februari 2020 yang berada di level ekspansif sebesar 51,9.
“Apabila kondisi kedaruratan kesehatan sudah selesai dan vaksin untuk Covid-19 sudah ditemukan dan didistribusikan secara massal, kami yakin posisi PMI kita dapat rebound seperti semula,” imbuhnya.
Di sisi lain, Agus menekankan pentingnya antisipasi terhadap kondisi perekonomian global yang kian dinamis, terutama akibat dampak pandemi Covid-19.
“Penting bagi kita untuk segera menyiasatinya, seperti turunnya permintaan global terhadap produk-produk industri manufaktur,” tuturnya.
Ia pun mengungkapkan saat ini pihaknya fokus terhadap memacu aktivitas industri yang produktif dan aman dari imbas Covid-19, sehingga akan cepat memulihkan kembali kondisi perekonomian nasional. Dengan prinsip ini, produktivitas masyarakat dan industri serta penerapan protokol kesehatan harus dapat berjalan secara beriringan.
“Gagasan ini merupakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dan juga memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sehingga secara bertahap dapat segera memulihkan sektor industri manufaktur,” pungkasnya. ***