DPR Minta Prabowo Tak Buru-Buru Beli Peswat Tempur Bekas

oleh

JAKARTA, REPORTER.ID – Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak terburu-buru memutuskan untuk membeli 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas dari Angkatan Udara Austria. Seharusnya dilakukan kajian dan pertimbangan yang matang terkait kesiapan pemeliharaan pesawat tersebut.

“Kalau sebatas rencana dan mempelajari silakan saja, tapi kalau mau membeli perlu pertimbangan yang benar khususnya terkait dengan kesiapan pemeliharaan dan suku cadang. Sebab, pembelian itu hanya untuk menambah lagi jenis pesawat tempur dari yang sudah. Misalnya Sukhoi dan F16. Jadi, harus dikaji dulu. Jangan tergesa-gesa,” tegas politisi Golkar itu, Rabu (22/7/2020).

Sejauh itu kata Meutya, Pak Prabowo belum menyampaikan rencana pembelian 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas milik Angkatan Udara Austria ke Komisi I DPR.

“Pembahasan rapat Komisi I DPR dan Kemenhan RI masih terkait penanganan wabah Covid-19. Rencana ini DPR belum tahu detail-nya. Hanya dengar dari media. Seingat saya belum ada paparan di Komisi I DPR. Dalam rapat-rapat, fokus Komisi 1 DPR masih kepada Covid-19, demikian juga untuk anggaran 2021 kita masih fokus kepada kesiapan anggaran terkait Covid-19,” jelas Meutya.

Yang jelas kata Meutya, dalam aturan perundang-undangan tidak ada aturan yang secara spesifik menekakan boleh atau tidaknya pembelian pesawat bekas tersebut. Hanya saja pemerintah didorong untuk mengedepankan transfer teknologi dalam pembelian alutsista.

“Secara spesifik UU tidak membahas baru atau bekas, hanya ditekankan dalam rangka mendorong industri pertahanan nasional yang mandiri ke depan, maka disyaratkan adanya transfer of technology. Nah, itulah yang harus dipikirkan bagaimana bisa dilakukan, jika dengan pesawat tempur bekas,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo dilaporkan berupaya melakukan penawaran pembelian 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas milik Angkatan Udara Austria.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *