Sosialisasi 4 Pilar MPR, Gus Jazil Minta Saat Pilkada Jangan Sebarkan Kebencian

oleh

JAKARTA, SUARAPEMRED – Ratusan orang pada 15 September 2020 berkumpul di Sasana Bhinneka Tunggal Ika, Desa Mundak Jaya, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Mereka yang datang dari berbagai penjuru Indramayu ke gedung serba guna Mundak Jaya untuk mengikuti Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih dikenal dengan 4 Pilar MPR.

Hadir dalam sosialisasi itu Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, anggota MPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dedi Wahidi, serta beberapa anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan Indramayu. “Saya bersyukur bisa melakukan sosialisasi di Indramayu. “Sebagai warga negara Indonesia yang percaya kepada Tuhan yang Maha Esa, mari kita selalu bersyukur atas nikmat hidup,” tegas pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu.

Dikatakan oleh politisi PKB itu, Indramayu merupakan daerah yang subur dan kaya raya. Sawah terbentang luas dengan produk padi yang melimpah. Tak hanya itu, di utara Indramayu, ada lautan luas yang kaya dengan ikan. “Apa yang ada perlu dimaksimalkan agar masyarakat bisa hidup sejahtera. Bukan malah sebaliknya kita impor beras,” ungkap Gus Jazil.

Disampaikan kepada mereka bahwa kedatangan dirinya ke kabupaten yang berada di lintasan Pantai Utara Jawa (Pantura) itu untuk melakukan Sosialisasi 4 Pilar MPR. “Di tas yang dibagikan, di sana sudah komplit buku mengenai 4 Pilar. Saya berharap agar buku-buku yang ada dibaca sampai tuntas. Dibaca-baca tidak akan habis-habis,” katanya sambil tersenyum,” tutur Waketum PKB itu.

Lebih lanjut dipaparkan, sebagai Wakil Ketua MPR dirinya mensosialisasikan 4 Pilar, “Bila di kalangan NU disebut Sosialisasi PBNU, yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD NRI Tahun 1945. Nilai-nilai itu menurut alumni PMII wajib dikuatkan, dijaga, dan dilaksanakan dalam keseharian. “Komitmen kita menjaga 4 Pilar. Masyarakat Indramayu beragam, meski demikian menurut Jazilul Fawaid harus tetap NKRI,” tambah Gus Jazil.

Disampaikan oleh pria yang akrab dipanggil Gus Jazil, pada 9 Desember 2020, di beberapa kabupaten, kota, dan provinsi digelar Pilkada. Pilkada menurutnya merupakan perwujudan dari Sila IV Pancasila. “Pilkada bentuk perwujudan kedaulatan rakyat,” kata Jazil.

Dengan adanya hajatan politik lima tahunan itu maka kedaulatan rakyat terjaga. Dalam Pilkada dirinya berharap keadaan menjadi lebih baik, tuturnya.

Dikatakan, jika melaksanakan kedaulatan rakyat lewat Pemilu, Pilkada, hal demikian tak boleh dilandasi dendam dan kebencian. “Menyebar kebencian bukan watak bangsa Indonesia. Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu mengajak kepada semua dalam Pilkada untuk menyebarkan rasa kasih sayang. Kita harus menciptakan suasana suka cita dan kegembiraan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *