FPAN DPR Minta BPOM Jelaskan Keamanan Vaksin yang Sudah Didistribusikan ke 34 Provinsi

oleh

JAKARTA, REPORTER.ID – Saleh Partaonan Daulay, Ketua Fraksi PAN DPR RI meminta BPOM untuk menginformasikan status emergency use authorization (EUA) terkait vaksin Sinovac. Pasalnya, 3 juta vaksin yang sudah diimport saat ini sudah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia. Karena itu, EUA mestinya sudah jelas statusnya sebelum dilakukan vaksinasi.

“Kalaupun belum selesai, setidaknya BPOM bisa memberikan keterangan sejauh mana hasil kerja mereka. Tentu proses pelaksanaan vaksinasi akan tetap menunggu izin dari BPOM,” tegas anggota Komisi IX DPR itu, Senin (4/1/2021).

Saleh Daulay menilai EUA itu penting untuk disampaikan ke publik mengingat masih banyak masyarakat yang khawatir divaksin. Sebab, banyak di antaranya yang menunggu penjelasan terkait mutu, manfaat, dan keamanan vaksin. “Hal itu yang mesti dijelaskan juga oleh pemerintah,” kata Saleh lagi.

“Jadi, bolanya sekarang ada di BPOM. Mereka juga harus berpacu dengan waktu. Dengan hasil kerja BPOM, masyarakat diharapkan akan lebih percaya dan rela untuk ikut vaksinasi,” tambah Saleh Daulay.

Vaksinasi ini gratis. Tapi, lanjut Saleh, kalau nanti vaksinnya dinilai tidak jelas karena tidak ada penjelasan otoritatif, dikhawatirkan masyarakat malah pada tidak bersedia divaksin. “Itu akan menimbulkan persoalan sendiri,” ungkap Ketua DPP PAN itu.

Karena itu menurut dia, wajar kalau sekarang mendorong BPOM segera menjelaskan EUA vaksin tersebut. Dengan begitu, agar ada waktu yang cukup untuk menyosialisasikannya ke masyarakat.

Dengan demikian, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sungkan mencari informasi. “Carilah sumber informasi yang valid dan bisa dipercaya. Jangan percaya kepada berita-berita hoaks yang belakangan banyak beredar. Jika menemukan informasi yang meragukan, sebaiknya hubungi petugas medis atau dinas kesehatan yang ada,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *