JAKARTAREPORTER.ID ,- Satgas Penanganan Covid-19 mencatat angka kesembuhan yang lebih rendah dari angka kasus baru selama lima pekan terakhir ini. Kenaikan angka kasus baru ini meningkat signifikan dibandingkan kenaikan angka kesembuhan dengan puncak selisih sebesar 17.391 kasus pada pekan ini, karenamya Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet)
meminta pemerintah mendorong setiap fasilitas layanan kesehatan, khususnya faskes rujukan Covid-19 menjadikan selisih angka kesembuhan tersebut untuk meningkatkan secara optimal penanganan yang tepat bagi pasien Covid-19 agar angka kesembuhan pasien Covid-19 meningkat.
“Pemerintah harus bisa mengklarifikasi terkait pemberitaan yang mengungkapkan bahwa pihak puskesmas tidak benar-benar mengontrol pasien isolasi mandiri, sehingga menyebabkan tidak tercatatnya data kesembuhan pasien isoman di wilayah setempat,” tegas Bamsoet, Kamis (24/6/2021).
Hal itu penting kata Bamsoet, mengingat permasalahan tersebut menjadi salah satu faktor rendahnya angka kesembuhan akibat Covid-19, disamping pemerintah tetap meminta laporan berkala dari faskes termasuk puskesmas perkembangan warga yang terpapar Covid-19.
Selain itu, menurut Bamsoet dibutuhkan komitmen pemerintah untuk memperkuat penanganan pada segi hulu dan hilir, dengan dukungan dana dari APBN serta dukungan sarana prasarana, sehingga dapat menurunkan angka kasus baru serta meningkatkan angka kesembuhan.
Sementara itu, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mencatat 2 juta kasus Covid-19 terhitung mulai Senin (21/6/2021) dengan status memiliki 20 daerah yang berada di zona merah menurut Bamsoet
pemerintah harus mengevaluasi program penanggulangan kasus covid-19, dan terus melakukan upaya-upaya inovasi, serta mempelajari cara penanggulangan dari negara lain yang juga memiliki angka penyebaran covid-19 yang tinggi, guna dapat diterapkan di tanah air untuk menekan perluasan angka covid-19 .
Pemerintah kata Bamsoet, bisa menggunakan epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan di tanah air, sebagai salah satu acuan untuk menentukan zona wilayah penyebaran covid-19.
“Juga bisa menggencarkan upaya testing, tracing, dan treatment, serta meminta pemerintah berupaya mengajak dan memastikan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas, serta mendukung program imunisasi dari pemerintah,” jelas Bamsoet.
Varian Delta
Penularan virus varian delta atau B.1617.2 yang terus meluas, Bamsoet
meminta pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Satgas Penanganan Covid-19 untuk terus mengingatkan masyarakat agar waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, disamping mempercepat sekaligus memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 bagi seluruh masyarakat, guna menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) juga mengurangi gejala klinis yang timbul apabila terpapar Covid-19.
“Pemerintah bersama Satgas Penanganan Covid-19 agar terus memberikan sosialisasi dan edukasi terkait protokol kesehatan 5M kepada masyarakat, serta mencanangkan penggunaan masker ‘double’ sebagai salah satu upaya perlindungan diri dalam mencegah tertular Covid-19,” kata Bamsoet.
Selain itu, seluruh pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat untuk turut berkontribusi menekan sekaligus memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan prokes 5M, serta turut berpartisipasi dalam program vaksinasi dan tidak ragu untuk divaksin. Mengingat, vaksin Covid-19 dinilai bisa mengurangi gejala infeksi dan efektif mencegah kematian akibat Covid-19.
“Meminta komitmen pemerintah untuk mendukung para ahli atau pakar untuk terus melanjutkan penelitian terkait varian virus delta maupun varian virus lainnya, disamping terus berupaya menemukan cara ampuh yang dapat meminimalisir penularan maupun penyebaran Covid-19 di tanah air,” pungkasnya.