JAKARTA, REPORTER.ID – Sebanyak 191 sekolah di wilayah Jakarta Timur akan membuka Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) Senin (30/8/2021) besok.
Untuk itu PMI Kota Jakarta Timur menggelar spraying disinfektan secara massal di sekolah-sekolah tersebut hari ini, antara lain di SDN Klender 04, SDN Klender 13-21, SMP Corpatarin Pondok Kopi, dan SDN Pondok Kelapa 10.
Usai acara seremonial pembukaan spraying massal di Markas PMI Jakarta, Ketua PMI Kota Jakarta Timur HR Krisdianto mengungkapkan, pihaknya sejak April 2020 hingga sekarang telah melakukan spraying atau penyemprotan di 70.000 titik, dalam upaya penanggulangan Covid 19 dengan menghabiskan 1 juta liter disinfektan. “Tiap hari kami mengerahkan 23 orang petugas dan relawan untuk keperluan spraying tersebut,” kata Krisdianto.
Ketua PMI Kota Jakarta Timur HR Krisdianto
Hadir saat itu Wakil Sekretaris PMI Provinsi DKI Jakarta Uceng J dan Ketua Bidang Kerja Sama & Kemitraan PMI DKI Arya Sandiyudha, dan Kepala Markas PMI Kota Jakarta Timur Ahmad Fadhli bersama Koordinator Humas dan Dokumentasi Agus Bastian.
Lebih lanjut Kridianto mengungkapkan, PMI Jakarta Timur siap melatih tim sprayer dalam penanggulangan Covid 19. Karena diharapkan agar sekolah dapat mandiri mengelola tim penanggulangan Covid 19, khususnya tenaga penyemprot disinfektan.
Terkait pembukaan 191 sekolah di Jakarta Timur untuk PTM Terbatas, secara terpisah Walikota Jakarta Timur M Anwar berpesan kepada para guru dan siswa agar memperhatikan serta melaksanakan protokol kesehatan dengan 6M.
“Benar 6 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, menghindari mobilitas yang padat dan menghindari makan bersama,” kata Walikota Anwar.
Usai upacara, tujuh anggota tim spraying PMI Jakarta Timur dikawal Kepala Pelayanan Kesehatan Mudya meluncur ke SDN 13-21 Klender.
Wakil Kepala Sekolah SD Klender 13 Exabella mengantar tim tersebut melakukan penyemprotan di ruang kelas yang berjumlah 12.
Hadir pula Kepala Sekolah SDN Duren Sawit 13 Jonter Tambunan dan Sekretaris Kelurahan Klender Royani.
“Besok Senin itu yang masuk sekolah hanya kelas 4, 5 dan 6. Hari Selasa ganti siswa kelas 2 dan 3. Rabu kelas 1, 5 dan 6, Kamis kelas 2 dan 3 serta Jumat giliran kelas 1 dan 2. Tentu saja kami melakukan Protokol Kesehatan yang ketat,” kata Exabella. SDN 13 dengan gedung bertingkat ini memiliki siswa lebih dari 750 anak. (PRI)