SURABAYA,REPORTER.ID – Kabar baik datang dari Jawa Timur. Pasalnya, tiga kabupaten di provinsi tersebut berhasil menurunkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga ke level 1. Tiga kabupaten itu adalah Lamongan, Tuban, dan Pasuruan.
Capaian itu diapresiasi Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Menurutnya, keberhasilan yang diraih Kabupaten Lamongan, Tuban dan Pasuruan, adalah berkat kerja sama bersama antara antara Pemkab, TNI, Polri, Forkopimda dan seluruh jajaran masyarakat.
“Keberhasilan menurunkan level PPKM hingga menjadi level 1 ini patut kita apresiasi. Upaya menurunkan dan mengendalikan mobilitas masyarakat dari penularan Covid-19 berhasil berkat kerja bersama semua pihak,” kata LaNyalla, Sabtu (11/9/2021).
Meski demikian, Senator asal Jawa Timur itu mengingatkan agar semua pihak menahan diri untuk tidak terburu- buru melakukan euforia. LaNyalla mengingatkan agar kewaspadaan terus ditingkatkan, karena serangan wabah bisa terjadi tanpa diduga-duga.
“Apalagi kini sudah muncul varian baru Mu Covid-19. Jadi, masyarakat harus tetap waspada dan terapkan protokol kesehatan yang ketat serta mengikuti program vaksinasi,” kata LaNyalla.
Sementara itu sebanyak 19 daerah di Jawa Timur yang berada dalam status PPKM level 2. Daerah tersebut adalah Kabupaten Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Probolinggo, Pamekasan, Ngawi, Nganjuk, Malang, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi dan Bangkalan.
Sedangkan daerah yang masih level 3 ada 16 daerah yaitu Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Mojokerto, Magetan, Madiun, Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, dan Kabupaten Blitar.
Selain itu, semua daerah telah mengalami
penurunan level PPKM, Namun, Pemprov Jatim masih harus bekerja keras menurunkan semua level hingga betul-betul masuk pada zona hijau atau bebas Covid-19.
“Melalui kerja sama dan kedisiplinan semua unsur masyarakat kita optimis akan mampu mengalahkan serangan wabah Covid-19 dan kembali hidup normal. Kita harus belajar dari peristiwa yang lalu. Jangan sampai lengah dan terlalu longgar,” pungkasnya.