JAKARTA, REPORTER.ID- Walikota Jakarta Timur Muhammad Anwar dan Himpunan Psikologi Indonesia Jakarta Raya (HIMPSI Jaya) menyambut peringatan Hari Kesehatan Mental se-Dunia 10 Oktober di Gelanggang Olah Raga (GOR) Pondok Bambu, Jakarta Timur bersama anak anak yatim dan duafa, Selasa (5/10/2021).
Walikota M Anwar bersama Ketua HIMPSI Jaya, Widura Imam Mustopo beramah tamah dengan 50 anak yatim dan duafa tersebut dan berusaha membuat mereka bergembira sambil memberikan santunan dan bingkisan.
Mendampingi Walikota Anwar selain Kepala Bagian Jakarta Timur H Muchtar, juga Camat Duren Sawit, Musa Syafruddin.
Dwi Busara selaku Kasubbag Dikmental Jakarta Timur mengungkapkan hal itu Kamis (7/10/2021).
“Pak Wali terlihat mengusap kepala anak anak tersebut dengan kasih sayang tatkala menyampaikan bingkisan. Beliau juga terlihat gembira di tengah anak anak tersebut. Apalagi juga bertemu dengan teman sekolah di SMA-nya dulu,” ungkap Dwi Busara.
Walikota M Anwar pada kesempatan itu menyatakan apresiasinya kepada HIMPSI Jaya atas acara gembira itu.
“Kegiatan ini sangat mulia sekali. Memberikan bantuan kepada Rumah Sahabat Anak Puspita tempat anak-anak yang selama ini memang membutuhkan perhatian,” ujar Anwar.
Pemerintah, kata Pak Wali, mengapresiasi HIMPSI Jaya yang begitu peduli kepada anak yatim dan duafa tersebut dalam rangka Hari Kesehatan Mental se-Dunia 2021.
“Kami melalui Bidang Administrasi dan Kesra Jakarta Timur, akan selalu membantu kebutuhan Yayasan Rumah Sahabat Puspita di bidang pendidikan maupun lainnya,” kata Walikota Anwar.
Sementara Ketua HIMPSI Jaya, Widura menyatakan pihaknya berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur mengangkat tema ‘Solidaritas Sosial Dalam Kebhinekaan’.
Unit kerja yang terlibat di antaranya Suku Dinas Sosial dan Baznas Bazis Jakarta Timur yang telah memberikan bantuan sosial berupa sembako, dan makanan ringan kepada Rumah Sahabat Anak Puspita berikut 50 anak yatim dan duafa.
Koordinator Baznas Bazis Jakarta Timur Eka Nafisah Kamis (7/10/2021) mengakui pihaknya berpartisipasi dalam acara tersebut melalui Bagian Kesra Jakarta Timur.
Kepada 50 orang anak yatim dan duafa dari SD, SMP sampai SLTA masing masing diberikan tas, buku, seragam sekolah dan alat alat tulis. Seragam sekolah sekarang harganya mahal. Jadi tiap paket senilai Rp300.000,” tutur Eka. Dengan demikian keseluruhannya 50 paket bernilai Rp15 juta. (PRI)