JAKARTA, REPORTER.ID – Kader NU yang juga Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie (Gus Choi) berharap Pengurus Basar Nahdlatul Ulama (PBNU) hasil Muktamar NU ke 34 di Lampung sebaiknya tidak merangkap jabatan apapun di partai politik atau di ormas lain misalnya MUI dan sebagainya.
Ada beberapa alasan:
1. Agar kerja PBNU efektif dan konsentrasi maksimal.
2. Agar PBNU independen dan mandiri. Tidak terkontaminasi dan terpapar oleh permainan politik dan kepentingan busuk dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Agar terjadi distribusi kader dan diversifikasi peran pengabdian bagi kader kader NU.
Apalagi kata Gus Choi, dua puluh tahun telah terjadi boming kader NU yang bergelar sàrjana S1, S2, S3. Bahkan profesor dengan berbagai latar belakangan disiplin ilmu. “Mereka lulus dari berbagai universitas baik dalam negeri maupun luar negeri. Dari timur tengah maupun dari barat,” katanya, Kamis (9/12/2021).
Mereka kata Gus Choi, sudah siap berkontribusi kepada NU dengan profesinya masing masing. Karena itu, mulai periode ini dan periode ke depan jangan ada lagi monopoli peran dan jabatan. “Sekarang ini di PBNU, di MUI, di partai tampalnya orangnya sama. Itu lagi..itu lagi,” ujarnya kecewa.
Menurutnya, seolah NU tidak punya kader. Untuk apa rangkap jabatan kalau tidak maksimal. Apa yang dicari dengan jabatan rangkap ormas dan partai. PBNU harus terdiri dari kaum ulama dan negarawan, pengusaha, teknokrat, profesional dan aktifis lainnya.
“Sedangkan kader NU yang mengabdi di luar NU sesekali bisa diundang untuk silaturrahim membahas berbagai isu strategis baik terkait keagamaan maupun ke bangsaan dan kerakyatan,” pungkasnya.