JAKARTA, REPOTER.ID- Pengunjung Taman Arkeologi Onrust di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, selama Desember 2021 sepi. Tercatat hari Jumat (31/12/2021) hanya 25 orang bahkan pada tahun baru 2022 juga tidak sampai 100 orang, tercatat hanya 92 orang.
Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Taman Arkeologi Onrust (TAO), UP Museum Kebaharian Jakarta, Agung Priosusanto mengungkapkan itu Sabtu (1/1/2022) di Jakarta.
“Ini karena faktor cuaca. Desember sampai Januari ini anginnya kencang dan ombaknya besar,” kata Agung.
Ditambah lagi faktor regulasi berkaitan dengan protokol kesehatan dalam pandemi Covid 19.
Padahal sebelum pandemi pengunjung Taman Arkeologi Onrust (TAO) pada akhir pekan mencapai ratusan orang sehari.
Sebagai pembanding pengunjung TAO bulan April 2021 mencapai 2.700 orang lebih yang berarti rata rata mencapai 100 orang lebih per hari.
Pemandu wisata Taman Arkeklogi Onrust, Rosadi ketika dihubungi di pulau itu Sabtu (1/1/2022) petang mengakui minimnya pengunjung
Ia juga membenarkan bahwa regulasi dilarang menginap di TAO membuat malam tahun baru kali ini sepi.
“Jumat kemarin pengunjungnya nggak begitu ramai. Hari ini lumayan. kalau 30 orang sih lebih. Mereka dari Marina Ancol. Tetapi sekarang sudah pulang. Karena jam 3 sore (15.00) pulau ini harus sudah steril,” kata Rosadi di Pulau Onrust.
Rosadi menjelaskan sebelum pandemi pegunjung TAO dapat menginap di kepulauan ini untuk malam Sabtu dan malam Minggu.
“Tetapi sekarang pengunjung tidak boleh menginap,” ujarnya.
Bahkan jam kunjungan dibatasi mulai pulul 09.00 sampai 15.00 WIB.
Tamu yang dipandu Rosadi di Pulau Onrust pertama diarahkan ke Museum Onrust di gedung eks rumah dokter masa Karantina Haji 1911 -1933, lalu ke ruang bawah tanah dsn terakhir ke makam Belanda. Makam dari abad ke-17 itu menurut ahli sejarah dan arkeolog merupakan bukti Misteri Umur Pendek pengaruh Blue Clay atau tanah lempung biru.
“Mereka tidak menyeberang ke Pulau Cipir atau Pulau Kahyangan dan Pulau Kelor karena motorboatnya tak dapat merapat ke sana,” kata Rosadi. Padahal jaraknya hanya ratusan meter.
Mengenai Misteri Blue Clay, arkeolog senior Candrian Attahiyat ketika dihubungi Reporter.id Ahad (2/1/2022) menjelaskan tanah lempung biru (blue clay) adanya di daerah tropis.
“Di sini adanya di Kepulauan Seribu Selatan,” tutur Candrian.
Dijelaskannya, blue clay tersebut mempengaruhi manusia di dekatnya tidak berumur panjang.
“Paling tua umurnya 40 tahun. Seperti makam Belanda di Pulau Onrust itu yang berumur 40 tahun juga hanya satu,” kata Candrian yang pernah mengepalai TAO tahun 2008-2009. Di komplek kuburan Belanda abad 17 itu ada 40 an makam.
Salah satunya makam Maria van Develde. Tertulis di makam tersebut bahwa putri boss Onrust itu meninggal dunia umur 28 tahun.
Kepala Subbag Tata Usaha UP Museum Kebaharian Jakarta Mis Ari, Minggu (2/1/2022) menuturkan, dari 3 destinasi wisata kebaharian itu ternyata Taman Arkeologi Onrust menduduki.peringkat tertinggi dalam jumlah pengunjung selama tahun takwim 2021, tercatat 23.135 orang.
Disusul peringkat kedua Rumah Si Pitung di Situs Marunda, Cilincing sebanyak 11.769 orang.dan terakhir Museum Bahari di Pasar Ikan, Penjaringan sebanyak 7.611 orang. (PRI).