PANDEGLANG, REPORTER.ID – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi lokasi terdampak gempa bumi di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada Kamis (20/1/2021).
Wapres mengapresiasi langkah Kementerian Sosial RI yang telah bergerak cepat dalam penanganan bencana. Melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kementerian Sosial RI mengevakuasi warga ke lokasi yang aman, mendata korban terdampak, dan menyalurkan bantuan logistik.
“Alhamdulillah Ibu Mensos telah membantu dengan mengirimkan tenda-tenda hunian sementara untuk warga. Ada juga bantuan logistik,” kata Wapres dalam keterangan pers di lokasi bencana Kampung Cibeulah, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Dari kunjungan tersebut, Mensos menekankan pentingnya memperkuat mitigasi bencana. Langkah mitigasi yang dimaksud antara lain penyiapan jalur evakuasi, tempat pengungsian, lumbung sosial, hingga rencana relokasi jika diperlukan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD Banten, Sabtu 15 Januari 2021, tidak ada korban jiwa dari kejadian gempa selain 1.231 unit bangunan rumah yang rusak. Perinciannya 226 rusak berat, 290 rusak sedang dan 715 rusak ringan.
Akibat gempa Banten, di Kabupaten Pandeglang tercatat 214 rumah rusak berat, 269 rusak sedang dan 617 rusak ringan yang tersebar di 28 Kecamatan dan 123 desa.
Kemudian di Kabupaten Lebak, yang terdampak gempa Banten ada 12 rumah rusak berat, 12 rusak sedang dan 98 rusak ringan yang tersebar di 15 Kecamatan dan 32 desa.
“Sementara di Kabupaten Serang terdapat 9 rusak sedang yang tersebar di 3 kecamatan dan 4 desa”, kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Banten Nana Suryana.
Akibat gempa Banten, ungkap Nana Suryana, masyarakat yang terdampak kerusakan rumah, sampai saat ini masih mengungsi ke sanak saudaranya yang tidak terdampak. “Kita belum membuka tenda pengungsian, karena masyarakat masih memilih untuk menetap di rumah saudaranya,” kata Nana.
Selain kerusakan rumah, dampak gempa Banten yang bermagnitudo 6,6 itu juga mengakibatkan sejumlah bangunan sekolah, kantor pelayanan serta tempat ibadah rusak.
Di Kabupaten Pandeglang terdapat 13 sekolah, 14 Puskesmas, 4 sarana ibadah, 3 kantor pemerintahan, dan satu tempat usaha yang mengalami kerusakan.
Sementara untuk Kabupaten Lebak ada 5 sekolah yang rusak, 2 fasilitas umum dan 1 kantor desa. Sedangkan di Kabupaten Serang tidak ditemukan kerusakan.
Mwnurit Nana, Gubernur Banten pasca-gempa telah menginstruksikan melakukan pendataan rumah dan fasilitas lainnya yang rusak, serta pencarian adanya korban jiwa. “Alhamdulillah korban jiwa tidak ada, hanya ada 2 warga Lebak yang luka ringan,” jelasnya.
Untuk memastikan kebutuhan makanan bagi masyarakat korban terdampak gempa, Nana mengungkapkan sudah ada bantuan yang didistribusikan ke Kecamatan Munjul dan sekarang akan kembali didistribusikan ke Kecamatan Sumur.
“Selain dari kami (Pemprov Banten), ada juga bantuan makanan dari Polda dan Dinsos Kabupaten Pandeglang,” katanya..
Jika ada pihak lain yang akan memberikan bantuan makanan dan lainnya, kata Nana, dipusatkan di Forkopimcam masing-masing. Nanti dari situ akan diarahkan untuk proses pendistribusiannya kemana saja.