JAKARTA, REPORTER.ID – Wakil Ketua DPD RI Mahyudin, meminta masyarakat untuk tidak mempercayai hoaks yang beredar di media sosial, terkait Ibu Kota Negara (IKN), yang membuat sebagian masyarakat mencurigai kebijakan pemindahan ibukota itu untuk kepentingan kelompok tertentu. Padahal menurutnya, pemindahan IKN itu untuk kepentingan seluruh masyarakat Indonesia.
“Ada sebagian masyarakat yang termakan hoaks, dan mengira jangan-jangan IKN untuk menguntungkan kelompok tertentu saja. Padahal, pemindahan IKN itu untuk kepentingam seluruh masyarakat Indonesia, untuk masa depan dan peradaban Indonesia ke depan yang lebih maju dan sejahtera,” kata Mahyudin, saat menjadi narasumber Forum Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Forum Ukhuwah Islamiah Kutai Timur, di Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur, pada Minggu (20/2/2022).
Lebih lanjut Mahyudin menjelaskan, bahwa kebijakan pemindahan Ibukota sebenarnya sudah mulai diwacanakan sejak pemerintahan presiden Soekarno, dilanjutkan pada era Soeharto, dan pemerintahan SBY. Namun menurutnya, baru di masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo dilaksanakan, dengan memindahkan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, dengan berbagai pertimbangan.
“Beberapa pertimbangan dipilihnya lokasi IKN di Kalimantan Timur antara lain, karena penduduk lokalnya yang terbukti selama ini ramah dan menerima pendatang dengan baik, letak geografis yang berhubungan dengan lingkungan, pertahanan keamanan dan jalur distribusi ekonomi,” jelasnya.
Senator asal Kalimantan Timur itu juga berharap agar keberadaan IKN ini menjadi peluang bagi penduduk Kalimantan Timur saat ini, untuk ikut berpartisipasi aktif dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya, bahkan mengambil peran penting di tingkat nasional nantinya.
“Sebagai penduduk yang wilayahnya menjadi ibukota negara, maka sudah sewajarnya penduduk Kalimantan Timur bisa berperan aktif, bahkan berperan dalam lingkup nasional, sebagai menteri, dan jabatan lainnya,” tambah Mahyudin.
Forum yang diinisiasi oleh para tokoh Masyarakat Kutai Timur, seperti Abu Faqih dan Mahyunadi itu, digelar dengan maksud memberikan informasi dan pencerahan kepada masyarakat tentang Perpindahan Ibu Kota negara ( IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Turut hadir dua pemateri lainnya yaitu Muhammad Yamin dan Komaruddin Zuhri, S.