JAKARTA, REPORTER.ID – Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mengapresiasi Pidato Ketua DPR Puan Maharani dalam acara pembukaan Inter Parliamentary Union (IPU) ke 114 yang menyerukan pentingnya perdamaian global dan mendorong parlemen dunia menyebarkan budaya damai.
“Seruan mewujudkan perdamaian dunia merupakan narasi moral yang tidak banyak kita dengarkan dari para pemimpin dunia saat ini. Polarisasi geopolitik telah mendorong ego para pemimpin meningkatkan eskalasi di banyak negara, daripada mempertimbangkan sisi kedamaian dan keselamatan masyarakat sipil,” kata Sultan, Rabu (23/3/2022).
Menurutnya, di tengah terjadinya ketegangan politik di beberapa negara saat ini, momentum IPU menjadi sangat relevan dan tepat dilangsungkan di Indonesia yang notabene sebagai negara non blok. Indonesia tentu sangat dipercaya dan dibutuhkan sikap politiknya di panggung internasional.
“Dan kita patut bersyukur, Ketua Parlemen kita, Bu Puan Maharani menampilkan performa yang sangat apik dan mengesankan semua perwakilan parlemen dunia. Beliau menyampaikan apa yang menjadi amanah dan pesan konstitusi bagi Indonesia dalam mewujudkan peradaban dunia yang damai, tertib dan berkeadilan,” ujarnya.
Mantan wakil Gubernur Bengkulu itu juga berharap bahwa, sebagai bangsa yang besar yang dihormati dalam pergaulan internasional, Indonesia harus berinisiatif mengambil peran diplomasi yang lebih progresif dan luas. Terutama dalam misi perdamaian.
“Kita beruntung, Presiden Joko Widodo telah membuka peluang diplomasi Indoensia menjadi semakin efektif. Dan memposisikan Indonesia sebagai titik temu yang mendamaikan panasnya peta geopolitik saat ini,” kata senator asal Bengkulu itu.
Sepeti diketahui, Ketua Dewan Perawkilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani menekankan pentingnya perdamaian global
Hal tersebut dikatakan Puan saat membuka gelaran 144th Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly and Related Meetings atau forum parlemen internasional ke-144 di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Minggu (20/3/2022).
Menurutnya, sidang kali ini dapat menjadi momentum bagi parlemen untuk menyebarkan budaya damai (culture of peace). Budaya ini diperlukan untuk mempromosikan toleransi, dialog, serta menolak kekerasan. Lantas, dia pun menyinggung krisis kemanusiaan akibat konflik Rusia dan Ukraina.