Harga Anjlok, Gus Jazilul Minta Pemerintah Perbaiki Tata Niaga Porang

oleh

JAKARTA, REPORTER.ID  – Komoditas porang sempat menjadi primadona dalam beberapa tahun terakhir ini karena potensinya yang cukup besar. Terutama untuk memenuhi pasar ekspor. Sayangnya, saat ini banyak petani merana akibat harga porang di pasaran yang anjlok dalam beberapa bulan belakangan hingga hanya berkisar Rp4.000/kg. Padahal, tahun-tahun sebelumnya harganya bisa mencapai Rp12.000,-Rp13.000,-/kg.

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid meminta asosiasi petani porang segera melakukan koordinasi dengan kementerian terkait untuk merumuskan tata niaga porang, serta membuka ruang dialog untuk regulasi ekspor sehingga produksi porang bisa segera terserap pasar ekspor, minimal dalam bentuk chips porang. ”Dengan cara ini bisa memberikan ruang income petani dan menjaga semangat para petani dalam menjaga ketahanan pangan,” ujarnya Rabu (30/3/2022).

Gus Jazil yang juga menjadi Pembina Himpunan Petani dan Pengusaha Porang Nusantara (Hippora) mengatakan, komoditas porang sebenarnya memiliki potensi yang sangat menjanjikan jika regulasi tata niaganya diurus dengan benar. Selain untuk kebutuhan pangan, porang juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya seperti kosmetika.

Saat ini para petani porang saat ini mengeluhkan rendahnya harga porang. Bahkan, Aliansi Petani dan Mahasiswa di Jawa Timur, mengeluarkan pernyataan sikap yang meminta pemerintah segera menstabilkan harga porang dengan membuat patokan harga. Selain itu, juga meminta Kementerian Pertanian (Kementan) bertanggungjawab atas keberadaan lahan porang yang mencapai ribuan hektare sehingga menyebabkan kerugian besar bagi petani.

Mereka juga menuntut pihak penegak hukum untuk menangkap mafia porang yang disinyalir bekerja sama dengan oknum kementerian sehingga menyebabkan harga bibit mahal dan harga hasil panen anjlok. Mereka juga berharap agar pemerintah segera mencabut izin pabrik porang yang mempermainkan harga porang sehingga merugikan para petani.

Ketua Umum Hippora Abdul Halim mengatakan, pihaknya segera menjembatani terjalinnya komunikasi dan koordinasi antara asosiasi dengan Ditjen Tanaman Pangan Kementan agar persoalan anjloknya harga serta berbagai persoalan lain yang dikeluhkan para petani porang ini segera menemukan solusi yang jauh lebih menguntungkan bagi para petani.