Musisi Mia Ismi Unjuk Kebolehan dalam Peluncuran ‘1st Solo Single’ Terjerat

oleh
oleh
Musisi Mia Ismi saat merilis karya solo perdana ciptaannya sendiri berjudul 'Terjerat' di ruang Roy BB Janis, Baca di Tebet Perpustakaan, dibilangan Jakarta Selatan, Selasa (14/06/2022). (Foto: Istimewa)

JAKARTA, REPORTER.ID – Menjadi penyanyi sekaligus pemain biola tentu bukanlah hal yang mudah. Termasuk bagi Mia Ismi, seorang musikus dengan beragam talenta yaitu Singer, Violinis (pemain biola), MC, Vocal Coach, Vocal & Music Arranger, Songwriter, Musical Actor & Director dan banyak lagi. Kemampuannya yang sangat banyak dan serba bisa ini, membuat Mia menjadi seorang artis dengan paket lengkap.

Baru-baru ini, musisi Mia Ismi merilis karya solo perdananya, sebuah lagu bergenre Pop EDM yang diciptakannya sendiri berjudul ‘Terjerat’. Peluncuran karya cukup apik ini dilakukan di ruang Roy BB Janis, Baca di Tebet Perpustakaan, dibilangan Jakarta Selatan, Selasa (14/06/2022).

Lagu Terjerat, bercerita tentang perempuan kuat atau Alpha Female, yang merasa terganggu dengan kehadiran sosok pria baru dihidupnya. Hingga membuatnya tak bisa berhenti memikirkan sang pria.

“Kalau dari liriknya pada bagian reff, seolah si wanita ini ingin menjerat si pria saking takut kehilangannya, tapi sebenarnya justru dia sendiri yang sudah terjerat. Dia sebenarnya jatuh cinta tapi dia denial dengan perasaannya. Jadi lagu ini sebuah gambaran perempuan yang modern, dewasa, berani, independen namun memiliki pride yang tinggi,” jelas Mia.

Lirik dan nada di lagu ini adalah karya orisinil dirinya sendiri, dan ia membawakan lagu ini dengan kemampuan vokal dan permainan biola yang luar biasa. Bukan hanya itu, dirinya juga bertindak sebagai penata vokal dan String Arranger di lagu ini, dan benar-benar sebuah karya mandiri yang dibuatnya secara matang dengan eksekusi yang baik dan berkualitas.

“Pandemi ini mengajarkan kita betapa kita memiliki kerinduan untuk berkarya. Yang biasanya hectic, tiba-tiba kita diajarkan Tuhan untuk bersabar. Tapi itu membuat kita jadi banyak waktu untuk berkhayal untuk diri sendiri. Aku langsung mikir, apa sih yang aku pengen, apa yang belum aku lakuin. Mas Garin pernah ngomong ke aku ‘kamu sebagai seniman tuh berjalan tuh harus balance ya mi, idealisme kamu dan sisi komersil kamu harus jalan. Karena itu seperti kaki kanan dan kiri, keduanya akan saling membantu,” papar Mia saat ditanya kenapa memutuskan merilis single solo ini.

Bekerjasama dengan Willy Jayasukma sebagai Music Arranger, Mia menampilkan lagu dengan sentuhan Pop dengan sound design yang fresh dan kekinian. Kekuatan vokal dan permainan biola Mia menjadi kekuatan yang unik di lagu ini. Untuk urusan Mastering, Mia mempercayakan lagu ini pada DJ Romy Soekarno.

“Mungkin banyak musisi yang aku kenal, tapi aku mencari musisi siapa musisi yang masih fresh dan punya sound design yang seru. Kebetulan tahun lalu, aku diminta jadi juri untuk acara Lomba Cipta Lagu Aku Kamu, karya musik anak komunitas, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Disitu aku sekalian scouting, kan pesertanya dari seluruh Indonesia. Dan ada satu grup dari Jember namanya Linkrafin. Pas aku denger intro-nya, bagus banget. Begitu abis lomba, langsung aku kenalan dengan Music Director-nya, namanya Willy Jayasukma. Dari situ kita ngobrol untuk kolaborasi musiknya, Karena masih pandemi, kita ngerjain semuanya via online, kita enak banget tektokannya, jadi aku merasa nyaman banget dengan Willy,” tutur Mia mengenai proses produksi lagu ini.

Sedang untuk konsep Music Video lagu ini, Mia Ismi pun men-direct video klipnya ini sendiri dan menggaet Raiden Soedjono (mantan drummer Iwan Fals) sebagai model klip. Di sini Mia Ismi rupanya berusaha menggabungkan semua hal yang ia pelajari selama ini dengan mengkolaborasikan kekuatan nyanyian dengan keindahan musik, tari, akting dan permainan biola.

Perjalanan Bermusik Mia Ismi

Sejak kecil, salah satu personil trio Kamila ini memang sudah memiliki banyak prestasi dan segudang aktivitas yang masih dijalaninya hingga saat ini. Mia mulai belajar musik dari umur 4 tahun dan mendalami alat musik piano. Tumbuh di keluarga yang cukup kompetitif dalam urusan prestasi dan pendidikan, Mia tumbuh menjadi anak yang suka mempelajari hal baru hingga akhirnya mengenal alat musik biola.

“Pahlawanku itu adalah Ibuku. Dia yang membuat aku belajar musik dan melihat bakat aku. Pernah ada masa dimana aku ingin sekali berhenti les piano dan ingin belajar biola, karena ternyata aku lebih nyaman dengan alat musik yang melodius. Dan ibuku bilang ke aku ‘you will say thank to me, but not today’, jadi dia bolehin aku belajar biola tapi piano-nya harus jalan terus, karena dia lihat aku ada bakat di piano dan itu basic musik yang bagus buat aku,” ujar Mia mengenang kegigihan sang ibu dalam pendidikan bermusiknya.

Besar di Kota Bogor, sejak kecil Mia sering sekali mengikuti lomba menyanyi. Namun Mia yang juga selalu menjadi murid teladan di sekolah, pun tak absen mengikuti perlombaan yang berhubungan dengan akademik seperti lomba bahasa Indonesia tingkat kota madya Bogor dan juara 2 Lomba Murid Teladan propinsi Jawa Barat. Bahkan lomba karawitan pun pernah diikutinya.
Mia juga pernah aktif mengikuti Marching Band dan nge-band dari festival-festival dan kompetisi-kompetisi.

Di masa kuliah, Mia yang kuliah di program studi Bahasa Jepang di Universitas Indonesia (UI) pun mengikuti Bintang Pop UI dan lalu diajak bergabung menjadi pelatih profesional di Vocademia, yaitu vokal grup yang beranggotakan mahasiswa, dosen dan alumni Universitas Indonesia (UI). Vokal grup ini sudah banyak tampil di banyak ajang Internasional di luar negeri, antara lain di Busan-Korea Selatan, Polandia dan Spanyol. Saat masih kuliah di tahun 2008, Mia juga pernah mengikuti Lompa Cipta Lagu yang diselenggarakan oleh Kementrian Kelautan dan terpilih menjadi juara 2.

Bukan hanya itu, Mia juga telah tampil sebagai solois beberapa kali di acara kenegaraan seperti tampil di Istana Negara sejak kepemimpinan Presiden SBY hingga Presiden Jokowi, termasuk tampil di depan tamu-tamu kenegaraan.

“Yang paling seru, aku pernah nyanyi di acara KTT tahun 2015. Itu aku harus nyanyi didepan 89 Presiden dan 30 perwakilan negara, deg-degannya kayak lagi disidang. Sama seperti waktu menyanyi di acara IMF 2008 di Bali. Kadang acara seperti itu, ada request menyanyikan satu lagu dari Negara lain yang mungkin aku juga enggak tahu bahasanya. Tapi aku harus bisa bawain dengan baik, aku benar-benar pelajarin lagunya, pengucapannya seperti apa. Wah itu pengalaman yang enggak bisa dilupain sih,” ungkap Mia.

Di tengah-tengah kesibukannya tersebut, Mia juga memiliki jiwa pendidik yang kuat. Ia tercatat pernah mengajar piano di Sekolah Musik Yamaha di Bogor untuk kelas anak-anak. Mia juga memiliki prestasi yang membanggakan sebagai 1st Runner Up None Jakarta Pusat tahun 2010, 1st Runner Up Miss Batik Indonesia tahun 2011, 1st Runner Up Miss Creative Entrepreneurship Indonesia 2012, serta menjadi Ambassador SMESCO Indonesia tahun 2013 dan 2014.  ***