REPORTER.ID, JAKARTA – Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Ardhya Pratiwi Setyowati mengakui kalau membangun kebersamaan di dalam perbedaan, sesuatu usaha yang tidak mudah. Sebab, untuk bisa menyamakan atau menyelaraskan perbedaan guna mencapai suatu tujuan membutuhkan kerendahan hati dan saling menghormati bagi setiap individu yang berada dalam suatu komunitas.
“Keragaman Indonesia adalah rahmat dan keniscayaan bagi kita. Dibutuhkan kerendahan hati dan saling menghormati untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Ardhya Pratiwi melalui keterangan tertulisnya, Senin (26/9/2022).
Menurut putri almarhum mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso itu pun menututurkan, bahwa membangun kebersamaan di dalam perbedaan membutuhkan kerjasama semua pihak. Karenanya, Pemerintah dan masyarakat harus saling bahu-membahu demi terbangunnya persaudaraan dan kebersamaan dari masa ke masa.
“Kebersamaan seperti ini harus dipertahankan dalam rangka membangun Indonesia yang lebih sejahtera, adil dan bermartabat,” kata Ardhya.
Pertanyaannya adalah bagaimana caranya? Ardhya menjelaskan bahwa yang harus dilakukan adalah, toleransi dan harmonisasi harus terus dikembangkan. Toleransi dan harmonisasi adalah modal utama untuk mencapai sukses demi terwujudnya kesejahteraan bagi Indonesia.
“Termasuk meningkatkan kerukunan dan kerja sama antar agama, karena kemajuan Indonesia ditentukan oleh keharmonisan dan toleransi yang kuat dan berkesinambungan,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Anggota Komisi VIII DPR RI itu, semu pihak harus menghindari berbagai aksi yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan serta melestarikan alam negeri yang kaya ini. Termasuk pro dan aktif pada program-program pemerintah mulai dari pemerintah pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, hingga tingkat Deaa/Kelurahan untuk kemajuan Indonesia.
“Ini semua tentunya harus menjadi kesadaran bagi kita semua bahwa kebersamaan dalam perbedaan adalah hal yang wajar yang akan kita temui dalam hidup. Dan kita harus bisa mengelola perbedaan yang ada dengan baik, karena perbedaan yang dikelola dengan baik akan menjadi tumpuan yang sangat berguna dalam menghadapi berbagai tugas dan tantangan ke depan,” demikian Ardhya Pratiwi Setiowati. ***