JAKARTA,REPORTER.ID – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menggelar Workshop Dai Cendekia: Dakwah Digital bagi Para Dai/Daiyah Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, Jumat (7/4/2023).
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria, Sekjen ICMI Andi Yuliani Paris, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Prof Asep Saefudin, Ketua MPPM ICMI Guspardi Gaus, KH Maman Imanulhaq, Sodik Mudjahid, dan Ihsan Yunus. Sementara nara sumber yakni Rizaldi Boer, Abdullah Hakam Shah, Brian Amy Prastyo, dan Yusuf Mars.
Acara yang dikemas full day ini mendapat antusiasme yang tinggi dari para peserta dai dari berbagai latar organisasi. Apalagi para narasumber yang dihadirkan adalah para pakar dalam bidangnya, salah satunya adalah Wakil Ketua MPPM ICMI, KH Maman Imanulhaq. Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi ini membagikan tips-tips meningkatkan kinerja medsos bagi para pendakwah.
“Era society 5.0 ini bagi pendakwah memang sangat relevan untuk memanfaatkan beragam teknologi agar impactnya dapat lebih terasa dan lebih luas jangkauannya. Dalam bahasa zaman now, dakwah kita bisa cepat kena mental banyak orang,” kata Kiai Maman.
Kiai Maman yang juga anggota Komisi VIII DPR RI ini juga disebut influencer. Akun instagramnya saja saat ini diikuti oleh ratusan ribu orang dengan tingkat interaksi yang tinggi, belum lagi Youtube dan tiktoknya. Katanya, pencapaiannya itu lantaran ia terus konsisten untuk memproduksi konten. Selain itu, trik meningkatkan interaksi menurutnya adalah dengan mengikuti trend yang berkembang di media sosial.
“Ada beberapa hal yang saya sampaikan tentang strategi diseminasi konten agar sampai pada sasaran. Namun sebelum bicara panjang tentang teknik agar FYP, syarat awal menjadi influencer/content creator bagi para dai adalah konsisten memproduksi kreatif, selain tentunya menentukan topik-topik pembahasan yang bisa diterima publik,” kata Kiai Maman.
Pada kesempatan itu Kiai Maman juga menekankan agar para dai yang menjadi peserta workshop mampu memaksimalkan pemanfaataan media sosial. Jangan hanya, kata Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB ini, para dai hanya jago berdakwah dengan cara konvensional baik di masjid atau musala saja. “Saya berharap para dai bisa memperluas jangkauan pendengar dengan memanfaatkan platform digital,” pungkasnya.