JAKARTA, REPORTER.ID- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar DPD Provinsi Sultra Ridwan Bae mengingatkan para pemrakarsa Munaslub Golkar jangan ganggu Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Hentikan manuver-manuver yang tak jelas karena dampaknya sangat merugikan partai. Kalau ingin maju jadi ketua umum, sabarlah. Tunggu satu tahun lagi, kita Munas.
‘’Nggak usah desak-desak Munaslub, itu akan hancurkan Golkar. Waktu kita tinggal sedikit, cuma 7 bulan. Kalau maksa munaslub, itu sama saja meluluhlantakkan Golkar. Karena munaslub itu dampaknya besar, jadi sudahilah manuver-manuver yang nggak jelas itu. Mari bangkit, bangun Golkar. Jangan kuyo-kuyo Airlangga, dia nggak salah,’’ pinta Ridwan Bae, kemarin.
Pimpinan Komisi V DPR ini mengatakan, jangan salahkan Airlangga kalau elektabilitasnya kecil. Kata dia, yang salah itu bukan Airlangga, tetapi para anggota DPRD Kabupaten/Kota, anggota DPRD Propinsi, dan anggota DPR RI. Sebab, mereka tidak mau berupaya atau kerja keras memperjuangkan Airlangga supaya elektabilitas tinggi.
‘’Yang kerja di lapangan untuk mensosialisasikan Airlangga itu para kader Golkar yang duduk di DPRD Kabupaten/Kota, anggota DPRD Provinsi, dan anggota DPR RI, bukan Airlangga. Jadi, yang salah itu mereka, bukan Airlangga. Mereka nggak mau kerja secara maksimal untuk sosialisasikan Airlangga. Kenapa Airlangga yang disalahkan,’’ kata Ridwan Bae lagi.
Tak Ada Munaslub
Sementara itu dari Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menutup pintu Munaslub. Ia mengatakan, tidak akan ada musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar untuk melengserkan dirinya dari kursi ketua umum. Airlangga menyatakan, siapa pun yang berminat menjadi ketua umum Golkar dapat bertarung di Munas berikutnya, tahun 2024. “Ya itu tadi saya katakan, kan tidak ada (munaslub), munas (tahun) 2024, silakan kalau berminat jadi ketua umum Golkar ke 2024,” tegas Airlangga.
Ia mengklaim, Golkar tetap solid meski ada isu munaslub yang berembus dalam beberapa waktu terakhir. Ia menyebutkan, sikap politik Partai Golkar dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sudah diputuskan lewat rapat kerja nasional (rakernas) Golkar pada Juni 2023. “Kita sudah rakernas dan itu selesai, mekanismenya selesai,” kata Airlangga seraya menambahkan, rakernas tersebut memberi mandat kepada dirinya untuk menetapkan calon presiden, wakil presiden, dan koalisi yang dipilih oleh Golkar.
Sebelumnya, sejumlah tokoh senior Partai Golkar meminta DPP Golkar menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk mengganti Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum. Permintaan tersebut disampaikan salah satu tokoh senior Partai Golkar Lawrence T.P Siburian dalam forum ‘Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar’ di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (12/7).
“Berdasarkan mekanisme organisasi Partai Golkar sesuai dengan AD/ART, maka Munaslub Partai Golkar harus dilakukan guna mengganti ketua umum DPP Partai Golkar dalam rangka memulihkan marwah, martabat, harga diri dan jati diri Partai Golkar sebagai partai utama di tanah air,” kata Lawrence.
Lawrence mengungkap beberapa alasan Munaslub dapat digelar untuk mengganti Airlangga. Seperti faktor elektabilitas Golkar yang mengalami tren penurunan tajam dari sejumlah hasil lembaga survei. “Bisa saja turun lagi di bawah itu, jadi partai gurem. Semua kami tak inginkan itu. Dan kami lakukan diskusi dengan tokoh-tokoh dan pimpinan Partai Golkar yang saat ini menjabat. Ketua Dewan Pembina, Pakar, Dewan Kehormatan, Penasihat dan ormas pendiri,” ujarnya.
Selain itu, Lawrence menyinggung ambisi politik Airlangga Hartarto yang memaksakan diri sebagai capres sangat tidak realistis. Hal ini seiring dengan kecilnya popularitas dan elektabilitas Airlangga dalam berbagai survei terakhir. Ia mengatakan Airlangga belum melakukan apa-apa sejak diputuskan sebagai capres Golkar sejak 2020 untuk meningkatkan elektabilitasnya.
Sedangkan anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menilai Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) berpeluang menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar bila forum musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) digelar. “Kalau saya lihat ada beberapa nama di mana? Orang yang duduk di pemerintahan, super hebat, siapa yang selevel oleh Pak Airlangga? Ya Luhut Binsar Pandjaitan, itu kalau mau dilihat yang super hebat,” kata Ridwan.
Ia menilai, Luhut dan Airlangga kini sama-sama berstatus sebagai menteri koordinator di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Selain Luhut, kata Ridwan, Bamsoet hingga Agun Gunanjar Sudarsa juga potensial menggantikan Airlangga karena kini memimpin lembaga MPR.
“Kalau di luar pemerintahannya ya calonnya itu aja ada Pak Bamsoet, ada saya, ada Agun Gunanjar Sudarsa,” ujarnya. Luhut kini duduk sebagai Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Golkar. Sementara Bamsoet sebagai wakil ketua umum Golkar. (HPS)