Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka (net)
Isu menarik pagi ini, publik ingin tahu siapa cawapres pendamping Prabowo Subianto. PDIP sudah mengumumkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai pasangan capres-cawapres, sementara Koalisi Perubahan sudah tetapkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan capres dan cawapres. Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka tang digadang-gadang sebagai cawapres Prabowo mengklaim dirinya tidak pernah berambisi untuk maju Pilpres 2024. Namanya muncul di bursa cawapres karena dorongan berbagai pihak.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan Menko Polhukam Mahfud MD sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Mega menyebut Mahfud sosok intelektual yang mumpuni sehingga diyakini mampumenjadi wasit yang baik di Tengah persaingan politik dan bisnis yang seringkali dirasakan tidak adil. Mahfud MD menerima amanah dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Megawati dan para ketua umum parpol koalisi pendukung Ganjar atas penunjukan dirinya sebagai calon RI-2 pendamping Ganjar. Berikut isu selengkapnya.
1. Publik bertanya-tanya siapa cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Pertanyaan itu wajar karena sampai waktu pendaftaran capres-cawapres di KPU dibuka belum ada kepastian soal itu. Sementara dua capres pesaing Prabowo juga sudah mengumumkan cawapresnya. Belakangan nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut figur paling kuat sebagai cawapres Probowo setelah MK memutuskan soal batas usia minimal capres-cawapres. Namun hingga sekarang Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo sebagai capres 2024, belum mengumumkan tokoh yang akan mendampingi Prabowo.
2. Putra sulung Presiden Jokowi yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengklaim dirinya tidak pernah berambisi untuk maju Pilpres 2024. Kata dia, namanya muncul di bursa cawapres karena dorongan berbagai pihak. “Sekali lagi saya tidak pernah menawarkan diri. Orang lain yang ngejar,” katanya di Gedung DPRD Kota Solo, Rabu (18/10).
Menjawab pertanyaan wartawan, Gibran lantas berkomentar soal langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang mengurus SKCK. Menurut Gibran, langkah itu sebagai persiapan untuk maju sebagai pendamping Prabowo Subianto. Gibran mengaku sudah mendengar kabar bahwa Erick akan ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 bersama Prabowo sejak Rabu (18/10). “Sudah dari tadi siang. Urusan pencalonan itu ketua-ketua (partai) yang berhak, ya,” ujarnya lagi.
Gibran kemudian memastikan dirinya sampai saat ini masih belum mengajukan kembali penerbitan SKCK sebagai syarat pendaftaran Cawapres. “(Membuat SKCK) dulu pas (mendaftar) Wali Kota,” katanya sambil menggeleng kepala. “Saya kalau ngurus pasti konangan (ketahuan). Kan, ke PN (Pengadilan Negeri) dan kepolisian, pasti ketahuan. Ki lho aku ra ngurus opo-opo (Ini lho saya nggak ngurus apa-apa),” tegas Gibran.
3. Ada peristiwa menarik lainnya yang hampir saja luput dari perhatian punlik. Yakni, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra dan Menteri BUMN Erick Thohir diam-diam sudah mengurus SKCK dari Polri dan surat keterangan tidak pernah menjadi terpidana dari pengadilan negeri. Yusril sudah mengurus kedua surat keterangan tersebut, sementara Erick baru mengurus SKCK.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membenarkan Erick Thohir sudah mengurus SKCK tetapi tidak tahu akan digunakan untuk apa. “Ya kalau buat SKCK-nya ya benar,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/10). Menurut Ramadhan, SKCK atas nama Erick tersebut sudah terbit dan sudah diambil oleh staf Erick Thohir pada Selasa (16/10) kemarin. “Iya sama stafnya. Tapi untuk kepentingan apa, nanti saya tanyakan lagi,” ujarnya.
Pejabat Humas PN Jakpus Djuyamto mengakui sudah mengeluarkan surat keterangan (suket) tidak pernah menjadi terpidana sejumlah tokoh untuk keperluan mengikuti Pilpres 2024. “Kami sudah membuat surat dimaksud,” kata Djuyamto, Rabu (18/10). Djuyamto mengungkapkan, PN Jakarta Pusat telah mengeluarkan surat tersebut untuk bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo, bakal capres dan bakal cawapres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
4. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani membocorkan kisi-kisi cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres mendatang melalui pantun. Muzani mengindikasikan cawapres Prabowo berasal dari kalangan anak muda dan berpengalaman di pemerintahan. “Saya cuma mau memberi isyarat kisi-kisi cawapres Pak Prabowo hanya dengan dua pantun,” ujar Muzani di Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (18/10) malam. “Indonesia negeri yang kaya. Penduduknya berjuta-juta. Kita ingin Indonesia jaya. Prabowo dan anak muda jawabannya. Beli pisang sambil sepedahan. Pulangnya mampir Stasiun Balapan. Cawapres Prabowo akan segera diumumkan. Dia sosok berpengalaman di pemerintahan,” imbuh Muzani.
5. Direktur Eksekutif Indonesia Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memiliki kekuatan yang lebih besar bagi Prabowo Subianto menghadapi Mahfud MD yang sudah resmi menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Potensi Gibran lebih unggul ketimbang dua nama lain yang masuk bursa bakal cawapres Prabowo yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Prabowo, lanjutnya, tidak memiliki cukup banyak waktu untuk memilih pasangannya. “Untuk menghadapi Mahfud MD, Muhaimin Iskandar yang dipasangkan dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, saya kira Gibran semestinya dalam tanda kutip ‘lebih potensial’,” kata Dedi, Rabu (18/10).
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam menyebut kartu Menteri BUMN Erick Thohir menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto hidup lagi setelah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan Menko Polhukam Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar Pranowo. “Kartu politik Erick Tohir hidup lagi (pasca-Mahfud menjadi bakal cawapres Ganjar),” kata Umam, Rabu (18/10).
Umam mengatakan, lingkaran terdekat Presiden Jokowi nampak kaget dengan reaksi publik yang begitu keras menentang putusan kontroversial MK mengenai batas usia capres dan cawapres. Tak sedikit yang menilai putusan MK tersebut merupakan orkestrasi Istana untuk membuka jalan bagi putra sulung Jokowi sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres Prabowo.
Menurut Umam, reaksi publik atas putusan kontroversial MK membuat lingkaran Istana menghitung ulang untuk mengajukan Gibran sebagai bakal cawapres Prabowo. Jika tetap dipaksakan, justru hal itu akan memicu serangan publik yang dapat berdampak pada pencapresan Prabowo serta nama baik keluarga Jokowi. “Karena itu, nama-nama alternatif pendamping Prabowo yang sebelumnya sempat melemah, kini hidup lagi. Salah satunya adalah Erick Tohir,” ujar Umam.
Mencuatnya kembali nama Erick Thohir sebagai bakal cawapres Prabowo juga patut diperhitungkan karena ia mempunyai berbagai faktor. Umam menyebut Erick Thohir merepresentasikan politisi muda dan punya kekuatan logistik yang memadai. Selain itu, Erick Thohir juga dianggap merepresentasikan dukungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), simbol multikulturalisme, dan juga memiliki jaringan non-partai dengan memanfaatkan sentimen sepak bola nasional yang didominasi anak-anak muda.
6. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan Menko Polhukam Mahfud MD sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Nama Mahfud resmi dideklarasikan sebagai cawapres Ganjar satu hari sebelum pendaftaran Pilpres 2024 atau Rabu (18/10). Megawati mengaku, tidak mudah untuk menentukan sosok cawapres Ganjar. Namun, setelah mendengarkan masukan dari banyak pihak dan mempertimbangkan berbagai hal, pilihan Mega jatuh pada Mahfud.
“Hari ini, hari Rabu tanggal 18 Oktober 2023, saya dengan mantap kini saya telah mengambil keputusan. Semuanya saya tujukan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat, bangsa, dan negara,” kata Megawati di kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Rabu (18/10). “Karena itulah, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, maka calon wakil presiden yang dipilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Prof Dr Mahfud MD,” tuturnya.
Megawati mengungkapkan sejumlah alasan yang mendasari dirinya menunjuk Mahfud sebagai calon RI-2. Kata dia, Mahfud sosok intelektual yang mumpuni. Ini terbukti dari pengalaman saat Mahfud menjabat di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Di legislatif, Mahfud pernah menduduki jabatan sebagai anggota DPR. Di lembaga yudikatif, Mahfud berpengalaman sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Sejak 2019, Mahfud dipercaya mengemban jabatan eksekutif sebagai Menko Polhukam Kabinet Indonesia Maju. “Dia sosok intelektual yang mumpuni,” ucap Mega. Alasan lainnya, Mahfud memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum.
Modal yang dimiliki Mahfud ini, kata Mega, sejalan dengan agenda PDI-P untuk melakukan reformasi hukum di Tanah Air. Mahfud pun diyakini mampu menjadi wasit yang baik di tengah persaingan politik dan bisnis yang seringkali dirasakan tidak adil. “Prof Mahfud juga dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik. Beliau sosok yang kami tugaskan untuk melakukan reformasi sistem hukum nasional agar tampil wajah keadilan sejati. Sudah lama rakyat menunggu keadilan ini,” lanjutnya. Selain itu, lanjut Mega, Mahfud selalu tampil apa adanya, jujur, bernyali, dan berkomitmen tinggi terhadap ideologi yang dipegangnya.
7. Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan para ketua umum parpol koalisi pendukung Ganjar atas penunjukan dirinya menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo. “Terima kasih kepada yang terhormat, Ketua Umum PDI-P, Presiden kelima RI, Ibu Megawati. Kepada Plt Ketua Umum PPP Bapak Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Bapak Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Partai Perindo Bapak Harry Tanoesoedibjo, atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk mendampingi calon presiden, Bapak Ganjar Pranowo,” ucap Mahfud.
Mahfud juga menyampaikan terima kasih ke Presiden Jokowi yang telah memberikan kepercayaan pada dirinya menjadi Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju. Jokowi tidak hadir dalam acara itu karena sedang lakukan kunker ke China. “Tentu saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi yang telah memberi kesempatan kepada saya selama ini untuk berkhidmat kepada pemerintahan dengan leluasa sehingga bisa ikut membangun bangsa dan negara,” ujar Mahfud. Ia juga menyampaikan terima kasih seluruh jajaran elite PDI-P yang hadir, mulai dari Puan Maharani, Prananda Prabowo, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dan Bendum PDI-P Olly Dondokambey.
8. Presiden Jokowi menyetujui permohonan Menko Polhukam Mahfud MD untuk maju sebagai cawapres Ganjar Pranowo. Permohonan itu sebelumnya disampaikan Mahfud melalui surat yang dilayangkan pada Rabu (18/10), usai Mahfud secara resmi diumumkan sebagai cawapres. Menurut Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, Jokowi langsung menyetujui permohonan tersebut. “Bapak Presiden telah memberikan persetujuan atas dua surat yang disampaikan Pak Mahfud MD tadi sore. Persetujuan Bapak Presiden meliputi persetujuan kepada Menko Polhukam untuk dicalonkan parpol atau gabungan parpol sebagai cawapres pada Pemilu Presiden dan Wapres tahun 2024. Dan satu lagi, persetujuan dari Bapak Presiden untuk izin cuti Menko Polhukam pada 19 Oktober 2023 untuk melaksanakan pendaftaran sebagai cawapres pada pemilu Presiden dan Wapres 2024,” ujar Ari dalam keterangan tertulis, Rabu malam.
9. Ketua DPP PDIP Puan Maharani meminta wartawan menanyakan kepada Presiden Jokowi apakah masih mendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 atau tidak. Puan mengaku ingin tahu apa jawaban Jokowi. Terutama setelah MK mengabulkan salah satu gugatan yang membuat putranya, Gibran Rakabuming jadi berpeluang didaftarkan sebagai cawapres. “Pertanyaannnya harus ditanyakan ke Pak Jokowi bukan ke saya. Jadi nanti tanya ya kalau presiden sudah pulang, masih mendukung Pak Ganjar Pranowo atau punya pilihan lain. Tolong ditanyakan. Saya juga mau tahu jawabannya,” kata Puan di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (18/10).
Mengenai ketidakhadiran Jokowi saat PDIP mengumumkan Mahfud MD sebagai cawapres pendamping Ganjar, Puan memaklumi. Puan mengatakan Jokowi memiliki agenda kenegaraan di luar negeri. Dia menganggap ada tugas yang lebih penting untuk dijalankan Jokowi sebagai kepala negara Republik Indonesia. “Sebagai kader PDI Perjuangan Presiden Jokowi saat ini mempunyai tugas negara untuk hadir di Tiongkok, Beijing juga mempunyai acara lain yang rencananya akan juga melawat ke Riyadh,” ucap Puan. Ia yakin Jokowi mengetahui agenda hari ini. “Beliau itu kan presiden tidak diberitahu juga tahu. Nanti saya tanya ya, saya tanya dulu udah dilibatkan atau belum,” ujarnya.
10. Capres PDIP Ganjar Pranowo sempat memberi kejutan Ketika tampil dalam acara yang digelar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta Barat, Rabu (18/10) petang. Ganjar nyeletuk, kalau Pak Mahfud tidak jadi Wapres pada 5 tahun yang lalu, sekaranglah saatnya. Ganjar mengaku sering berdiskusi dengan Mahfud lima tahun yang lalu. “Kami pernah undang Pak Mahfud, persis kira-kira lima tahun yang lalu ya Pak ya, di rumah dinas saya. Insya Allah, kalau Pak Mahfud dulu tidak jadi wapres, hari inilah saatnya. Kita tidak pernah main-main soal itu,” ujar Ganjar Pranowo.
11. Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sungkem kepada ibunya masing-masing sebelum berangkat ke KPU untuk mendaftarkan diri sebagai capres dan cawapres pada Pilpres 2024. Anies mencium kaki dan mengecup kening ibundanya, Aliyah Rasyid di kediamannya, Jalan Lebak Bulus Dalam, Jaksel, Kamis (19/10) pagi. Aliyah mengusap pundak Anies seraya mendoakan anaknya dan Cak Imin agar diberikan kemudahan dalam kontestasi Pilpres 2024. “Ya Allah, hari ini kami mengerjakan tugas yang besar, berikan pertolonganMu,” kata Aliyah. Sebelum sungkem kepada ibunya, Anies Baswedan juga menjadi imam pada sholat Subuh bersama keluarganya tadi pagi. Kepada awak media, ia mengungkapkan doa yang dipanjatkan adalah doa yang lumrah dibaca seorang pemimpin sholat. “Waj’alna lil muttaqina imama (artinya: jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa),” ujar Anies.
12. Pasangan bakal capres-cawapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tiba di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat sebelum mendaftarkan diri ke Kantor KPU Kamis (19/10) pagi. Anies-Cak Imin tiba sekitar pukul 07.18 WIB. Keduanya disambut Ketua Umum NasDen Surya Paloh dan para petinggi NasDem, PKB dan PKS yang sudah menanti di halaman gedung. Anies-Cak Imin berjalan melewati karpet merah yang sudah digelar di halaman NasDem Tower. Keduanya melalui prosesi penghormatan ketika masuk ke NasDem. Mereka langsung diarahkan menuju dalam ruangan NasDem Tower. Anies-Cak Imin juga disambut selawat ketika tiba oleh pada pendukung yang hadir.
Polri menyiapkan tiga zona pengamanan dalam rangka pendaftaran bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Kamis (19/10). Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan ada 2.411 personel aparat gabungan dikerahkan. Terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat dan di back up oleh TNI serta unsur terkait dari Pemprov DKI Jakarta.
Seperti diberitakan, pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dijadwalkan untuk mendaftar ke KPU, hari ini. Sementara itu simpatisan PKB dan PKS mulai memadati Kantor KPU sebelum waktu pendaftaran pasangan bakal capres dan cawapres dibuka. Mereka memadati kedua ruas Jalan Imam Bonjol, baik dari arah Bundaran HI maupun Taman Suropati sambil membawa puluhan bendera PKB dan PKS. “Amin… Amin…,” teriak mereka.
13. Inilah perkembangan baru dalam persidangan kasus dugaan korupsi BTS 4G. Mantan Dirut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo Anang Achmad Latif mengaku diminta eks Menkominfo Johnny G Plate untuk mencarikan uang Rp 500 juta untuk anak buahnya. Hal itu diungkap Anang dalam pemeriksaan dirinya sebagai terdakwa kasus dugaan korupsi proyek BTS 4G di Pengadilan Tipikor Jakarta, Raabu (18/10). Di hadapan majelis hakim, Anang mengaku permintaan Rp 500 juta oleh Johnny Plate disampaikan ketika dirinya dipanggil ke ruangan mantan Menkominfo itu. “Pada saat itu awalnya saya dipanggil oleh Pak Johnny Plate ke ruangan beliau, beliau awalnya bilang ‘apakah saudara Heppy sudah menyampaikan sesuatu?’,” papar Anang. “Saya tanya ‘soal apa, Pak?’,” katanya menirukan komunikasi dengan Johnny Plate.
Mantan Menkominfo Johnny G Plate meluapkan emosinya ketika diberi kesempatan oleh ketua majelis hakim Pengadilan Tipikor, Fahzal Hendri untuk membantah atau bertanya kepada mantan jubir Kemenkominfo, Dedy Permadi yang dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi BTS 4G di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (18/10). Johnny Plate marah karena menilai keterangan Dedy Permadi soal pemberian insentif atau tambahan honor setiap bulan hingga mencapai Rp 1,5 miliar menyudutkannya.
Plate menyebut, insentif yang ditransfer melalui Sesprinya, Heppy Endah Palupy adalah permintaan Dedy Permadi sendiri. Bahkan, Plate mengatakan, Dedy Permadi yang kini menjadi Stafsus Menkominfo Budi Arie Setiadi itu membandingkan adanya insentif yang diberikan kementerian lain kepada pegawai yang lain. “Saudara ingat? Apakah saudara pernah menyampaikan kepada penyidik? Kementerian yang lain diberikan insentif tambahan atas pekerjaan mereka, saudara ingat itu?” tanya Johnny G Plate dalam sidang. (HPS)