JAKARTA,REPORTER.ID – Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid mengatakan hubungan Indonesia dengan Persatuan Emirat Arab/Uni Emirat Arab (UEA) memiliki hubungan diplomatik yang sangat baik. Selain saling kunjung antara dua kepala negara, hubungan baik juga ditandai pemberian nama Jalan Joko Widodo di salah satu ruas jalan di Abu Dhabi dan pembangunan Masjid Syeikh Zayed dan Islamic Cultural Center di Solo, Jawa Tengah.
“Sekarang ada peresmian Masjid Joko Widodo di Abu Dhabi. Tentunya ini akan memperkokoh hubungan RI-UEA. Bahkan sampai saat ini, nama Kepala Negara yang dijadikan nama jalan di UEA tercatat baru 4 orang, 2 orang Raja Arab Saudi, 1 Presiden Prancis, dan 1 Presiden RI,” kata Meutya Hafid dalam keterangannya, Rabu (27/12/2023).
Meutya Hafid yang juga politisi Partai Golkar dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara 1 mengungkapkan pada November 2023 bertempat di Abu Dhabi, diselenggarakan Sidang Komisi Bersama (SKB) antara RI dan UEA. “SKB yang pertama ini menjadi tonggak sejarah dalam memperkokoh hubungan bilateral dan kerja sama antara Indonesia dan Persatuan Emirat Arab,” ujarnya.
Pada pertemuan itu, lanjut Meutya Hafid, RI dan UEA membahas perkembangan kerja sama kedua negara, termasuk dalam menyikapi konflik dan situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza.
“Selain isu Palestina, pertemuan SKB membahas perkembangan kerja sama kedua negara di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan investasi, energi, perubahan iklim, serta IPTEK,” katanya.
Untuk diketahui, hubungan diplomatik resmi antara Uni Emirat Arab dan Republik Indonesia dimulai pada tahun 1976. Kedutaan Besar Indonesia diresmikan di Abu Dhabi pada tanggal 28 Oktober 1978 di tingkat Chargé d’Affaires.
Kedutaan Besar Uni Emirat Arab di Jakarta diresmikan pada 10 Juni 1991, Kantor Konsuler UEA dibuka di Jakarta pada Agustus 2014, dan Kantor Atase Militer dibuka pada April 2019, sementara kantor Bulan Sabit Merah UEA di Jakarta dibuka di 1997.