BRI Lelang Carnival 2024, Inovasi Jitu Kembalikan Aset Negara Dari Nasabah Bermasalah

oleh
oleh

Pinca BRI Enrekang Bram Pasopati (paling kiri) bersama rekan-rekan seprofesinya (Ist)

 

JAKARTA, REPORTER.ID — PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Keuangan Negara (DJKN) Kanwil Sulseltrabar menggelar BRI Lelang Carnival Tahun 2024 selama 10 hari, yakni dari tanggal 9 hingga 19 September 2024. Gelaran lelang serempak ini dilakukan di Pare-Pare, Makassar, Mamuju, Palopo. Dan Ambon Maluku.

Adapun tujuan digelarnya BRI Lelang Carnival 2024 ini untuk mengembalikan aset negara dari nasabah bermasalah alias kredit macet. Sistem lelang ini merupakan inovasi baru untuk mengembalikan aset negara dari nasabah BRI yang bermasalah. ‘’Ya, lelang bersama ini baru pertama dilakukan, karena sebelumnya belum ada. Lelang model baru ini untuk mempermudah proses lelang,’’ kata Pinca BRI Enrekang, Bram Pasopati menjawab pertanyaan awak media di kantornya, Jumat (20/9).

Dijelaskan, seluruh rangkaian kegiatan dalam momen BRI Lelang Carnival ini selain lelang juga dilakukan diskusi tentang tatacara lelang di Pare-Pare, Sulsel pada Senin (9/9) lalu. Diskusi tersebut dimoderatori Kepala KPKNL Pare-Pare, Rofiq Khamdani Yusuf dengan pemateri Wakil Kepala DJKN Makassar Anwar Sulaiman dan Wakil Kepala Bank Rakyat Indonesia Regional Office Makassar Teguh Joni Purwanto.

Adapun proses lelangnya ada 3 jenis, yakni lelang aset milik nasabah bermasalah, lelang amal dan lelang UMKM. Adapun kegiatan lelang amal ini menjual figura yang berisi raket bulutangkis dan arloji. Dari lelang amal ini berhasil mendapatkan uang sebanyak Rp 11 juta. Sedangkan lelang UMKM menjual produk-produk lokal seperti beras Pullo Mandoti dari Enrekang, kripik pisang dari Pinrang. Uang dari hasil lelang amal dan lelang BUMN semuanya disalurkan kepada fakir miskin lewat Yayasan Baitul Masjid BRI Makassar.

Terakhir Bram menuturkan, lelang model Carnival ini sangat bermanfaat bagi upaya mengembalikan kekayaan negara dari nasabah bermasalah. Menurutnya model lelang ini perlu dielaborasi dari waktu ke watu sehingga mampu membawa hasil yang maksimal. ‘’Pelaksanaan lelangnya pun saya kira perlu dipermudah dan cepat, tanpa meninggalkan kehati-hatian,’’ ujarnya.

Menurut sumber di kalangan BRI Sulsel, cikal bakal BRI Lelang Carnival ini pada awalnya diinisiasi hasil diskusi mendalam antara Kepala KPKNL Pare-Pare, Rofiq Khamdani Yusuf dengan Pinca BRI Pare-Pare Derry Ariadi, Pinca BRI Enrekang Bram Agni Pasopati, Pinca BRI Pinrang Diky Agietama, dan Pinca BRI Sidrap Sudadi SS. Gagasan tersebut kemudian disetujui menjadi momentum BRI se-Suselbar dan Sulteng untuk lakukan lelang secara serempak agunan nasabah yang terlibat kredit macet. (HPS)