Pinjaman Online Tumbuh Saat Lebaran, Asep Dahlan: Risiko Sosial dan Finansial Mengintai

oleh
oleh
Konsultan Keuangan, Asep Dahlan. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, REPORTER.ID – Penggunaan layanan pinjaman daring (pinjol) dan sistem bayar kemudian (paylater) diprediksi meningkat selama momen Lebaran tahun ini. Pakar keuangan dari Dahlan Consultant, Asep Dahlan, menyebut tren tersebut sangat mengkhawatirkan, terutama karena rendahnya literasi keuangan masyarakat terhadap risiko utang digital.

“Tak bisa dipungkiri, penggunaan pinjol dan paylater meningkat di Lebaran tahun ini. Ini tentunya sangat tidak baik bagi peminjam,” ujar Asep dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Selasa (8/4/2025).

Menurutnya, lonjakan penggunaan pinjol dipicu oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pemasukan masyarakat. Banyak rumah tangga yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) terpaksa memanfaatkan layanan tersebut demi memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran.

“Pinjaman online memang bisa memberi dampak positif jangka pendek karena menggerakkan perekonomian. Namun jika tidak dikelola dengan baik, risiko gagal bayar (default) bisa menimbulkan masalah finansial dan sosial yang serius,” tegasnya.

Asep Dahlan mendesak pemerintah untuk memperketat regulasi pinjol, termasuk membatasi plafon pinjaman dan memperkuat sistem informasi debitur. Ia juga mengingatkan bahwa banyak kasus bunuh diri terjadi karena tekanan dari pinjaman daring.

“Saya juga imbau masyarakat untuk mulai merencanakan keuangan pasca-Lebaran dengan matang, agar tidak terjerat utang baru,” pungkasnya. ***