NURHAYATI ASSEGAF AJAK INTELEKTUAL INDONESIA BERGABUNG KE NURRA WOMEN’S INSTITUTE

oleh
oleh

Dr. Nurhayati Ali Assegaf (net)

 

JAKARTA, REPORTER.ID – Presiden Nurra Women’s Institute (NWI), Dr. Nurhayati Ali Assegaf mengaku bangga menjadi tuan rumah konferensi internasional tentang SDGs UKM yang akan digelar di Hotel Le Meridien, Jakarta pada Sabtu (11/10) mendatang. Menurutnya, konferensi ini merupakan yang kedua kalinya digelar NWI. Ia mengajak intelektual Indonesia gabung ke NWI.

‘’Konferensi ini bukan hanya sebuah pertemuan, tetapi juga sebuah gerakan global untuk mengurangi ketimpangan, meningkatkan keadilan, dan mengatasi climate change. Maka bergabunglah dengan kami dalam perjalanan ini menuju kesetaraan global,’’ kata Nurhayati Assegaf, Minggu (5/10).

Dijelaskan, jumlah pembicara dalam konferensi mendatang sebanyak 10 tokoh dari dalam dan luar negeri. Yakni, Dr. Nurhayati Ali Assegaf (President of Nurra Women’s Institute), Mrs Shinta Kamdani (Ceo of Sintesa Goeup, Chairperson of Indonesia Employers’ Association/Apindo), Friderica Widyasari Dewi (Chief Executive of Market Conduct Sipervision, Financial Education and Consumer Protection, Indonesia Financial Service Authority).

Dr. Mutanda Mikobi Marie Claire (Ceo of Fondation Petit Dona I’ Humanite, DR Congo), Ms. Eka Fitria (Director of Huuman Capital and Compliance, Bank Mandiri), Ms. Vicky Tsang (East Asia Pacific Program Offucer, Gender and Economic Inclusion Depatement, IFC).

Mr. Craig Owensbby (Ceo, Quosapien), Ms. Easter Achieng Okech (Executive Director & Programs Coordinator at Kenya Fermale Advisory Organization/KEFEADO), Prof. Firat Purtas (Dean of Facukty of Economics and Administrative Science, Ankara Haci Bayram Veli University, Tuurkiye), dan Dr.Anouar Gharbi (Secretary General, Geneva Council for International Affairs and Development/GCIAD).

Menurut Nurhayati, Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 melalui berbagai strategi dan inisiatif. Pada 2023, pemerintah Indonesia telah mengintegrasikan pencapaian SDGs ke dalam RPJPN 2025-2045.

Upaya yang dilakukan difokuskan pada pembangunan ekonomi yang inklusif, pengentasan kemiskinan, peningkatan kesehatan dan pendidikan, promosi kesetaraan gender, dan keberlanjutan lingkungan.

Kemitraan kolaboratif dengan pemangku kepentingan termasuk masyarakat sipil, sektor swasta, dan organisasi internasional telah dibangun untuk mempercepat pencapaian tersebut. Pada 2023 pemerintah telah mencanangkan beberapa langkah untuk percepatan pencapaian SDGs. Langkah tersebut juga telah diliterasikan oleh Presiden Prabowo pada KTT G20 Brasil pada 2024.

Langkah-langkah tersebut diyakini mampu untuk mengatasi emerging challenges, penguatan kemitraan global untuk SDGs dengan fokus pada pendanaan pembangunan, serta dorongan atas pendanaan inovatif, terutama yang berasal dari sektor swasta.

‘’Percayalah, dengan menggabungkan kekuatan, pengetahuan, dan semangat dari perempuan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan,’’ ujarnya.

Jelaskan soal NMI

Di bagian lain penjelasannya, mantan Ketua Fraksi Demokrat DPR ini menjelaskan, NWI merupakan lembaga yang berdedikasi untuk pemberdayaan perempuan dan peningkatan kualitas hidup mereka melalui pendidikan, advokasi, dan inovasi.

NWI telah menjadi pelopor dalam mengadvokasi isu-isu penting yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam konteks pemberdayaan perempuan dan pendidikan.

Disebutkan, NWI telah aktif dalam menyelenggarakan berbagai program, seperti International Fellowship Program yang mencakup sesi-sesi tentang kepemimpinan, SDGs, dan 14 negosiasi. ‘’Lembaga ini juga terlibat dalam penelitian dan publikasi yang memberikan wawasan tentang statistik kesetaraan gender dan peran perempuan dalam politik,’’ ujarnya.

NWI akan terus berkomitmen untuk terus berkontribusi pada pencapaian SDGs, dengan memberikan perhatian khusus pada peran vital perempuan. NWI memiliki beberapa momen penting yang benar-benar menunjukkan pengaruhnya yang nyata dalam politik, kepemimpinan, dan pemberdayaan UKM. (HPS)