BOGOR, REPORTER.ID – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc menjadi salah satu peserta Pengukuhan Insinyur Program Profesi Insinyur Angkatan I Tahun 2019/2020 IPB University, Sabtu (25/7/2020). Sebanyak 434 Insinyur Profesional diambil sumpahnya secara langsung dengan pembatasan undangan yang hadir serta secara daring dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di masa pandemi Covid-19.
Menteri LHK mengucapkan selamat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Insinyur Profesional PII yang diambil sumpahnya pada pengukuhan kali ini.
“Sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang hadir saat ini dari unsur Pemerintahan, saya menegaskan bahwa Pemerintah sangat mendukung langkah-langkah dan kiprah profesi Insinyur Indonesia,” tegas Siti Nurbaya.
Menteri Siti menambahkan bahwa dalam mendukung SDM bidang lingkungan hidup dan kehutanan khususnya profesi Insinyur, pada tahun 2018 telah ditandatangani Nota Kesepahaman antara Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) dan Menteri LHK tentang penyelenggaraan Program Profesi Insinyur Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Nota kesepahaman tersebut telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KLHK dengan Direktur Jenderal Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan tinggi Kemenristek Dikti tentang penyelenggaraan Program Profesi Insinyur Bidang Kehutanan.
Menteri Siti Nurbaya lebih lanjut mengatakan, dengan kondisi pandemi Covid-19 berkembang langkah dan kebijakan New Deal dan orientasi green economy. Dalam kondisi pandemi COVID-19 dan New Deal dimaksud, insinyur profesional semakin diperlukan misalnya dalam pengembangan dan penguatan industri electric vehicles, hydrogen vehicles dan semikonduktor, juga perluasan teknologi 5G data dan jejaring serta Artificial Intelligence, pengembangan Researh and Development untuk inovasi digital green economy dan diversifikasi supply value chain.
“Dalam kaitan inplementasi Agenda nasional Industri 4.0 Indonesia, tantangan yang perlu segera dijawab dan diaktualisasikan seperti otomotif/autoparts, konponen elektronik/semikonduktor, teknologi alat kesehatan dan biofarma, pengembangan energi terbarukan, pengembangan 5G dan big-data serta penguatan kerja sama riset,” ujar Menteri Siti Nurbaya.
SDM Unggul, Indonesia Maju
Mengingat program utama yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, yaitu “SDM (Sumber Daya Manusia) Unggul, Indonesia Maju”, Presiden Jokowi pernah menyatakan bahwa jika SDM bisa di up-grade maka Indonesia bisa menghasilkan kompetensi dan keterampilan yang baik sebagai modal kuat untuk bersaing dengan negara-negara lain.
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga pernah menyatakan bahwa manusia Indonesia yang lahir dan tumbuh dalam kondisi kesehatan yang baik, mendapatkan pendidikan yang berkualitas, dan memiliki karakter kuat berdasarkan Pancasila, siap bersaing di tengah situasi global yang semakin kompetitif. Sehubungan dengan hal tersebut, peran Insinyur yang memiliki daya saing global sangat dibutuhkan dalam menjadikan Indonesia mandiri dan maju.
Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada Sabtu 25 Juli 2020 merupakan acara Pengukuhan Insinyur Angkatan I sekaligus launching Program Profesi Insinyur IPB. Semua lulusan adalah dari jalur Rekomendasi Pembelajaran Lampau (RPL) dan lulusan Angkatan I ini diharapkan menjadi SDM yang mendukung pelaksanaan Program Profesi Insinyur jalur reguler.
Terkait dengan bidang kehutanan, Prof. Arif dalam kesempatan ini secara singkat menyampaikan tentang inovasi smart forestry yang telah dihasilkan yaitu Fire Risk System yang merupakan sistem yang bisa memprediksi kebakaran hutan enam bulan sebelum kejadian.
“Kita tidak cukup hanya mengetahui pohon, kita harus mengetahui hutan, saat ini berbagai variabel begitu tali-temali sehingga kita tidak bisa menyelesaikan masalah hanya dengan single variabel. Kita harus mengikuti tatanan baru dan kompleksitas yang ada sehingga pemahaman teradap ekosistem itu menjadi sebuah keniscayaan,” tutur Prof. Dr. Arif.
Hadir juga dalam kesempatan ini Prof. Ir. Nizam M.Sc, Ph.D., Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang mendorong pembangunan infrastruktur yang diharapkan menjadi konektor pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan kegiatan masyarakat yang mengangkat ekonomi bangsa signifikan. Pembangunan kedepan diharapakan merupakan pembangunan yang inklusif, ramah dengan lingkungan dan berkelanjutan.
“Kunci dari itu semua adalah para insinyur yang dihasilkan dari perguruan tinggi bersama dengan PII dan masyarakat profesi sehingga yang dihasilkan adalah insinyur-insinyur yang unggul dan berbudaya,” ujar Prof. Nizam.
Disamping itu, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Dr. Ir. Heru Dewanto, dalam acara pengukuhan profesi insinyur ini menyampaikan bahwa lima tahun terakhir ini telah mencapai lompatan infrastruktur daya saing Indonesia meningkat dengan signifikan dan Indonesia diprediksi oleh banyak pihak akan menempati posisi 5, 6 dan 7 dari kekuatan ekonomi dunia. Di masa pandemi saat ini, para Insinyur diharapkan tetap dapat mempertahankan capaian melalui lompatan infrastruktur tersebut karena infrastruktur merupakan pondasi bagi daya saing di semua sektor ekonomi.
Menutup sambutannya, Menteri Siti mengharapkan Pengukuhan Insinyur Profesional ini mampu mendukung akselerasi Program Profesi Insinyur yang sangat strategis di era persaingan global yang mana Presiden RI Joko Widodo sangat mendukung seluruh elemen bangsa agar dapat melakukan perubahan dan melakukannya secara cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan merespon perkembangan persaingan dunia.
Program Profesi Insinyur adalah program pendidikan tinggi setelah program sarjana untuk membentuk kompetensi keinsinyuran yaitu Profesi Insinyur yang andal dan profesional yaitu mampu meningkatkan nilai tambah, daya guna, hasil guna untuk mewujudkan pembangunan berkelanjtan dan berwawasan lingkungan. 434 orang yang dikukuhkan terdiri dari 24 orang dari Bidang Keinsinyuran Industri Pertanian, 34 orang dari Industri Keinsinyuran Teknik Pertanian dan 376 orang dari Bidang Keinsinyuran Teknik Kehutanan. ***