JAKARTA, REPORTER.ID – Ketua PCNU Jakarta Barat, H. Agus Salim menegaskan penolakannya terhadap susunan kepengurusan yang beredar di media sosial berdasarkan SK Gubernur NO. 893 TH 2020. Penolakan tersebut karena pengurus yang ada justru meresahkan warga NU dan tidak mencerminkan warga nahdliyyin. Karena itu PCNU mendesak PBNU dan Pemda DKI menyikapi keresahan PCNU tersebut.
“Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari menggunakan Simbol dan Nama dari Pendiri dari Nahdlatul Ulama menjadi kebangaan Warga Nahdlyin se-Indonesia. Warga Nadlyin mengucapkan terima kasih kepada Pemda DKI Jakarta yang telah membangun Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari di Wilayah Ibu Kota Jakarta,” demikian H. Agus Salim, Jumat (4/9/2020).
Menurut Agus Salim yang juga Pengurus Pusat Barisan Kader Gus Dur (BGD) itu mengakui jika Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari yang terletak di Duri Kosambi Cengkaren Jakarta Barat, saat ini memasuki kepengurusan baru yang akan disahkan oleh Pemda DKI Jakarta sebagai Penanggung jawab dari Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari tersebut.
Tapi, sayangnya kata Agus, kini sudah ada susunan kepengurusan yang beredar ‘Sebuah Lampiran di Social Media dengan Kop Surat Gubernur DKI Jakarta’ Surat Keputusan Gubernur No.893 Tahun 2020 Tentang Pengurus Dewan Kemakmuran (DKM) Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Masa Bakti Tahun 2020-2023 dengan Jumlah 23 Orang Pengurus Harian dengan Ketua KH Mahfudz Asirun.
“Memperhatikan Susunan Pengurus DKM Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Periode 2020-2023, PCNU Jakarta Barat melihat banyak pengurus bukan bagian representative warga Nahdlyin secara ubudiyah maupun secara sturuktural yang membuat PCNU Jakarta Barat, menjadi resah karena dikhawatirkan setiap kegiatan dari DKM Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari tidak mencerminkan dan menyebarkan paham Islam yang rahmatan Lil alamin, Islam washatiyah, tapi malah sebaliknya yang berseberangan dengan Ahlus sunnah Wal Jamaah An Nadliyah,” kata Agus lagi.
Dengan demikian, Agus Salim memohon dengan hormat agar PBNU mengusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta untuk meninjau kembali susunan Kepengurusan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari yang merupakan Ikon Masyarakat NU Jakarta Barat tersebut, agar diperhatikan kegelisahannya.
Untuk menjaga marwah dan Ubudiyah An Nadliyah di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari yang sekarang menjadi Masjid Kebanggaan Warga Nahdlyin Se-Indonesia, Agus Salim minta kepada Pemda DKI Jakarta, dalam hal ini Bapak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk bijaksana dalam memahami dan menyikapi kegelisahan warga NU yang ada di Jakarta untuk tidak mengesahkan Pengurus DKM Masjid Raya KH. Hasyim Asy’Ari yang tidak sepaham dengan Ubudiyah NU itu.
“Apalagi mereka itu tidak memiliki latar belakang Nahdliyin,” pungkas Agus Salim.