JAKARTA, REPORTER.ID – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan dirinya tidak tahu yang sebenarnya kasus pencopotan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dari jabatannya. Karena itu, dia tidak mau berasumsi soal pencopotan Gatot tersebut.
“Yang jelas sampai hari ini tak ada larangan untuk menonton bareng (Nobar) maupun memutar film G 30 S PKI itu. Untuk momen-momen khusus boleh saja menonton, meski saya sendiri tidak tahu akurasi kebenaran sejarah itu,” tegas Waketum Gerindra itu, di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Sufmi Dasco mengaku dirinya mengetahui sejarah PKI tersebut hanya dari tulisan-tulisan, buku, dan film-film yang beredar. Menurutnya, film itu untuk mengingat sejarah sekaligus sebagai hiburan untuk masyarakat.
“Film G 30 S PKI itu kan merupakan potret sejarah. Silakan saja menonton, kan tak ada yang melarang,” ungkapnya singkat.
Sebelumnya Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, menceritakan kembali latar belakang dicopotnya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari jabatan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Gatot mengungkap salah satu alasan dicopot sebagai Panglima TNI karena menyelenggarakan nonton bareng (nobar) film sejarah gerakan komunisme di Indonesia, yakni film G30S/PKI. Tiap tanggal 30 September, memang akan selalu diingat sebagai peristiwa pembunuhan oleh PKI.
“Pada saat saya menjadi Panglima TNI, saya perintahkan jajaran untuk menonton (film) G30S/PKI,” kata Gatot dikutip dari YouTube Hersubeno Point pada Rabu, 23 September 2020.
Saat itu, Gatot mengaku punya sahabat dari salah satu partai. Namun, Gatot tidak menyebutkan nama sahabatnya itu. Menurut dia, sahabatnya sudah mengingatkannya agar setop rencana nonton film G30S/PKI. Jika dilanjutkan rencana tersebut, maka posisinya sebagai Panglima TNI terancam.
“Saat itu, saya punya sahabat dari salah satu partai saya sebut saja PDIP menyampaikan, Pak Gatot hentikan itu. Kalau tidak, Pak Gatot akan diganti. Saya bilang terima kasih, tapi saya gas karena ini (komunisme) benar-benar berbahaya. Dan benar, saya diganti,” ujarnya.