JAKARTA, REPORTER.ID – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengingatkan kepada seluruh jajarannya di KLHK, juga Rimbawan Indonesia (anggota masyarakat yang dipercayai untuk mengurus sumber daya alam yaitu hutan) kalau ke depan, tugas yang dihadapi tidak akan berkurang dan akan juga lebih besar tantangannya. Untuk itu, dia menekankan seluruh jajaran harus siap menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
“Saya mengajak kita semua mencermati dengan sebaik-baiknya, melakukan internalisasi, dan terus mempersiapkan berbagai instrumen kebijakan dan instrumen kerja, termasuk membuat personil KLHK lebih well-equiped dan melengkapi diri dengan segala pengetahuan dan pemahaman kerja, serta skill lapangan yang memenuhi standar, untuk memenuhi kebutuhan panggilan tugas,” kata Menteri Siti saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Bakti Rimbawan, di Plasa Sujono Suryo Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa kemarin (16/3/2021).
Tahun ini, Peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-38 bertema “Terus Berbakti di Tengah Pandemi untuk Lingkungan dan Hutan Lestari”, dimana puncak acara dilakukan dengan upacara bendera secara hybrid di Plaza Manggala Wanabhakti dan seluruh kantor UPT se-Indonesia, yang dilanjutkan dengan resepsi bersama rimbawan dari segmen pemerintah, praktisi, aktivis, komunitas, dan dunia usaha. Turut hadir pada Upacara Peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-38, Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama, serta ASN lingkup KLHK secara terbatas dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Melanjutkan sambutannya, Menteri Siti Nurbaya menyampaikan beberapa kegiatan yang masih terus memerlukan perhatian di tahun 2021, antara lain pemantapan Perhutanan Sosial, dan pemulihan lingkungan secara sistematis, masif, meluas, dan melembaga. Kemudian, peningkatan penanganan bio-diversity dankawasan konservasi secara keseluruhan.
Selanjutnya,peningkatan produktivitas dunia usaha dengan sistem multi usaha, dan modernisasi kerja birokrasi dengan sistem dan penyederhanaan perijinan berusaha. Berikutnya, membangun penataan kawasan hutan, dan membangun kesadaran bersama bahwa hutan dan lingkungan sangat penting untuk produktivitas bangsa dan untuk kesejahteraan masyarakat.
Berbagai kegiatan di atas, menurut dia, tentunya dengan tetap menerapkan standard pengelolaan, dan disertai perlindungan lingkungan, bagi kegiatan berusaha dan kegiatan masyarakat. Pengawasan standar dan law enforcement pun secara ketat dijalankan dengan satu tujuan, yaitu menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Sedang kepada seluruh Rimbawan Indonesia, Siti yang juga menjabat Ketua Dewan Pakar Partai NasDem itu menyampaikan apresiasinya atas pencapaian penurunan deforestasi hingga 75,03 % di periode 2019-2020, seluas 115,46 ribu ha. Capaian ini merupakan deforestasi dengan angka terendah sepanjang sejarah.
Selain itu, apresiasi disampaikan atas kerja keras dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hutan sosial, pekerjaan pemulihan lingkungan dengan penanaman pohon dan mangrove secara luas, dan rehabilitasi gambut. Upaya-upaya lain yang patut diapresiasi diantaranya perlindungan dan patroli hutan kawasan konservasi, penyelamatan satwa liar dan keanekaragaman hayati, usaha hutan lestari, dan penegakan hukum.
Begitu pula kerja-kerja preparasi kebijakan, peningkatan SDM, pengawasan dan inovasi serta penelitian murni dan kerja laboratorium. Yang tidak kalah penting, peran policy advice untuk menjawab berbagai persoalan yang ada di lapangan. Demikian pula dalam diplomasi internasional, menyangkut upaya-upaya sektor kehutanan dalam pengendalian perubahan iklim.
“Untuk itu, saatnya konsolidasi Rimbawan di seluruh penjuru Tanah Air mulai sekarang. Memang ini bukan pekerjaan yang mudah, karena banyaknya tantangan yang sangat berat, pada semua bidang-bidang tugas tersebut. Mari kita bangkitkan lagi jiwa korsa Rimbawan Indonesia. Bersama-sama kita berjuang untuk alam Indonesia, untuk negara dan bangsa Indonesia,” pungkas Menteri Siti.
Penghargaan Satyalancana Wira Karya
Dalam kesempatan tersebut, Menteri LHK Siti Nurbaya juga menyematkan langsung Penghargaan Satyalancana Wira Karya kepada 10 orang, atas jasa dalam memberikan darmabaktinya yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia, sehingga dapat dijadikan teladan bagi orang lain.
Adapun 10 orang penerima Penghargaan Satyalancana Wira Karya Tahun 2021 yaitu Rosa Vivien Ratnawati (Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3), Rasio Ridho Sani (Dirjen Penegakan Hukum LHK), Agus Justianto (Kepala Badan Litbang dan Inovasi), Helmi Basalamah (Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan BP2SDM LHK), Sri Murniningtyas (TAM Bidang Pengembangan Jaringan Kerjasama Luar Negeri), Bambang Supriyanto (Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan), Wiratno (Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem), Ruandha Agung Sugardiman (Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim), Ary Sudijanto (Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan Ditjen PKTL), dan Raffles B. Pandjaitan (Widyaiswara Ahli Utama Pusdiklat LHK BP2SDM).
Sejak tahun 2017, Penghargaan Satyalancana Wira Karya diberikan kepada sosok yang berjasa khususnya di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Tidak hanya pejabat lingkup KLHK, penerima penghargaan juga berasal dari publik figur, akademisi, aktivis, dan jurnalis. Sebelumnya, Sekjen KLHK Bambang Hendroyono, menerima penghargaan Satyalancana Wira Karya pada tahun 2017. Kemudian pada tahun 2018, para penerima Penghargaan Satyalancana Wira Karya yaitu MR Karliansyah (Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan), Ilyas Asaad (Inspektur Jenderal KLHK), Imam Hendargo Abu Ismoyo (Pembina Utama/Inspektur Jenderal KLHK), Chalid Muhammad (Penasihat Senior Menteri), Hariadi Kartodihardjo (Pengajar di Fakultas Kehutanan dan Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor), Agustinus Gusti Nugroho/Nugie (publik figur), Brigitta Isworo Laksmi (Jurnalis), dan Andy Flores Noya (Wartawan/Presenter Televisi Indonesia). ***