Memasuki Era Emas 2045, Gus Nabil: Semua Harus Terus Belajar Menjadi Orang yang Produktif

oleh

JAKARTA,REPORTET.ID –Masyarakat sedang memasuki era shifting menuju era teknologi. Era di mana terjadi perubahan dalam proses kehidupan manusia. Karena itu, semua harus bersiap, bangsa Indonesia harus siap dengan terus belajar hal-hal baru, berusaha menjadi orang yang produktif, masyarakat yang efektif, dan bangsa yang terus berkarya.

“Kita gunakan teknologi untuk hal-hal yang produktif, peningkatan kualitas produk pertanian, pemasaran secara global dan berdaya saing dengan negara-negara lain,” kata anggota MPR RI dari FPDIP Muchammad Nabil Haroen, Jumat, 9 April 2021 saat sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Markas Kodim 0726/SKH, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Karena itu, empat pilar kebangsaan, yang terdiri atas Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, menjadi penting untuk terus disosialisasikan. “Bahwa, empat pilar merupakan tiang utama berdiri kokohnya Indonesia, dari masa lalu, masa kini, dan untuk masa depan,” ujarnya.

Menurut Gus Nabil, Indonesia emas 2045 merupakan momentum penting yang harus dijemput. Dimana ada momentum bonus demografi, dan Indonesia memiliki usia produktif yang besar jumlahnya, yang harus dioptimalkan fungsinya. “Jangan sampai bonus demografi menjadi bencana, karena kita salah mengurus itu. Generasi muda kita harus diajak untuk terus belajar, mengelola seluruh potensi yang ada di masyarakat kita,” kata anggota Komisi IX DPR itu.

Menurut Ketua Umum PP Pagar Nusa NU itu, potensi ekonomi pertanian yang besar, harus menjadi fokus bersama. Yaitu bagaimana generasi muda bangga kembali menjadi petani, yang unggul dan berdaya saing global. Dimana ekonomi desa saat ini menjadi tulang punggung, dan ke depan, ekonomi pertanian merupakan sektor penting bagi kemajuan Indonesia.

Sedangkan dalam konteks pertahanan dan keamanan lanjut Gus Nabil, semua bersama-sama harus menjaga kedamaian bangsa Indonesia. Jangan sampai negeri ini terkoyak dengan pikiran sempit dari segelintir orang, yang mau mengganti sistem negara. Jangan sampai kita terlena dengan orang-orang yang mabuk agama. “Jadi, kita perlu mengembangkan dan mengikuti ajaran agama yang rahmatan lil-alamin, agama yang baik untuk semua, agama yang membawa kemaslahatan publik,” jelasnya.

Dalam beberapa waktu terakhir, terjadi beberapa peristiwa terkait keamanan negara: bom di Gereja Katedral Makassar dan peristiwa penwmbakan di Mabes Polri. Ini semua menurut Gus Nabil, pola dari gerakan ekstremis yang ingin mengancam kedaulatan negara. “Maka kita semua harus bangkit bersama-sama menjaga Indonesia, di antaranya dengan menjadikan 4 pilar Kebangsaan sebagai nyawa sekaligus gerakan semua. Jadikan 4 pilar sebagai semangat semua untuk mengabdi, menjaga Indonesia yang kita cintai,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Nabil menyerahkan bantuan paket obat-obatan dan roti Balita untuk Klinik Pratama Kartika 26 yang dimiliki oleh Kodim 0726/Sukoharjo, dan diterima oleh dr. Taufiq.

Hadir dalam acara tersebut antara lain KH. Mudzakkir (Majelis Pendekar Pagar Nusa Kabupaten Sukoharjo/ Guru Ngaji Pak Jokowi), Letkol Inf Agus Adhy Darmawan, S.I.P, M.I Pol (Komandan Kodim 0726/ Sukoharjo), AKBP Bambang Yugo Pamungkas, S.H., S.I.K, M.Si (Kapolres Kabupaten Sukoharjo, dan Muchamad Nabil Haroen, M.Hum (Anggota MPR RI Fraksi PDI Perjuangan), dan 150 personil TNI-Polri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *