Pandemi Mengubah Tradisi, Hasil Zakat Diumumkan, Bubar Solat Ied Tanpa Bersalaman

oleh
oleh

JAKARTA, REPORTER.ID- Pandemi Covid -19 yang sudah memasuki tahun kedua ini telah mengubah tradisi, budaya dan peradaban. Sebagai contoh solat berjamaah harus memakai masker. Yang biasanya harus rapat sekarang harus berjarak. Juga tradisi solat Idul Fitri yang biasanya selesai mendengarkan kotbah bersalam-salaman, malahan dilarang oleh panitia. Pemandangan seperti itu terlihat pada solat Ied di hampir semua tempat di Jakarta.

Hal itu dikemukakan oleh Sekretaris Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (Sekum LKB) Imron Hasbullah dan Pengamat Budaya & Pariwisata di Jakarta H Abu Galih secara terpisah Sabtu (15/5/2021).

“Pandemi Covid 19 telah merombak tradisi dan peradaban. Sekarang ini kami (LKB) tidak mungkin lagi mengadakan acara Lebaran Betawi seperti tahun tahun lalu,” kata Imron Hasbullah. Namun itu semua kata Imron sesuai dengan kondisi dan situasi sekarang ini yang harus ikut perintah demi kesehatan bersama.

Abu Galih juga menyatakan hal itu. “Dari laporan yang masuk menyatakan beberapa panitia solat Idul Fitri dengan tegas melarang bersalaman,” kata Abu Galih. Namun yang positif, hasil zakat fitrah/maal maupun fidyah diumumkan secara rinci kepada jamaah solat Ied.

Ketua RW 011 Pondok Bambu, Jakarta Timur, H Joko Martono, Jumat (14/5) menuturkan warganya sebagian besar melakukan solat Ied di Masjid Asy Syakiriin dan sebagian lagi di Masjid Darul Ilmi.
“Di masjid Asy Syakiriin mimbar dan imam sholatnya di Jl.Betung Raya I , sebelah selatan masjid. Jamaah laki laki shafnya di jalan itu. Sedang masjid dan halamannya untuk jamaah wanita,” kata Joko Martono.
Khotbah selesai, pulangnya para wanita didahulukan satu per satu tanpa bersalaman.

Diumumkan oleh Ketua Panitia Syiar Ramadhan 1442 H Muchni Syafei, zakat fitrah dalam bentuk uang Rp 113.961.089,- Zakat fitrah beras 1231,8 kg, zakat mal Rp 134.125.896,- dan fidyah Rp 25.835.000,-
Demikian juga di RW 03 Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur solat Idul Fitri 1442 hari Kamis (13/5) yl dilaksanakan di Masjid Darul Arqam dan lapangan olahraga RW 03. Namun imam, khotib serta sebagian jamaahnya yang laki laki di dalam masjid dan sebagian di lapangan.

Sedang jamaah wanita di lapangan bagian belakang dan di halaman Kantor Sekretariat RW 03 Malaka Jaya. “Panitia mengingatkan jaga jarak dan usai solat tidak bersalaman,” kata Widosayekti, jamaah putri solat Ied di RW 03 Malaka Jaya. Khotbah Idul Fitri disampaikan Ustadz Ahmad Husain Lc MPd.

Sekretaris Panitia Zakat Fitrah/Mal RW 03 Malaka Jaya Nuryahya SPd melaporkan hasil pengumpulan zakat fitrah Rp 44.240.000,- , zakat mal Rp 10.150.000,- , fidyah Rp 7.135.000,- dan infaq Rp 5.345.000,-

“Jadi totalnya Rp 61.525.000,- ditambah beras 1.072,5 liter beras,” kata Nuryahya yang juga Wakil Ketua DKM Masjid Darul Arqam.
Selain jamaahnya harus pakai masker dan menjaga jarak, masjidnya setiap 2 atau 3 hari sekali disemprot disinfektan..

Sedikit lain dengan RW 09 Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Ketua RWnya H Koiman mengatakan panitia zakat fitrah berkantor di Masjid Al Istiqomah di RT 006/09 Penggilingan.

Dari panitia maupun DKM-nya dilaporkan hasil zakat fitrah beras semuanya 3.220 liter. Sedang zakat fitrah dalam bentuk uang dan zakat mal serta fidyah berjumlah Rp. 37.090.000,-

Uang dan beras tersebut pada umumnya dibagikan semua kepada para mustahiq yang berhak menerimanya sehari sebelum Lebaran.

“Di RW 03 dibagikan dua dan sehari sebelum Ied,” kata Sungkono, Ketua RT 011/03 Malaka Jaya yang juga panitia zakat fitrah. (PRI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *